Hidupi 1.000-an Warga, Begini Kisah Desa Penghasil Sohun di Klaten
Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ada sebuah desa yang unik. Namanya Desa Manjung. Di sana, sebagian besar warga berprofesi sebagai pengrajin sebagai penghasil sohun putih. Tak heran tempat itu juga mendapat julukan sebagai "desa sohun".
Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ada sebuah desa yang unik. Namanya Desa Manjung. Letak desa itu hanya sekitar 20 menit perjalanan dari pusat kabupaten.
Ketika sampai di Desa Manjung, akan banyak ditemukan rumah semi permanen yang berjejer di tepi sawah. Di sanalah ribuan warga desa itu menggantungkan hidupnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Melansir dari Bisnisukm.com, sudah sejak tahun 1950 Desa Manjung dikenal sebagai desa penghasil sohun putih. Bahkan namanya sudah tersohor di seluruh Pulau Jawa karena pembelinya datang dari banyak daerah.
Para pekerja yang menghidupi usaha itu diwariskan secara turun-temurun. Lantas bagaimana geliat produksi sohun di desa itu? Berikut selengkapnya:
Sejarah Desa Manjung Sebagai Sentra Industri Sohun
©YouTube ANTARA
Kepala Desa Manjung, Amanto, mengatakan bahwa terbentuknya sentra sohun di Manjung berawal dari seseorang bernama Slamet Somo Suwito. Waktu itu, dia mendirikan empat tempat produksi Sohun.
Kini, pembuatan sohun di Desa Manjung telah mendapat sentuhan tekologi. Namun pembuatan sohun tetap tidak bisa dikatakan sederhana. Butuh waktu berhari-hari untuk menyulap onggok pati menjadi sohun kering siap masak.
“Dengan cepat kesuksesan Pak Slamet itu diikuti para tetangga yang juga membuka sohun. Dari mereka banyak yang mendapat ilmu dari Pak Slamet,” kata Amanto mengutip dari kanal website Bisnisukm.com.
Menggantungkan Hidup dari Sohun
©YouTube ANTARA
Desa Manjung telah menjadi sentra produksi sohun sejak tahun 1950-an. Diwariskan secara turun-temurun, kini dari sebanyak 3.560 jiwa penduduk desa itu 30 persen di antaranya menggantungkan hidup dari produksi.
Mereka bekerja di 65 tempat produksi yang setiap harinya menghasilkan berton-ton sohun kering.
“Jadi banyak warga desa kami yang tak harus bekerja di luar wilayah tapi bekerja di daerahnya sendiri. Bahkan ada juga warga yang bekerja di sini datang dari luar daerah seperti Gunung Kidul, Sragen, dan ada yang dari Purwodadi,” kata Amanto, Kepala Desa Manjung, mengutip dari ANTARA.
Produksi Sohun di Manjung
©YouTube ANTARA
Sutarmi, salah satu produsen sohun di Desa Manjung mengatakan, dalam sehari bisa memproduksi tiga kuintal dalam satu perusahaan. Karena mengelola dua perusahaan, dia bisa memproduksi enam kuintal dalam sehari.
Padahal, proses produksi sohun lumayan panjang. Mulai dari mencucinya dengan kaporit, merendam, memasak, mencetak, menjemur, hingga memintal. Semua proses itu biasanya memakan waktu hingga lebih dari sepekan.
Atas dasar inilah masing-masing dari mereka tidak pernah mempermasalahkan persaingan usaha. Perasaan senasib itulah yang membuat mereka mampu hidup rukun.
“Warga sini rukun, Mas. Bahkan kalau ada hajatan kita produksinya sementara libur dulu,” kata Sutarmi, salah satu pengrajin sohun.