Hasilkan 600 Ton Sampah per Hari, Kabupaten di Jawa Tengah Ini Tak Punya TPA
Tak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Tak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Hasilkan 600 Ton Sampah per Hari, Kabupaten di Jawa Tengah Ini Tak Punya TPA
Hasilkan Sampah 600 Ton
Melansir dari Antara, Kabupaten Banyumas sudah berkutat dengan masalah sampah dalam kurun waktu yang cukup lama.
Diketahui, Banyumas memproduksi sampah sebanyak 600 ton per hari!
- Sampah Nyaris 15 Ton Dikumpulkan dari Sungai Ciliwung
- Banyumas Disebut sebagai Kabupaten dengan Pengolahan Sampah Terbaik di Asia Tenggara, Begini Faktanya
- Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
- Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan
Pemerintah setempat pun harus memutar otak menangani masalah sampah.
Untuk itu, pemerintah setempat berusaha untuk mengolah sampah menjadi bernilai ekonomis.
Maka, lahirlah sebuah inovasi yang lahir dari Bupati Banyumas, Achmad Husein bernama "Sumpah Beruang" atau singkatan dari Sulap Sampah Berubah Uang.
Tak Punya TPA
Menariknya, Kabupaten Banyumas dalam menangani masalah sampah yakni tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Lantas, sampah tersebut dibawa ke mana?
Meski tak miliki TPA, Banyumas punya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berhasil mengolah seluruh sampah menjadi nilai ekonomi.
Mengusung inovasi 3R atau Reduce, Reuse, dan Recycle, Pemkab Banyumas membuat mesin pemilah sampah yang berfungsi untuk memilah sampah organik dan anorganik.
Saat ini, inovasi TPST dan penggunaan mesin pemilah sampah cukup menjawab masalah sampah di Kabupaten tersebut.
Hasilnya, Banyumas bisa mengolah sampah sebanyak 600 ton per hari menjadi lebih bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan.
Mengolah Sampah
Atas pencapaian dalam mengatasi masalah sampah, Banyumas menjadi salah satu kota percontohan dalam hal pengelolaan sampah.
Melansir dari akun Tiktok Banyuwangi Zero Waste, terdapat sentra atau semacam industri yang mampu mengolah sampah menjadi batu bata.
Pengelolaan sampah ini juga dilakukan dari masyarakat untuk ikut turun tangan dalam menangani masalah sampah.
Mulai dari memilahnya dan menjual kepada Pemkab Banyumas menggunakan aplikasi Sampah Online Banyumas (Salinmas) dan Ojeke Inyong (Jeknyong).
Belum Ada di Daerah Lain
Masih dari akun Tiktok Banyumas Zero Waste, cara pengelolaan sampah masih belum dipraktikkan di daerah lain, yaitu merangkul masyarakat dengan sistem yang modern. Dari sinilah, Pemkab mengajak Kelompok Swadaya Masyarakat atau KSM untuk terlibat langsung.
Melalui KSM, produksi sampah bisa teratur dan berhasil memilah sampah organik dan anorganik di hanggar TPST.
Guna merangkul KSM untuk ikut andil dalam menangani sampah untuk mengatur sampah yang dihasilkan dari beberapa desa dan juga kecamatan yang ada di Banyumas. Semua dilakukan dari hulur ke hilir.