Fakta di Balik Pertandingan Final Liga 3 DIY, Diduga Ada Kecurangan Wasit
Pihak PS HW mengklaim wasit telah melanggar kode etik dalam memimpin jalannya pertandingan.
Pihak PS HW mengklaim wasit telah melanggar kode etik dalam memimpin jalannya pertandingan
Fakta di Balik Pertandingan Final Liga 3 DIY, Diduga Ada Kecurangan Wasit
Pertandingan Final Liga 3 DIY yang mempertemukan PS Hizbul Wathan (HW) UMY melawan Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Selasa (26/12) berlangsung sengit.
-
Di mana Uut Permatasari tinggal? Uut Permatasari memilih untuk tinggal di sebuah rumah kos. Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Persebaya bertanding melawan Persita? Bermain di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (23/2/2024), Tim Bajul Ijo, julukan persebaya, berhasil menahan imbang Persita dengan skor 1-1.
-
Apa yang ditekankan Ganjar Pranowo kepada pelaku UMKM di Banyumas? Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
-
Apa profesi pacar baru Dewi Perssik? Seperti diketahui, pasca bercerai Dewi Perssik tengah menjalin hubungan dengan seorang pilot bernama Rully.
-
Siapa yang memuji Uut Permatasari atas penampilannya yang menawan? Banyak netizen yang memuji Uut Permatasari, menyebut pelantun Putri Panggung ini semakin menawan dan memesona.
Sempat tertinggal 4-2 hingga pertengahan babak kedua, Persiba mampu menyamakan skor menjadi 4-4 dan pertandingan dilanjutkan hingga extra time.
Persiba Bantul akhirnya keluar sebagai pemenang setelah unggul 4-3 dalam drama adu tendangan penalty. Dengan hasil ini, Persiba Bantul berhak lolos ke putaran nasional Liga 3.
Namun bagi PS HW, pertandingan itu menyisakan sejumlah kejanggalan. Mereka mengklaim wasit melakukan tindak kecurangan. Manajer PS HW, Filosa Gita Sukmono mengatakan wasit mengambil beberapa keputusan yang tidak sesuai dengan kode etik disiplin, terutama dalam memberikan penalti bagi Persiba Bantul saat pertandingan memasuki menit ke-84.
Selain itu ada momen beberapa kali PS HW melakukan serangan namun dianggap offside oleh wasit. Padahal bila dilihat dari rekaman pertandingan, pemain tidak dalam posisi offside. Atas dasar itulah manajemen PS HW mengajukan permohonan investigasi wasit kepada Komite Disiplin Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) DIY.
“Kami dari manajemen PS HW UMY meminta Asprov PSSI DIY menginvestigasi Keputusan-keputusan wasit serta mengoreksi kesalahan atas Keputusan yang diberikan wasit berdasarkan ketentuan Pasal 78 yang terkandung dalam Kode Disiplin PSSI 2023,”
ujar Filosa pada Jumat (29/12) lalu dikutip dari Liputan6.com.
Filosa berharap pihak Asprov PSSI DIY bisa memberikan respons dan menindaklanjuti permohonan investigasi yang diajukan PS HW UMY. Menurutnya, hal itu dapat menjaga iklim sepak bola yang baik dengan memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak.
“Jika setelah terjadi investigasi terbukti terjadi pelanggaran, kami harap Komite Disiplin PSSI dapat memberikan sanksi kepada wasit yang bersangkutan. Sebagai bahan pertimbangan, kami telah melampirkan bukti-bukti yang sesuai dengan ketentuan Komite Disiplin PSSI,” kata Filosa.
- Fakta di Balik Aksi Komplotan Perampok Sadis di Jember, Tega Bacok hingga Siram Korban Pakai Bensin
- Fakta-Fakta Dugaan Kasus Penggelapan Dana Rp6,9 M Seret Tiko Aryawadhana Suami BCL
- CEK FAKTA: Hoaks Judul Berita Prabowo Siap Terjunkan 80 Anggota Kopassus Untuk Penjagaan Kejagung
- Fakta-Fakta Mengerikan Jalan Hutan Sawit Bikin Satu Keluarga Tewas: Warga Saja Tak Berani Melintas
Sementara Presiden Klub PS HW UMY, Achmad Nurmandi mengatakan bahwa tujuan dari protes tersebut adalah sebagai pembentukan karakter. Menurutnya, pertandingan yang tidak fair bisa membuat para pemain kecewa dan terganggu. Apalagi para pemain kebanyakan masih amatir dengan rentan usia 16-21 tahun ditambah sejumlah pemain senior.
“Para pemain sudah kerja keras. Tentu mereka kecewa kalau ada kecurangan. Untuk itu kami protes ke Komdis PSSI. Kalau ada bukti yang lebih banyak lagi, kami akan sampaikan juga kepada Satgas Anti Mafia Bola, apalagi kalau ada bukti lain yang mengarah pada pengaturan skor,” kata Achmad Nurmandi dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (31/12).