Dulu Tinggal di Desa dan Lulusan Pondok Pesantren, Pemuda Ini Kini Jadi Bacawapres 2024
Pemuda ini dulunya tinggal di desa dan suka nyeker saat ke sekolah. Setelah lulus dari pondok pesantren ia menjadi akademisi hingga kini jadi Bacawapres 2024.
Pemuda ini bakal jadi bacawapres 2024.
Dulu Tinggal di Desa dan Lulusan Pondok Pesantren, Pemuda Ini Kini Jadi Bacawapres 2024
Sejak kecil ia mendalami agama di berbagai tempat. Saat sekolah ia tak pernah mengenakan sepatu.
Namun hal tersebut tak membatasi dirinya untuk mewujudkan cita-cita. Ia pun berusaha mengejar keinginannya.
Berawal dari lulusan pondok pesantren hingga akhirnya lulus kuliah. Ia pun menjadi profesor di kampus yang sama saat ia menempuh pendidikan.
Sosoknya pun menjadi orang penting di pemerintahan. Ia pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi dan Menteri. Kini namanya dicalonkan sebagai bacawapres 2024. Ini sosoknya.
Pemuda ini lahir pada 13 Mei 1957. Ia lahir di sebuah desa di Kecamatan, Sampang, Madura. Ia merupakan anak dari Mahmodin dan Siti Khadidjah. Ia akhirnya pindah ke Pamekasan saat berusia dua bulan. Pemuda ini tumbuh di Desa Waru, Pamekasan, Madura. Ini potretnya saat SMA.
- Cerita Mahfud Jabat Ketua MK, Pernah Batalkan UU Badan Hukum Pendidikan karena Ancam Kelangsungan Pondok Pesantren
- Potret Kasad Agus Subiyanto Cium Kepala Anaknya yang Sedang Sekolah di SMA Taruna Dibanjiri Pujian
- Sang Ibu Penjual Rujak Cingur, Tak Disangka Bocah dari Desa Ini Pernah Jadi Panglima TNI dan Kini Jadi Menteri
- Ganjar Bebastugaskan Kepala Sekolah yang Tarik Pungli ke Siswa
Pemuda ini menempuh Sekolah Dasar Negeri, namun sore dan malam ia belajar agama. Saat kelas 5 SD, ia masuk Pondok Pesantren Somber Lagah. Selanjutnya ia masuk ke Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri di Pemekasan. Selanjutnya ia meneruskan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN). Ini potretnya saat remaja.
Tumbuh di keluarga kurang mampu tak menciutkan tekad pemuda ini untuk terus mengenyam pendidikan. Ia meneruskan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), ia juga mengambil kuliah Bahasa Arab di UGM. Ia membiayai kuliahnya dengan aktif menulis di surat kabar. Ia juga mendapatkan beberapa beasiswa.
Pemuda ini berhasil wisuda di UII tahun 1994. Ya, sosok ini bernama Mahfud MD. Ia berhasil lulus dengan perjuangannya. Ia juga aktif di organisasi kampus. Mahfud pun mendapatkan beasiswa pascasarjana dari UII untuk kuliah di UGM.
Ini potret Mahfud MD saat menjadi mahasiswa menghadiri salah satu acara. Ia menempuh pascasarjana UGM dengan mengambil studi Ilmu Politik karena sejak kecil sudah tertarik dengan dunia politik.
Mahfud kembali mendapatkan gelar doktor dan melanjutkan S3 di UGM dengan studi Ilmu Hukum Tata Negara. Ia menyelesaikan studinya 2 tahun 8 bulan. InI potretnya saat wisuda. Sebelumnya, ia menjdi dosen UII yang berstatus sebagai PNS.
Kariernya di dunia akademisi terbilang cepat. Ia dikukuhkan sebagai guru besar setelah 12 tahun mengabdi. Ia menjadi guru besar UII di usia 41 tahun dan mengajar di 20 perguruan tinggi.
Mafud MD pernah duduk sebagai anggota DPR di tahun 2003 hingga 2008. Ia menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi di tahun 2008 hingga 2013.
Mahfud MD juga menjabat anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila di tahuun 2017-2018. Tahun 2019, Mahfud MD menjadi Menkopolhukam hingga sekarang.
Mahfud MD kini ditetapkan PDI Perjuangan sebagai Bacawapres 2024 menemani Ganjar Pranowo. Keduanya maju sebagai bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden yang diusung oleh PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.