Cerita Menarik Pemberangkatan Jemaah Haji di Jateng, Ada yang Menolak Berangkat
Ada banyak cerita yang mengiringi keberangkatan mereka menuju tanah suci. Ada yang tiba-tiba menolak berangkat.
Sebanyak 360 calon jemaah haji 2023 asal Kabupaten Grobogan yang tergabung dalam kloter pertama Emberkasi Solo diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Bandara Adi Soemarno Solo pada Rabu (24/5) pukul 00.30 WIB.
Keberangkatan itu diikuti oleh kloter-kloter berikutnya. Total pada tahun ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Emberkasi Solo memberangkatkan 33.524 calon haji yang terbagi ke dalam 95 kloter. Keberangkatan mereka dilepas langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Ada yang saking semangatnya, tanahnya dijual. Jadi betapa niatnya mereka, betapa tulusnya mereka untuk beribadah. Kita doakanlah semoga lancar sampai nanti mereka pulang ke tanah air,” kata Ganjar dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Kamis (25/5).
Banyak cerita yang mengiringi keberangkatan mereka menuju tanah suci. Berikut selengkapnya:
Menolak Berangkat karena Rindu Keluarga
©YouTube/Liputan SCTV
Nenek Marsini, seorang calon jemaah haji asal Grobogan, terus menangis saaat hendak berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Jemaah lainnya ikut menenangkan kesedihan Nenek Marsini. Sang nenek sedih tatkala melihat jemaah lain berangkat bersama keluarga, sementara ia berangkat haji sendirian.
Bahkan Nenek Marsini sempat menolak berangkat karena teringat keluarganya. Faktor usia dan faktor pikun membuat tetangga Marsini yang menjadi pendampingnya kesulitan membujuk sang nenek untuk tetap berangkat. Ia pada akhirnya mau berangkat setelah dibujuk anaknya melalui panggil“Karena yang lain ada yang didampingi anak-anaknya, sementara si ibu ini masih punya suami, masih punya anak kok tidak ada yang mendampingi. Akhirnya dia merasa kangen dan rindu,” kata Muhtadi, jamaah haji yang mendampingi Nenek Marsini.
Penjual Sayur Naik Haji
©YouTube/Liputan SCTV
Raut bahagia terlintas di wajah Nenek Mursidah (70), warga Desa Keprabon, Polanharjo, Klaten. Setelah menanti selama 20 tahun lamanya, ia akhirnya bisa berangkat haji. Setiap hari, Nenek Mursidah keliling menjual sayur dengan sepeda onthel.
Dari hasil jualannya, ia menyisihkan uang sebesar Rp10-20 rupiah tiap hari untuk ditabung demi biaya ibadah haji. Dari tabungan itu, ia bisa mendaftar haji pada tahun 2012 lalu. Pada tahun 2023 ini ia akan berangkat untuk menunaikan ibadah di tanah suci.
Menjelang keberangkatannya, ia telah menyiapkan perlengkapan ibadah dan juga kondisi kesehatan mengingat usianya tak lagi muda.
“Hampir 20 tahun menabung, per hari biasanya Rp10 ribu, tapi kalau ada kelebihan ditambahi,” kata Nenek Mursidah.
Maskapai untuk Para Jamaah Haji
©YouTube/Liputan SCTV
Maskapai Garuda Indonesia dipakai sebagai transportasi para jamaah calon haji. Ada sebanyak 14 pesawat yang beroperasi dengan pelayanan ekstra untuk jemaah lansia.
“Yang lansia akan kita dukung semaksimal mungkin dan mudah-mudahan tetap sehat juga. Pelayanannya kita sediakan tambahan-tambahan petugas dan kita juga akan menyediakan tambahan kursi roda untuk memudahkan mereka dalam pergerakan,” kata Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Kamis (25/5).