Cara Menghitung IRR dalam Investasi, Lengkap Beserta Contohnya
Cara menghitung IRR dalam investasi cukup mudah dipraktikkan. IRR adalah singkatan dari internal rate of return, yang biasa digunakan untuk mengevaluasi dan juga memeriksa kondisi finansial. Dalam dunia bisnis, tentu memerlukan perhitungan yang cepat dan akurat.
Cara menghitung IRR dalam investasi cukup mudah dipraktikkan. IRR adalah singkatan dari internal rate of return, yang biasa digunakan untuk mengevaluasi dan juga memeriksa kondisi finansial. Dalam dunia bisnis, cara menghitung IRR tentu memerlukan perhitungan yang cepat dan akurat.
IRR merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah laju investasi. Dalam proyek investasi, bisa dikerjakan jika memang return of rate nya jauh lebih besar dari laju pengembaliaan saat melakukan investasi. Untuk itu, peran IRR dibutuhkan agar bisa melihat seberapa baik kinerja suatu perusahaan.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa itu bakwan jagung? Bakwan jagung adalah salah satu jenis gorengan yang banyak digemari.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Kapan Tirta Gangga dibangun? Kompleks seluas satu hektare ini dibangun pada tahun 1946 oleh mendiang Raja Karangasem.
Cara menghitung IRR penting diketahui oleh setiap pengusaha atau pebisnis, terutama mereka yang ingin melakukan proyek investasi. Berikut cara menghitung IRR dalam investasi yang Merdeka.com lansir dari acuurate.id dan sumber lainnya:
Apa Itu IRR?
©2012 Shutterstock/Gorilla
IRR adalah singkatan dari Internal Rate of Return, yang menjadi acuan perhitungan efisiensi dari sebuah investasi. Sederhananya, IRR digunakan dalam analisis keuangan untuk memperkirakan potensi keuntungan investasi.
Adapun perhitungan IRR mengandalkan rumus yang sama seperti NPV. Secara sederhana, NPV merupakan nilai proyek yang sedang dikerjakan, dan diperoleh dari selisih antara arus kas yang dihasilkan terhadap investasi yang dikeluarkan.
Jika nilai NPV> nol, maka investasi atau proyek dianggap layak untuk dilakukan. Jika NPV
Jika IRR lebih besar dari cost of capital, maka menggambarkan bahwa investasi yang dilakukan akan menghasilkan return lebih besar dari yang dirancang sebelumnya. Hal ini berarti perusahaan disarankan menerima atau menjelankan proyek investasi tersebut.
Sementara itu, jika IRR lebih kecil dari cost of capital memberi gambaran bahwa investasi dilakukan akan menghasilkan return lebih kecil dari yang ditargetkan sehingga perusahaan baik menolak proyek tersebut. Jika IRR nilainya sama dengan cost of capital, menjadi pertimbangan bahwa investasi yang dilakukan diperkirakan menghasilkan return sebesar yang ditargetkan.
Rumus IRR
IRR= rk (NPV rk/ (TPV rk – TPV rb )) x (rb-rk)
Keterangan:
rk= tingkat bunga yang lebih kecil (rendah)
rb= tingkat bunga yang lebih besar (tinggi)
NPV rk= Net Present Valua pada tingkat bunga kecil
TPV rb= Total Present Value pada tingkat bunga yang besar
Cara Menghitung IRR
© pixabay.com/Tumisu
Setelah mengetahui rumus IRR, kita sudah bisa menghitung IRR. Berikut contoh cara menghitung IRR yang merdeka.com lansir dari accurate:
Ada perusahaan yang dapat memberikan usulan dalam melakukan investasi sebesar Rp14 juta. Sementara, arus kas yang mampu dihasilkan oleh perusahaan tersebut di setiap tahunnya sebanyak Rp22 juta dalam kurun waktu 6 tahun.
Asumsi untuk IRR dari investasi tersebut adalah 13%, saat menghitung diskonto, akan menghasilkan nilai NPV sebesar Rp6.649.000 dan diskonto sebanyak 12%, serta NIP senilai Rp659.000.
Jika dihitung menggunakan rumus internal rate of return, berikut cara menghitung IRR:
Selisih diskonto 12%-10%=2% atau Rp6.649.000= 7.308.000. Maka dari itu, dapat kita ketahui bahwa nilai IRR adalah sebagai berikut:
IRR: 10% + (Rp659.000 : Rp7.308.000) x 2% = 10,18%
Dengan asumsi rate of return sebesar 13%, maka angka 10,18% sebenarnya masih bernilai kecil. Berdasarkan prinsip IRR, maka ada baiknya jenis investasi ini ditolak.
Kelebihan dan Kekurangan IRR
Kelebihan dari IRR adalah tidak melakukan pertimbangan atas time value of money. Maka dari itu, dalam hal ini perhitungan dapat dilakukan secara lebih tepat dan juga realistis bila dibandingkan dengan perhitungan accounting rate of return.
Keuntungan lainnya menggunakan metode IRR adalah mampu mengidentifikasi ukuran investasi untuk berbagai proyek yang tingkat keuntungannya bisa lebih bersaing dengan investasi lain. Sementara itu, kekurangan dari rate of return, yaitu memerlukan waktu yang lebih lama saat menghitungnya. Dalam hal ini ketika menghitung arus kas yang tidak bisa terdistribusi secara merata.
Secara umum, fungsi dari IRR adalah untuk membandingkan tingkat pengembalian sebelum akhirnya menentukan jenis investasi mana yang dinilai terbaik dan mampu memberikan keuntungan. Bagi pihak perusahaan, IRR berguna sebagai alat untuk melakukan evaluasi kebijakan dari pembelian kembali yang dimiliki perusahaan.