Hukum Istri Selingkuh dalam Islam dan Azab yang Menimpanya di Akhirat, Perlu Dipahami
Selingkuh adalah perbuatan yang dilarang dan dikecam dalam Islam.
Selingkuh adalah perbuatan yang dilarang dan dikecam dalam Islam.
Hukum Istri Selingkuh dalam Islam dan Azab yang Menimpanya di Akhirat, Perlu Dipahami
Kasus perselingkuhan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, bukan hanya laki-laki tetapi juga perempuan. Seperti kasus yang baru-baru ini sedang menjadi perbincangan, yaitu seorang dokter perempuan di Makassar yang diduga berselingkuh dengan seorang mahasiswa.
Bagaimana pandangan Islam tentang seorang istri yang berselingkuh. Selain mengetahui penjelasan tentang hukum istri selingkuh dalam Islam, penting juga untuk dipahami faktor apa saja yang menyebabkan seseorang melakukan perselingkuhan.
Di samping itu, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara menjaga hubungan pernikahan dengan baik untuk menghindari atau mencegah terjadinya perselingkuhan. Tentu ini penting diperhatikan, terutama bagi pasangan yang sudah mengikat hubungan dalam pernikahan. Sebab, pernikahan dalam Islam adalah janji suci, bukan hanya antar sesama manusia, tetapi juga dengan Allah.
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum hukum istri selingkuh dalam Islam dan penjelasan lainnya, perlu disimak.
Faktor Penyebab Selingkuh
Sebelum mennyimak penjelasan hukum istri selingkuh dalam Islam, perlu dipahami bahwa terdapat berbagai faktor penyebab perselingkuhan.
-
Kenapa istri diizinkan menggugat cerai suami dalam Islam? Hal yang perlu diingat bahwa syariat Islam sangat menjaga agar sebisa mungkin tidak terjadi perceraian di antara suami dan istri. Namun, istri juga memiliki hak untuk melindungi dirinya dari kekerasan ataupun sifat buruk dari suaminya dengan mengajukan perceraian.
-
Apa saja adab berhubungan suami istri yang dianjurkan dalam Islam? Artinya: "Etika berhubungan badan dengan istri antara lain (1) mengenakan wangi-wangian, (2) menggunakan kata-kata yang lembut, (3) mengekspresikan kasih-mesra, (4) memberikan kecupan menggelora, (5) menunjukkan sayang senantiasa, (6) baca bismillah, (7) tidak melihat kemaluan istri karena konon menurunkan daya penglihatan, (8) mengenakan selimut atau kain (saat bercinta), dan (9) tidak menghadap kiblat,"
-
Bagaimana cara istri menggugat cerai suami dalam Islam? Ada beberapa ketentuan saat istri menggugat cerai kepada suami, di antaranya:1. Istri meminta cerai kepada suaminya. Tentu saja, hal ini membutuhkan keputusan suami untuk menjatuhkan talak. Namun, kalau suami tidak mau untuk menjatuhkan talak, maka perceraian tidak dapat terjadi.2. Istri mengajukan khuluk kepada suami. Menurut syariah, khuluk adalah jatuhnya talak dengan adanya timbal balik (‘iwadh) materi yang disepakati. Secara umum, khuluk terjadi karena keinginan istri untuk bercerai dari suaminya. 3. Istri mengajukan fasakh nikah kepada pengadilan agama. Umumnya, fasakh nikah adalah istri mengajukan kepada hakim untuk menjatuhkan fasakh nikah karena suami tidak mampu menafkahi dengan paling sedikitnya nafkah dari harta yang halal.4. Istri melaporkan kepada hakim terkait pertikaian ataupun bahaya yang dialami oleh istri dari perbuatan suaminya. Menurut ulama mazhab Syafii, hakim harus menasehati suami agar mengubah sikapnya kepada istri dan hakim juga berhak menghukum (takzir) suami seandainya ia tidak mengubah sikapnya terhadap istri.
-
Apa hukum menikah dengan sepupu dalam Islam? Menurut Dr. Muzammil H. Siddiqi, mantan Presiden Islamic Society of North America, pernikahan antara sepupu pertama diperbolehkan dalam Islam. Siddiqi mengutip surat an-Nisa’ (4:22-24) yang menyatakan bahwa pernikahan dengan wanita-wanita tertentu diperbolehkan oleh Allah.
