Contoh Puisi Lama, Lengkap Beserta Ciri-ciri dan Jenisnya
Contoh puisi lama berdasarkan jenisnya memiliki ciri-ciri dan karakternya masing-masing. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang cukup digemari oleh semua kalangan. Bahasanya yang indah dan penuh makna menjadi salah satu alasan puisi selalu menarik perhatian.
Contoh puisi lama berdasarkan jenisnya memiliki ciri-ciri dan karakternya masing-masing. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang cukup digemari oleh semua kalangan. Bahasanya yang indah dan penuh makna menjadi salah satu alasan puisi selalu menarik perhatian.
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan sebuah perasaan atau suatu pikiran dari penyair secara imajinatif. Penyair merupakan seseorang yang membuat atau menciptakan sebuah puisi. Puisi memiliki beberapa jenis, salah satunya puisi lama.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa itu Kue Pinyaram? Sumatra Barat memiliki kudapan yang bercita rasa lezat dan wajib untuk dicicipi. Bahkan, ada kudapan yang wajib disajikan saat acara penting berlangsung yaitu Kue Pinyaram.Kue yang satu ini sudah cukup populer di kalangan masyarakat Sumatra Barat. Pinyaram bahkan menjadi oleh-oleh bagi wisatawan.
-
Apa arti kata "Piliang" dalam bahasa Sanskerta? Jika digabungkan, Piliang berarti banyak dewa.
-
Apa itu Putu Piring? Kue putu piring ini tak hanya populer di Kepulauan Riau saja, melainkan juga tersebar dan banyak dicari di Pontianak, Malaysia, dan Singapura.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu? Tentunya dengan menggunakan pola yang berirama dan penuh humor, patun dapat menghadirkan keceriaan di tengah-tengah kegiatan sehari-hari.
-
Apa itu Kuah Pliek U? Di Aceh terdapat satu kuliner yang cukup populer dan sudah menjadi identitas masyarakat yaitu Kuah Pliek U, atau biasa disebut dengan Patarana atau Gulai Patarana. Sajian ini terbuat dari kelapa yang sudah diperam hingga membusuk.
Puisi lama merupakan puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Sehingga puisi ini cenderung memiliki aturan dan bermakna yang sering digunakan saat upacara adat. Puisi ini terbagi menjadi beberapa jenis, seperti pantun, talibun, syair, dan gurindam.
Lantas, seperti apa contoh puisi lama berdasarkan jenisnya? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari Liputan6.com dan sumber lainnya:
Ciri-ciri Puisi Lama
© Negative Space
Sebelum mengetahui contoh puisi lama, kenali dulu ciri-ciri puisi lama terlebih dahulu.
Indonesia memiliki banyak penyair besar yang telah menghasilkan karya-karya puisi yang fenomenal, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Joko Damono, Joko Pinurbo dan lain sebagainya. Beberapa sastrawan tersebut memiliki gaya bahasanya masing-masing saat menulis dan membaca puisi.
Seiring perkembangan zaman, kini puisi memiliki berbagai macam jenis aliran, seperti puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer. Semua jenis puisi tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Adapun ciri-ciri puisi lama adalah sebagai berikut:
• Berisi puisi rakyat dan tidak ada nama pengarangnya.
• Disampaikan dari mulut ke mulut atau yang disebut sastra lisan.
• Berisi cerita kerajaan, fantastis, dan istanasentris.
• Masih terikat aturan seperti jumlah baris setiap bait, sajak, serta jumlah suka kata pada setiap baris.
• Menggunakan majas tetap dan klise.
Contoh Puisi Lama Berdasarkan Jenisnya
moneycrashers.com
Pantun
Contoh puisi lama berdasarkan jenisnya yang pertama ialah pantun. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang masih diminati hingga saat ini. Pantun tidak hanya digunakan sebagai media penuturan pesan, tetapi juga sebagai media permainan kata-kata.
Pantun terbagi menjadi beberapa jenis, salah satu jenis pantun yang paling terkenal adalah pantun nasihat. Biasanya, pantun nasihat berisi petuah, petunjuk, peringatan, pesan moral, atau ajaran yang baik. Adapun contoh puisi lama yang pantun adalah sebagai berikut:
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
Mantra
Contoh puisi lama selanjutnya ialah mantra. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Mantra biasanya ditulis berbentuk bait dengan keberadaan tima yang tidak menentu. Selain itu, mantra juga mengutamakan irama dibandingkan rima. Adapun contoh puisi lama yang mantra adalah seperti berikut:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Karmina
Karmina adalah contoh puisi lama. Karmina ialah pantun yang isinya lebih pendek. Karmina sendiri terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi, berikut contohnya:
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
Gurindam
Contoh puisi lama selanjutnya ialah gurinda. Gurindam adalah jenis puisi lama yang berdirikan tiap bait dua baris, bersajak a-a-a-a, yang biasanya berisi nasihat. Umumnya, gurindam memadukan antara sajak dan pribahasa. Berikut contoh puisi lama yang gurindam:
Hendaklah pelihara kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
Syair
Syair merupakan puisi lama yang bersumber dari Arab. Puisi asal Persia ini memiliki ciri, yaitu tiap bait terdiri atas 4 baris, bersajak a-a-a-a. Contoh puisi lama jenis syair adalah seperti berikut:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Talibun
Talibun merupakan pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Jenis pantun ini dibagi menjadi sampiran dan isi. Adapun contoh puisi lama yang talibun adalah sebagai berikut:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Seloka
Seloka adalah pantun yang saling berkait atau sambung-menyambung. Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat bait pertama. Adapun contoh puisi lama yang seloka adalah sebagai berikut:
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
(mdk/jen)