Diduga Sering Dibully, Pria di Bantul Habisi Nyawa Sepupunya Sendiri
asus penganiyaan terhadap saudara sendiri masih saja sering terjadi di negeri ini. Bd (30), warga Grojokan Kalurahan Wirokerten Kapanewonan Banguntapan Bantul ditemukan tewas di sebuah sungai setelah diduga dibunuh oleh NK yang merupakan sepupunya sendiri.
Kasus penganiyaan terhadap saudara sendiri masih saja sering terjadi di negeri ini. Bd (30), warga Grojokan Kalurahan Wirokerten Kapanewonan Banguntapan Bantul ditemukan tewas di Kali Selo Gedong, dekat jembatan Sungapan, Argodadi, Kapanewonan Sedayu, Bantul. Diduga, dia dibunuh oleh NK (32), seorang mahasiswa asal Samarinda yang merupakan sepupunya sendiri.
Berdasarkan keterangan dari tersangka, korban dibunuh karena sering mem-bully-nya dengan ancaman akan dibunuh. Hingga akhirnya NK-lah yang membunuh Bd duluan. Karena panik, usai membunuh, NK langsung memasukkan korban ke mobil dan membuangnya ke suatu tempat.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Lalu bagaimana akhirnya jenazah Bd bisa ditemukan? Serta bagaimana pula ceritanya NK bisa ditangkap polisi? Berikut selengkapnya:
Penangkapan NK
sxc.hu
Kapolsek Sedayu, Kompol Ardi Hartana mengatakan, penemuan jenazah Bd bermula ketika Polres Kulon Progo menemukan sebuah mobil tanpa pelat motor melaju kencang dari arah Yogyakarta saat melakukan patroli. Mereka pun menghentikan laju mobil dan memeriksa pengemudi, NK. Karena tidak bisa menunjukkan kepemilikan mobil, NK lantas digelandang ke Mapolres Kulon Progo untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Saat diinterogasi, NK mengaku bahwa mobil itu hasil curian. Mobil tersebut dia curi dari rumah tantenya di Bantul. Pihak polisipun langsung mengonfirmasi ke tantenya yang tinggal di Bantul itu.
“Tantenya tidak merasa mobilnya dicuri. Malah tantenya bilang kalau NK pergi bersama dengan Bd,” kata Kompol Ardi dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (1/4).
Ketahuan Telah Membunuh
sxc.hu
Mengetahui hal itu, polisi langsung menanyakan keberadaan Bd kepada NK. Dari hasil pemeriksaan intensif diketahuilah bahwa NK telah membunuh Bd yang juga masih sepupunya. Jasad Bd diketahui telah dibuang di jembatan perbatasan.
Untuk menghilangkan jejak, NK juga membuang pelat nomor mobil dan tali yang menjerat korban di Godean, Kabupaten Sleman. Polisi kemudian langsung membawa NK ke lokasi kejadian di mana dia sebelumnya tidak bisa menyebutkan di mana persis lokasinya mengingat dia bukan warga Jogja.
“Ciri-cirinya hanya jembatan warna hijau dekat pos polisi di dekat perbatasan antara Kulon Progo dan Bantul,” kata Kompol Ardi.
Kondisi Korban
©2016 Merdeka.com
Dari pemeriksaan petugas puskesmas Sedayu, korban pembunuhan itu mengalami luka-luka lecet di kepala atas dan luka lecet di pelipis kanan. Selain itu, korban juga mengalami luka lecet tekan di bagian leher, luka memar di bagian dada, lecet di bagian punggung belakang, lidah menjulur sedikit, dan bibir mengeluarkan busa. Korban diperkirakan sudah meninggal 6 jam sebelum ditemukan.