Dulunya Arena Pacuan Kuda, Ini Fakta Sejarah Stasiun Solo Balapan
Stasiun Solo Balapan merupakan salah satu ikon kota Solo. Setiap wisatawan yang pergi ke Solo dengan kereta api akan turun di stasiun ini. Solo Balapan termasuk salah satu stasiun kereta api tertua di Indonesia. Tak banyak yang tahu kalau dulu lahan Stasiun Solo Balapan merupakan area pacuan kuda.
Stasiun Solo Balapan merupakan salah satu ikon Kota Solo. Setiap wisatawan yang pergi ke Solo dengan kereta api akan turun di stasiun ini. Solo Balapan termasuk salah satu stasiun kereta api tertua di Indonesia.
Namanya begitu ikonik karena pernah dijadikan sebuah lagu oleh musisi Didi Kempot pada akhir dasawarsa 1990-an. Lagu ini begitu dikenal banyak orang hingga sekarang. Saat kereta api datang, lagu ini akan berkumandang di stasiun itu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Tak banyak orang tahu, tempat area berdirinya Stasiun Solo Balapan sekarang dulunya adalah pacuan kuda. Sejak dibangunnya jalur Kedungjati-Gundih-Solo pada tanggal 10 Februari 1870, stasiun ini dibuka untuk melayani naik turun penumpang.
Dulunya Arena Pacuan Kuda
©Kai.id
Dikutip dari Surakarta.go.id, lahan yang digunakan menjadi Stasiun Solo Balapan dulunya merupakan Alun-Alun Utara milik Keraton Mangkunegaran. Di dalam alun-alun itu terdapat pacuan kuda yang digunakan pada masa Mangkunegaran IV.
Namun setelah Belanda datang, Kota Solo banyak digalakkan pada ide-de perubahan. Perubahan itu terjadi dari pola pedesaan menjadi pola perkotaan. Secara tidak langsung ide-ide itu juga menyentuh sarana dan prasarana umum. Salah satunya soal kereta api.
Upacara Meriah
©Wikipedia.org
Peletakan batu pertama Stasiun Solo Balapan pada tahun 1864 digelar dengan upacara meriah. Selain dihadiri oleh Mangkunegara IV, upacara pembukaan itu dihadiri langsung oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Baron van de Belle.
Pada tahun 1927 dibangun satu bangunan lagi di sebelah selatan stasiun yang dibuat dengan arsitektur budaya Jawa. Hal itu sejalan dengan pembangunan jalur ganda Staatsspoorwegen yang sejajar dengan jalur kereta api NIS Jogja-Solo. Arsitek pembangunan area sisi selatan itu dirancang oleh arsitek Thomas Karsten.
Letaknya Strategis
©2019 Merdeka.com
Peresmian Stasiun Solo Balapan dilakukan 10 Februari 1870. Saat itu NIS, perusahaan swasta Belanda, mengoperasikan perjalanan kereta api Solo-Semarang sebanyak dua kali dan juga sebaliknya. Keberadaan kereta api memudahkan pengangkutan gula, tembakau, dan kopi dari daerah pedalaman ke pelabuhan di Semarang.
Gubernur Jenderal Hindia Belanda, de Graeff mengatakan bahwa Stasiun Solo Balapan merupakan stasiun paling strategis di Kota Solo. Keberadaan stasiun itu kemudian dihubungkan dengan rel kereta api ke beberapa tempat strategis di Solo seperti daerah Purwosari, Jebres, dan Sriwedari.
Fasilitas Stasiun Solo Balapan
©2019 Merdeka.com
Seiring kondisi stasiun yang terus berbenah, saat ini di Stasiun Solo Balapan telah dibangun jembatan penyeberangan penumpang di sebelah timur stasiun yang terhubung langsung dengan Terminal Tirtonadi Solo.
Selain itu, sisi paling utara stasiun itu dibongkar untuk dibangun bangunan baru yang berfungsi sebagai peron tunggu bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan dari dan menuju Bandara Adi Soemarno.
Diabadikan Jadi Lagu
Sumber Foto : Kapanlagi.com
Pada tahun 1990-an, keberadaan Stasiun Solo Balapan semakin populer setelah musisi Didi Kempot menciptakan lagu dengan judul yang sama dengan nama stasiun itu. Lagu “Stasiun Solo Balapan” itu menceritakan tentang kisah dua sepasang kekasih yang harus berpisah karena salah satu dari mereka harus merantau.