Desa di Kulon Progo Ini Jadi Wilayah Konservasi yang Dikelola secara Mandiri, Dihuni hingga 105 Jenis Burung
Kawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna.
Kawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna.
Desa di Kulon Progo Ini Jadi Wilayah Konservasi yang Dikelola secara Mandiri, Dihuni hingga 105 Jenis Burung
Siang itu, suasana di Perbukitan Menoreh, tepatnya di Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, begitu hening dan dingin.
Suara kicau burung bertalu-talu di penjuru desa. Perpaduan nuansa alam itu membuat hati siapapun tenang dan tentram dibuatnya.
-
Di mana Desa Kedungmulyo berada? Salah satu desa yang dilalui deretan Pegunungan Kendeng itu adalah Desa Kedungmulyo yang berada di Kecamatan Sukolilo, Pati.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Dimana letak Desa Alur Jambu? Desa tersebut bernama Desa Alur Jambu, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang.
-
Apa itu Desa Devisa? Desa Devisa adalah program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, seperti dilansir dari laman resmi Diskominfo Jatim.
-
Apa yang ditemukan di desa Abad Pertengahan tersebut? Tim juga menemukan benteng bukit kecil berbentuk oval yang dianggap sebagai kastil kaum bangsawan setempat. Dalam penggalian selama dua pekan tahun ini, kastil beserta parit dan tembok benteng di depannya diperiksa dengan cermat. Tim penggalian berhasil mendokumentasikan lebih dari 2.000 temuan, termasuk tapal kuda, paku besi, genteng, dan sejumlah pecahan tembikar.
-
Apa yang dilakukan Prabowo di Desa Pamabulan? Prabowo meresmikan sumber air bersih di Desa Pamabulan, Minggu (19/11).
Mengutip ANTARA, Kalurahan Jatimulyo menjadi kawasan konservasi yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat. Mereka tergabung ke dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi.
Kawasan konservasi itu memiliki wilayah geografis perbukitan. Di dalamnya terdapat banyak keragaman flora dan fauna. Bahkan sekitar 105 jenis burung hidup di kawasan itu.
Di dalam kawasan konservasi itu, KTH Wanapaksi melakukan berbagai jenis kegiatan antara lain konservasi burung, konservasi air dengan menanam, edukasi, dan kegiatan jaga lingkungan.
Para anggota kelompok itu antara lain penderes, petani, peternak kambing, warga yang dulunya pemburu, dan pembudi daya lebah.
Ketua KTH Wanapaksi, Suhandri, mengatakan bahwa kelompok tersebut merupakan wadah berdiskusi buat mereka yang berdiskusi. Seiring berjalannya waktu, dibuatlah kelembagaan yang berfokus pada upaya pelestarian burung. Kemudian dibuatlah habitat dengan melakukan pendataan burung.
Tak hanya itu, masyarakat Jatimulyo juga mengembangkan vanili, cengkih, kopi, hingga tanaman sengon. KTH Wanapaksi juga tengah mengembangkan beberapa usaha seperti peternakan madu tanpa sengat, usaha ekowisata pengamatan burung, dan program adopsi burung bersarang.
Melawan Perburuan
Tujuh tahun lalu, masih marak perburuan di Desa Jatimulyo. Perburuan itu dilakukan warga setempat dan warga luar wilayah tersebut, sehingga ekosistem burung di Jatimulyo berkurang bahkan menghilang.
Namun pada tahun 2014 Pemerintah Kalurahan Jatimulyo mengeluarkan Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2014. Dalam peraturan tersebut, menangkap burung merupakan aktivitas terlarang. Bagi yang melanggar dikenakan denda minimal Rp5 juta.
Perdes ini terbukti efektif dalam mengendalikan para pemburu burung. Kini sebagain besar burung langka dan dilindungi yang dahulu hampir hilang, kini kembali ditemukan seperti emprit gantil, tunggak atau jenis burung hantu, tengkek, cucuk urang, tledekan, dan sulingan yang merupakan burung endemik perbukitan Menoreh.
- Tidak Ditemukan di Tempat Lain, Begini Keunikan Flora dan Fauna di Kawasan Danau Poso Sulawesi Tengah
- Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Kawasan Konservasi Orang Utan di Provinsi Riau
- KLHK dan Pupuk Kaltim Kolaborasi Pulihkan Ekosistem Konservasi Taman Nasional Kutai, Ini Program Dijalankan
- Luas Wilayah Ibu Kota Baru 256.000 Hektare, Kepala Otorita IKN: 65 Persennya Hutan Hujan Tropis
Adopsi Burung
KTH Wanapaksi mengembangkan program adopsi burung bersarang dan berkembang biak di Desa Jatimulyo. Program ini untuk menjaga kelestarian alam Pegunungan Menoreh dan meningkatkan populasi jenis burung yang terancam punah.
Adopsi burung juga memberi manfaat langsung secara ekonomi bagi masyarakat. Saat ini, KTH Wanapaksi Jatimulyo menjadi tempat perlindungan burung yang dilakukan oleh masyarakat. Desa Jatimulyo juga menjadi tempat pengembangan riset mengenal burung bagi para peneliti.
Selain itu, adopsi burung memberi kesempatan luas bagi perorangan, kelompok, lembaga/institusi, maupun sektor pribadi untuk berkontribusi dalam pelestarian burung.