Hadir Sebagai Tonggak Baru Perjuangan Bangsa, Ini Fakta Unik Museum Muhammadiyah
Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
Hadir Sebagai Tonggak Baru Perjuangan Bangsa, Ini Fakta Unik Museum Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Untuk merekam jejak sejarah organisasi itu sejak berdirinya pada 18 November 1912, dibangunlah sebuah museum yang kemudian dinamakan “Museum Muhammadiyah”.
Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Museum Muhammadiyah didirikan untuk merekam jejak langkah dengan melestarikan tinggalan sejarah yang disajikan dalam peragaan komunikatif dan edukatif agar dapat menuai hikmah bersama.
-
Di mana Museum Bayt Al-Qur'an berada? Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah sebuah kompleks wisata budaya yang terkenal di Jakarta. Tidak hanya menawarkan keindahan dan keberagaman budaya nusantara, tetapi juga menjadi rumah bagi Museum Bayt Al-Qur'an.
-
Kenapa Rahmat Museum didirikan? Semua ini bertujuan untuk mencegah kepunahan dan meningkatkan populasi satwa liar di habitatnya.
-
Siapa pencetus Rahmat Museum? Galeri dan museum satwa liar ini dicetuskan oleh Rahmat Shah, seorang pengusaha dan pemburu profesional.
-
Apa yang terbakar di Museum Nasional? Dinas Pananggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) DKI Jakarta mengungkapkan, patung untuk pameran hangus terbakar akibat insiden kebakaran di Museum Nasional Indonesia pada Sabtu (16/9) malam.
-
Apa yang menarik dari Museum Bayt Al-Qur'an? Di Museum Bayt Al-Qur'an, terdapat berbagai salinan Al-Qur'an dari berbagai belahan dunia. Pengunjung seakan diajak untuk mengagumi keindahan dan kedalaman spiritual kitab suci umat Islam, dengan berbagai koleksi keindahan seni kaligrafi, ilustrasi, dan sejarah Al-Qur'an.
-
Mengapa Museum Bayt Al-Qur'an cocok untuk ngabuburit? Museum ini menjadi tempat yang cocok untuk ngabuburit sembari menyelami kedalaman makna Al-Qur'an dan persebaran agama Islam di masa silam.
“Berbekal nilai luhur dan pengalaman sejarah Muhammadiyah, pengunjung diharapkan dapat membentangkan cakrawala wawasan ke depan dengan lebih bijaksana dan berpartisipasi dalam gerak sejarah Muhammadiyah berikutnya,”
berikut penjelasan terkait museum itu yang dipetik dari keterangan website resminya.
Dilansir dari Uad.ac.id, peresmian Museum Muhammadiyah dilakukan pada 14 November 2022 yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia.
Pendirian museum tersebut diinisiasi oleh Prof. Dr. Haedar Nashir dan Prof. Muhadjir Effendy sejak tahun 2017 lalu.
Pembangunannya dilakukan ke dalam tiga tahap yaitu pembangunan struktur gedung museum; pembangunan arsitektur; dan pembangunan mekanikal, elektrikal, serta konten museum.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa museum itu berisi sejarah Muhammadiyah yang ditampilkan kembali, sehingga pembelajaran kemuhammadiyahan tidak lagi hanya sebatas verbal.
Sementara itu Ketua Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan pada pemanfaatan museum sebagai kunci pembuka sejarah sekaligus proyeksi Muhammadiyah ke depan.
Ia mengatakan, pengembangan dan penyempurnaan akan terus dilakukan guna optimalisasi fungsi museum.
- Mewah & Megah, Potret Museum SBY-Ani di Pacitan, di Dalamnya ada Ranjang Tempat Tidur Semasa di Akmil
- Museum Bale Indung Rahayu, Angkat Pentingnya Peran Ibu bagi Orang Sunda
- Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional
- Menelusuri Sejarah Islam di Galeri Al Azhom, Masjid Unik dengan Museum di Tangerang
Ia juga menyoroti tentang sepak terjang KH Ahmad Dahlan sebagai seorang tokoh pembaruan.
Menurutnya, ada dua hal yang membedakan arah gerak KH Ahmad Dahlan dengan yang lain, yaitu inisiasi pembangunan institusi modern dan gerakan perempuan yang siap berjalan beriringan.
Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dr. Muchlas, M.T, mengatakan bahwa museum disajikan secara komunikatif dengan teknologi informasi sehingga bisa mencerahkan, menarik, serta menghibur pengunjung yang datang.
Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad, mengatakan bahwa museum tersebut merupakan museum tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
“Semoga semua yang hadir di museum ini bisa menikmati diorama dan cerita yang dihadirkan,” kata Dadang dikutip dari kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan.