Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat
Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat
Belakangan ini cuaca ekstrem sering terjadi di berbagai daerah. Kondisi ini menyebabkan bencana hidrometeorologi pada daerah terdampak.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
-
Apa itu cuaca? Cuaca meliputi berbagai parameter seperti suhu udara, kelembapan, kecepatan angin, tekanan udara, dan jenis dan jumlah hujan.
-
Mengapa bersepeda dalam cuaca ekstrem berpotensi berbahaya bagi kesehatan jantung? Olahraga bersepeda secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Namun, bersepeda terlalu lama dengan intensitas yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kardiovaskular. Terutama pada situasi cuaca yang ekstrem atau di lingkungan yang sangat berpolusi. Situasi tersebut akan memperparah kondisi pernapasan dan jantung.
-
Di mana potensi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa fenomena alam yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng akibat cuaca ekstrem? Cuaca ekstrem ini biasanya terjadi setiap Agustus-September Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara kembali dilanda hawa dingin ekstrem sehingga terjadi fenomena embun es.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Angin Kencang di Semarang
Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun kerugiannya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Pada Rabu pagi (10/1) keesokan harinya, warga bergotong royong membersihkan puing-puing rumah yang tertimpa pohon. Menurut warga, pada awalnya hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Tuntang, namun angin tiba-tiba menerjang rumah warga.
Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Watuagung, ada sebanyak 27 rumah yang rusak terkena angin kencang.
“Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,” kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
Angin Datang Tiba-Tiba
Sementara itu di Desa Sedadi, Kecamatan Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah, angin puting beliung yang menerjang pada Selasa (10/1) sore menyebabkan ratusan rumah warga dan gedung sekolah rusak. Kerusakan terparah terlihat pada rumah warga yang terbuat dari genteng. Sementara atap rumah warga yang terbuat dari baja ringan roboh dan berhamburan.
Menurut kesaksian warga, angin puting beliung itu terjadi secara tiba-tiba. Warga sempat mengira kalau itu gempa.
“Angin datang saja gitu. Saya panik. Kejadiannya tiba-tiba. Nggak ada hujan, cuma angin,” kata Setiyowati, warga Desa Sedadi.
Pada keesokan harinya, petugas gabungan dari Koramil, Polsek, dan pemerintah desa bergotong-royong memperbaiki rumah warga yang hancur.
Data terakhir menyebut ada 150 rumah warga di Desa Sedadi yang rusak diterjang puting beliung. Sebanyak 20 rumah rusak berat, 50 rumah rusak sedang, dan sisanya rusak ringan.
Bangunan Sekolah Rusak
Tak hanya merusak rumah warga, angin puting beliung juga merusak dua ruang kelas di SD Negeri 2 Bologarang, Penawangan, Grobogan. Pihak sekolah terpaksa memulangkan para siswa karena ruang kelas yang tidak bisa digunakan.
“Ada dua ruang yaitu kelas 1 dan kelas 2. Kerusakan ada di bagian atap. Makanya tadi para siswa dipulangkan,” kata Endarti, Kepala SDN 2 Bologarang.
Genangan Air di Klaten
Cuaca ekstrem juga melanda wilayah Desa Jonggrangan, Klaten pada Rabu (11/1) sore. Kuatnya angin menyebabkan sebuah baliho berukuran 8x4 meter roboh dan menimpa satu buah sepeda motor yang sedang terparkir. Akibatnya arus lalu lintas di Jalan Raya Jogja-Solo tersendat.
Cuaca ekstrem itu juga menyebabkan permukiman warga di Barang Lor, Kecamatan Klaten Utara. Genangan air setinggi 30-35 cm menggenangi sejumlah kios pakan unggas dan sepeda. Ada tujuh kios warga yang terendam. Selain itu banjir juga merendam jalan kampung.
Genangan air itu juga sampai masuk ke rumah-rumah warga. Setelah genangan air berangsur surut, warga kemudian menyingkirkan endapan lumpur yang masuk ke permukiman