Cerita di Balik Peresmian Jembatan Merah Putih di Brebes, Kini Warga Desa Terpencil Tak Lagi Terisolasi
Sebelum jembatan itu jadi, warga harus bertaruh nyawa seberangi sungai yang arusnya deras.
Sebelum jembatan itu jadi, warga harus bertaruh nyawa seberangi sungai yang arusnya deras.
Cerita di Balik Peresmian Jembatan Merah Putih di Brebes, Kini Warga Desa Terpencil Tak Lagi Terisolasi
Setelah bertahun-tahun harus menyeberangi Sungai Pemali, kini warga tiga desa di Brebes, yaitu Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, dan Desa Cisaat, Kecamatan Bantarkawung, bisa bernapas lega.
Mereka akhirnya bisa merasakan fasilitas jembatan baru. Warga begitu antusias menyaksikan peresmian jembatan yang kehadirannya dinanti sejak bertahun-tahun lamanya.
-
Kenapa Jembatan Parhitean dianggap penting? Jembatan merupakan sarana yang begitu penting untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya.
-
Mengapa Jembatan Cikacepit penting? Jembatan kereta api ini menjadi yang terpanjang di Indonesia yang menghubungkan jalur Banjar-Cijulang. (Foto: Wikipedia) Dari arah Stasiun Kalipucang menuju Stasiun Banjar terdapat Terowongan Hendrik yang letaknya tak jauh dari Jembatan Cikacepit ini.
-
Dimana letak Jembatan Parhitean? Di Sumatera Utara, tepatnya di Hulu Sungai Asahan, terdapat jembatan yang konon usianya sudah puluhan tahun dan dinobatkan menjadi jembatan tertua di Pulau Sumatera.
-
Kapan Jembatan Parhitean diresmikan? Saat jembatan ini rampung dikerjakan pasca Kemerdekaan, bangunan ini akhirnya diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1950 yang didampingi oleh Gubernur Sumatera, TM Hassan.
-
Di mana Jembatan Cikacepit berada? Salah satu peninggalan tersebut adalah Jembatan Cikacepit yang terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
-
Mengapa Pantai Jembatan Panjang memiliki jembatan? Sesuai dengan namanya, pantai ini memiliki bangunan jembatan, yang sama seperti yang ada di Pantai Balekambang. Namun, ujung jembatan ini bukanlah Pura, melainkan Pulau Hanoman.
Sebelumnya, saat harus menyeberangi desa, warga di kedua sisi sungai harus bertaruh nyawa berbasah-basahan melewati sungai. Aktivitas itu terpaksa dihentikan saat sungai sedang deras-derasnya. Kehadiran jembatan ini membuat para warga, khususnya pelajar, tak perlu khawatir lagi untuk menyeberangi sungai.
“Ini sudah bertahun-tahun, baru kali ini ada jembatan. Sebelum ada jembatan ini kalau ke Bumiayu harus lewat jalan utama," kata Doyo, salah seorang warga Kalinusu dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (3/6).
Sementara itu warga lainnya, Ma’ruf, mengatakan sebelum ada jembatan itu warga setempat harus mengambil jalan memutar. Kalau harus menyeberangi sungai pun, mereka harus rela berbasah-basahan.
Jembatan itu sendiri dibangun oleh Kodim 0713 Brebes bersama Pemerintah Kabupaten Brebes. Harapannya jembatan itu bisa bermanfaat dan bertahan lama.
“Mungkin sudah diinfokan pada kepala desa bagaimana aktivitas masyarakat ini yang sebelumnya harus memutar selama satu jam atau pake perahu, dan ada juga yang menyeberang tanpa perahu. Ini tentu akan cukup berbahaya saat musim-musim tertentu,” kata Pangdam Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, dikutip dari kanal Liputan6.
Setelah jembatan itu rampung, Mayjen Deddy Suryadi mengajak warga masyarakat untuk bersama-sama menjaganya agar awet. Apalagi jembatan tersebut merupakan sarana transportasi yang sangat vital bagi warga masyarakat sehingga sangat mudah menyeberangi sungai. Dengan adanya jembatan itu pula masyarakat tidak harus turun ke sungai yang sangat berbahaya apabila sedang banjir.
- Cerita Lengkap Malam Mencekam Berujung 7 Remaja Tewas Mengambang di Kali Bekasi
- Bertaruh Nyawa, Potret Warga Cikeusal Serang Gunakan Jembatan Bambu Rapuh untuk Seberangi Sungai Ini Memprihatinkan
- Cerita Turun-temurun Desa Kondangjajar Pangandaran, Warga Tak Boleh Bangun Rumah Berdempetan
- Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Sementara itu Pj Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar SH M Hum tak bisa menyembunyikan rasa bangga dan bahagianya atas peresmian ketiga jembatan itu. Warga yang selama ini terisolasi dan kesulitan saat harus menyeberangi sungai sekarang jadi lebih mudah dalam membawa hasil panen menuju pusat kota.
Bagi Iwanuddin, keberadaan jembatan itu sangat banyak sekali manfaatnya, karena wilayah Brebes cukup luas.
Sebelum meresmikan jembatan, Panglima bersama PJ Bupati menanam pohon akar wangi di sekitar jembatan agar tidak terjadi longsor. Selain itu Pangdam juga memberikan bantuan sosial di Lokasi panen raya padi di Desa Kalilangkap, Kecamatan Bumiayu, serta optimalisasi lahan dan pompa nisasi untuk pengairan 133 hektare di Desa Pangebetan, pengecekan Bantarkawung.