-
Mengapa penting untuk memuliakan istri dalam Islam? Islam menekankan pentingnya memperlakukan istri dengan hormat dan kasih sayang. Dalam Al-Qur'an dan hadis, suami diinstruksikan untuk berbuat baik dan adil kepada istri mereka.
-
Apa saja kewajiban orang tua terhadap anak menurut Islam? Orang tua dalam Islam dituntut untuk bersungguh-sungguh membina, memelihara dan mendidik anak-anaknya dengan baik.
Selingkuh adalah sebuah tindakan kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Berikut berbagai faktor yang menyebabkan seseorang berselingkuh:
• Ketidakpuasan emosional: Ketidakpuasan dalam hubungan bisa menjadi faktor utama. Jika seseorang merasa kurang dicintai, dihargai, atau kurang mendapatkan perhatian emosional dari pasangan, dia mungkin mencari pelampiasan emosi ini melalui perselingkuhan.
• Komunikasi buruk: Kegagalan dalam berkomunikasi dalam hubungan dapat memicu perselingkuhan. Ketika pasangan tidak dapat membicarakan masalah atau perasaan mereka dengan baik, mereka mungkin mencari orang lain untuk mengisi kekosongan tersebut.
• Perasaan terabaikan: Merasa terabaikan oleh pasangan dapat membuat seseorang merasa tidak dihargai. Ini dapat memicu pencarian perasaan dihargai dan diinginkan dari orang lain, bahkan jika itu berarti berselingkuh.
• Rutinitas dan kebosanan: Rutinitas dan kebosanan dalam pernikahan dapat membuat seseorang mencari kegembiraan dan kegairahan melalui hubungan selingkuh. Keinginan untuk merasakan sesuatu yang baru dan berbeda bisa menjadi dorongan.
• Dorongan seksual: Perselingkuhan dapat disebabkan oleh ketidakpuasan dalam kehidupan seksual dengan pasangan. Seseorang mungkin berselingkuh untuk memuaskan keinginan seksualnya yang tidak terpenuhi.
• Riwayat keluarga: Seseorang yang tumbuh dalam lingkungan di mana perselingkuhan adalah hal yang umum cenderung lebih berisiko untuk melakukan perilaku serupa.
• Kesempatan: Kesempatan untuk berselingkuh juga dapat memainkan peran penting. Ketika seseorang berada dalam situasi di mana mereka berinteraksi dengan orang lain secara teratur, peluang untuk berselingkuh menjadi lebih besar.
• Ketidaksetiaan internal: Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan bawaan untuk tidak setia dalam hubungan, yang dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk berselingkuh.
• Perselingkuhan online: Dunia digital juga telah membuka pintu untuk perselingkuhan daring. Berbagai platform online menyediakan kesempatan untuk melakukan perselingkuhan tanpa melibatkan pertemuan fisik.
Hukum Perselingkuhan dalam Islam
Berikutnya akan dijelaskan bagaimana hukum istri selingkuh dalam Islam.
Bahwa pernikahan adalah sebuah ikatan suci yang seharusnya tidak dinodai dengan perilaku zina.
Dalam hal ini, Rasulullah telah melarang keras seseorang yang mengganggu rumah tangga orang lain. Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda,
"Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya" (HR Abu Dawud).
Dari hadist tersebut, dapat dipahami bahwa upaya tipu daya yang dilakukan seorang lelaki untuk menjauhkan perempuan dari suaminya adalah sebuah perilaku buruk dan tidak pantas.
Di mana agama telah jelas mengecam usaha-usaha dalam rangka merusak hubungan rumah tangga orang lain.
Hukum ini tidak hanya berlaku untuk seorang laki-laki, tetapi juga seorang perempuan sebagai pihak ketiga dalam hubungan rumah tangga pasangan suami istri.
Dengan begitu, dapat dipahami bahwa siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, dikecam keras melakukan sebuah upaya perselingkuhan yang merusak hubungan pernikahan orang lain.
Azab Istri Selingkuh di Akhirat
Dalam ajaran Islam, selingkuh disebut sebagai zina, suatu dosa besar.
“Dua kejahatan akan dibalas oleh Allah ketika di dunia, zina dan durhaka kepada ibu bapak.” (HR. Thabrani)
Berikut azabnya.
