Ganjar Pranowo Larang Santri Mudik, Ini Tanggapan Pengasuh Pondok Pesantren
Ganjar Pranowo resmi memberlakukan larangan mudik bagi semua kalangan di Jawa Tengah, tak terkecuali untuk para santri. Namun menurut FKPP Kabupaten Banyumas kebijakan itu sulit diterapkan mengingat anjuran tersebut tidak dibarengi dengan pengetatan di bidang lain.
Ganjar Pranowo resmi memberlakukan larangan mudik bagi semua kalangan di Jawa Tengah. Tak terkecuali untuk para santri khususnya luar kota yang menuntut ilmu di pondok pesantren di Jateng dan sekitarnya.
Namun kebijakan itu memicu pro dan kontra. Pasalnya tak semua pengelola ponpes setuju atas kebijakan tersebut. Apalagi di lain tempat, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memperbolehkan santri mudik.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Namun terlepas dari pro kontra tersebut, Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Banyumas menilai larangan itu sulit diterapkan di tempatnya. Pasalnya anjuran itu tidak dibarengi dengan pengetatan di bidang lain. Berikut selengkapnya:
Sulit Diterapkan
©2020 liputan6.com
Ketua FKPP Banyumas KH DR Muhammad Roqib mengatakan bahwa pondok pesantren sulit menerapkan kebijakan yang sifatnya sporadis. Sebab, pengasuh akan sulit memberi alasan untuk menahan para santri untuk tidak mudik dan tetap berada di asrama. Sementara aktivitas masyarakat lainnya masih bisa dilakukan seperti pasar, swalayan, dan aktivitas wisata.
“Amat sulit. Karena sebagaimana pengetahuan saya, di semua pesantren banyak pertimbangan seperti yang saya sampaikan tadi,” kata KH Roqib dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (29/4).
Pemenuhan Kebutuhan Batin Santri
©2020 liputan6.com
KH Roqib tidak memungkiri bahwa kebijakan larangan mudik itu baik dalam rangka mengurangi penularan Virus Corona. Namun di sisi lain, bertemu dengan orang tua merupakan kebutuhan batin santri sekaligus kewajiban anak kepada orang tuanya.
Menurutnya, hal ini bermanfaat dalam rangka meningkatkan imunitas santri saat kembali ke pesantren. “Ya kalau bisa di pondok saja. Tapi kalau tidak memungkinkan dan malah menjadi tidak stabil secara emosi, jadi harus hati-hati,” kata KH Roqib.