Dulunya Kebun Kelenteng Milik Keraton Surakarta, Ini Keunikan Pasar Wisata Tawangmangu
Di pasar itu, penduduk lokal menjual hasil sayur dengan harga murah. Banyak pula yang menjual beragam tanaman hias.
Di pasar itu, penduduk lokal menjual hasil sayur dengan harga murah. Banyak pula yang menjual beragam tanaman hias.
Dulunya Kebun Kelenteng Milik Keraton Surakarta, Ini Keunikan Pasar Wisata Tawangmangu
Pagi itu kabut cukup tebal menyelimuti kawasan wisata Tawangmangu yang berada di lereng Gunung Lawu. Kabut membuat jarak pandang kendaraan menjadi sangat terbatas.
Namun perlahan-lahan kabut mulai menghilang. Hari kembali cerah. Terlihat aktivitas di Pasar Wisata Tawangmangu kembali ramai.
-
Dimana letak wisata Tawangmangu? Tawangmangu adalah destinasi wisata yang terletak di pegunungan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menawarkan keindahan alam yang memesona dan berbagai atraksi menarik.
-
Di mana pasar takjil Rawamangun berada? Pasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
-
Kapan Pasar Takjil Rawamangun ramai dikunjungi? Pasar takjil Rawamangun, sudah mulai ramai dikunjungi sejak pukul 15:00 WIB sampai pukul 19:00 WIB.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama Tawangmangu bagi wisatawan? Tawangmangu memang menawarkan pemandangan bentangan sawah dan kebun indah, dengan nuansa kabut yang memanjakan mata. Tidak heran wisatawan dari berbagai wilayah tak ingin melewati pesona Tawangmangu yang kesohor sejak zaman Belanda ketika berkunjung ke wilayah Solo Raya.
-
Apa saja wisata di Tawangmangu yang menarik untuk dikunjungi? Tawangmangu adalah destinasi wisata yang terletak di pegunungan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menawarkan keindahan alam yang memesona dan berbagai atraksi menarik.
-
Di mana Pasar Ngatpaingan berada? Di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali, ada sebuah pasar tradisional unik bernama Pasar Ngatpaingan.
Di pasar itu, penduduk lokal menjual hasil sayur mereka dengan harga murah. Banyak pula yang menjual beragam tanaman hias.
Namun pembeli hari itu cukup sepi. Dari pada bosan menunggu pembeli, beberapa pedagang memilih tidur sejenak. Biasanya pasar wisata itu ramai dikunjungi wisatawan yang berkunjung ke Tawangmangu maupun objek wisata di sekitarnya.
Dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard, Pasar Wisata Tawangmangu dulunya merupakan sebuah perkebunan kelengkeng milik Keraton Kasunanan Surakarta. Seiring berjalannya waktu, kebun tersebut dijadikan sebagai tanah lapang untuk sarana olahraga masyarakat sekitar. Sementara di sebelah selatan tanah lapang itu dibangun pasar.
Namun karena tempatnya dirasa kurang strategis, pasar itu dipindah ke tanah lapang. Pada tanggal 8 Maret 2009, bangunan baru Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan.
Pasar Wisata Tawangmangu merupakan sebuah pasar tradisional yang menyediakan berbagai macam kebutuhan mulai dari sayur-sayuran segar, tanaman hias, dan buah-buahan hasil dari petani sekitar Tawangmangu.
Pasar Wisata Tawangmangu juga menjajakan makanan khas tradisional warga sekitar. Makanan tradisional itu namanya masih terdengar asing di telinga, sebut saja lenjongan, gendar, dan juga Gatot.
“Ini gendar sama tiwul, harganya antara Rp3.000-5.000 saja. Saya sudah lama jualan di sini. Kadang jualan ramai kadang sepi,” kata Ibu Rhoma, salah seorang penjual makanan tradisional di sana.
Pasar Tradisional Tawangmangu buka setiap hari dengan jam operasional mulai pukul 5 pagi hingga pukul 7 malam. Biasanya pada hari Sabtu dan Minggu pengunjung pasar akan lebih ramai dibandingkan hari-hari biasa.
- Kaya Hasil Bumi, Begini Suasana Pasar Terpencil di Wonogiri yang Dulunya Jadi Rute Gerilya Jenderal Soedirman
- Ubah Lahan Kosong Jadi Ladang Emas, Budidaya Talas Pratama Laku Keras di Pasar Lokal dan Internasional
- Melihat Suasana Pasar Ikan Terbesar di Kabupaten Kendal, Beragam Jenis Ikan Laut Segar Tersedia Langsung dari Nelayan
- Kisah Haru Nenek Penjual Tikar Anyaman, Dagangan Tak Kunjung Laku hingga Rela Tidur di Trotoar
Sementara pada hari-hari biasa, pengunjung cenderung akan lebih sepi. Saat kanal YouTube Jejak Richard mengunjungi pasar itu, tampak salah seorang pedagang sedang tertidur.
Ia bernama Ibu Warti. Sudah sejak lama ia menjual tempe di pasar Tawangmangu. Lokasi rumahnya berada tak jauh dari pasar. Pada kesempatan tersebut, Ia mengeluhkan sepinya pembeli.
“Sepi mas, tidak ada orang yang belanja. Saya sudah jualan tempe sejak 25 tahun lalu. Ini tempe saya juga yang buat sendiri,” kata Ibu Warti.
Kawasan Tawangmangu selama ini dikenal pula sebagai daerah penghasil sayur mayur. Di bagian belakang pasar, terdapat area khusus bagi para pedagang sayur. Berbagai jenis sayuran segar bisa langsung diperoleh dengan harga yang sangat murah.