- Dibakar Api Neraka
Dalam hadis Bukhari dan Muslim, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berbicara dengan malaikat Jibril tentang azab yang menanti pelaku selingkuh dan zina.
“Kami berangkat pergi sehingga sampai di suatu tempat semisal ‘tannur’ bagian atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya luas. Dari situ terdengar suara gaduh dan ribut-ribut. Kami menengoknya, ternyata di situ banyak laki-laki dan perempuan telanjang. Jika mereka dijilat api yang ada di bawahnya mereka melolong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya, ‘Wahai Jibril, siapakah mereka?’ Jibril menjawab, ‘Mereka adalah para pezina perempuan dan laki-laki. Itulah azab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat.” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Ibnu Hibban, Ath-Thabrani, dan
- Allah Tidak akan Mengajak Bicara pada hari Kiamat
Pelaku zina tidak akan diajak bicara oleh Allah SWT pada Hari Kiamat, seperti yang dinyatakan oleh Rasulullah.
“Tiga orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan dilihat serta disucikan, pun bagi mereka adzab yang pedih; seorang tua yang berzina, raja yang pendusta, dan orang miskin yang congkak.” (Diriwayatkan Muslim, An-Nasa’i, dan Ibnu Mandah dari Abu Hurairah).
Azab lainnya yang bisa menimpa ialah kemaluan terbakar oleh api Neraka, tangan dan kaki diikat dengan api. Selain itu, wajah ditarik menuju api Neraka dan mata dipenuhi bara api sebagai hukuman.
Cara Menghindari Perselingkuhan
Setelah mengetahui hukum istri selingkuh dalam Islam, terakhir akan dijelaskan bagaiman cara menghindari perselingkuhan dalam sebuah hubungan pernikahan.
Dalam hal ini, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut:
• Komitmen terhadap Agama: Pertahankan komitmen Anda terhadap prinsip-prinsip agama Islam, yang mengutamakan kesetiaan dalam pernikahan. Ingat bahwa perselingkuhan adalah tindakan yang dilarang dalam Islam.
• Komunikasi Terbuka: Komunikasi yang baik adalah kunci untuk menjaga hubungan pernikahan yang sehat. Berbicaralah secara terbuka dengan pasangan Anda tentang kebutuhan, harapan, dan masalah dalam hubungan.
• Pertahankan Kehormatan: Hormati pasangan Anda dan perlakukan mereka dengan baik. Perlakukan mereka sebagaimana yang Anda inginkan untuk diperlakukan.
• Kesetiaan dan Amanah: Ingatlah bahwa kesetiaan adalah amanah (tanggung jawab) yang harus dijaga. Jangan khianati kepercayaan pasangan Anda dengan berselingkuh.
• Perhatian dan Keterlibatan: Berikan perhatian dan waktu yang cukup kepada pasangan. Berikan keterlibatan aktif dalam kehidupan pasangan, baik secara emosional maupun fisik.
• Perkaya Kehidupan Seksual: Jaga kehidupan seksual yang sehat dengan sama-sama berusaha memenuhi kebutuhan pasangan. Jika ada masalah dalam aspek ini, bicarakan dengan pasangan dan cari solusi bersama.
• Batasi Interaksi dengan Orang Lain: Jika Anda merasa tertarik pada seseorang selain pasangan, batasi interaksi dengan orang tersebut. Hindari situasi yang dapat memicu perselingkuhan.
• Kelola Konflik dengan Baik: Konflik adalah bagian alami yang tidak dapat dihindari dalam sebuah hubungan. Pelajari cara mengelola konflik dengan baik, dengan rasa hormat dan kesabaran.
• Doa dan Taubat: Doa dan taubat merupakan upaya spiritual untuk menjaga diri Anda dari dosa dan kesalahan. Berdoalah agar diberikan kekuatan untuk tetap setia dan bertaubat jika Anda pernah bersalah.
• Konseling Pernikahan: Jika Anda mengalami masalah serius dalam hubungan pernikahan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor pernikahan atau seorang pemimpin agama yang dapat memberikan panduan dan dukungan.
• Teman dan Keluarga yang Mendukung: Cari dukungan dari teman dan keluarga yang dapat membantu Anda dalam menjaga keharmonisan pernikahan dan memberikan nasihat yang bijak.