Intip Keunikan Masjid Sememen di Kampung Kauman Solo, Punya Menara Mirip Sanggabuwana Keraton
Masjid ini memiliki arsitektur unik karena memadukan gaya Jawa-Eropa
Masjid ini memiliki arsitektur unik karena memadukan gaya Jawa-Eropa
Intip Keunikan Masjid Sememen di Kampung Kauman Solo, Punya Menara Mirip Sanggabuwana Keraton
Tak hanya terkenal dengan batiknya, Kampung Kauman di Solo juga terkenal sebagai kampung santri. Tradisi santri di kampung itu bisa terlihat dari sebuah peninggalan masjid bernama Masjid Sememen.
-
Apa yang unik dari Masjid Jami' Lasem? Uniknya mustaka itu dirancang dengan bentuk barongan yang merupakan kesenian khas masyarakat Hindu Lasem.
-
Kenapa Masjid Nur Abdillah dianggap sebagai Masjid terindah di Serang? Nur Abdillah jadi masjid terindah di Serang karena punya pemandangan langsung menghadap laut.
-
Bagaimana konsep Masjid Merah Kedung Menjangan? Secara konsep, masjid ini membawa unsur tradisional khas zaman kerajaan. Ini bisa terlihat dari adanya gerbang masuk masjid yang dibuat dari susunan batu bata merah, dengan pola konstruksi khas Trowulan, Majapahit.
-
Kenapa Masjid Ats Tsauroh disebut Masjid Agung Serang? Penyematan nama Masjid Agung Serang sendiri karena pertimbangan posisi yang berada di tengah pusat kota, dengan kapasitas jemaah yang besar.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Masjid yang berasal dari abad ke-12 ini dibangun di lokasi di mana dinasti Almohad mendirikan ibu kota pertamanya di lembah terpencil di Pegunungan Atlas sebelum akhirnya merebut Marrakech.
-
Dimana Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman berada? Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid terbesar di Pontianak dan masjid yang pertama kali berdiri di Provinsi Kalimantan Barat.
Masjid Sememen merupakan salah satu masjid tertua di Kampung Kauman. Masjid ini berada di Jalan Trisula VI, Kauman, Solo. Masjid itu memiliki arsitektur yang unik.
Dilansir dari Surakarta.go.id, Masjid Sememen Kauman merupakan peninggalan dari Khotib Sememi. Ia merupakan tokoh penghulu agama bergelar Kanjeng Kiai Penghulu (KKP) Tafsir Anom.
Sesepuh Masjid Sememen, Mujtahid Arismiadi mengatakan bahwa Masjid Sememen dibangun pada tahun 1890. Pada awalnya bangunan ini hanya berupa langgar atau musala kecil. "Masjid ini dibangun untuk mewadahi kegiatan warga kampung kauman yang dikenal sebagai kampung santri," kata Mujtahid.
Bangunan masjid memiliki arsitektur Indies Java Classic yang merupakan perpaduan antara Eropa dan Jawa. Selain itu, terdapat juga menara masjid yang berbentuk seperti menara panggung Sangga Buwana.
Dilansir dari Liputan6.com, Menara Sangga Buwana itu sangat mirip dengan Menara Panggung Sangga Buwana milik Keraton Surakarta Hadiningrat. Menara itu berbentuk heksagonal yang memiliki arti arah mata angin dan empat unsur alam yaitu air, api, angin, dan tanah.
Pada bagian depan, masjid ini memiliki pintu utama dengan empat daun pintu. Pintu tambahan lain terdapat di bagian samping kiri dan kanan yang masing-masing memiliki dua daun pintu.
Masjid Sememen tergolong masjid kecil karena tidak memiliki halaman. Namun terdapat teras atau serambi yang langsung berbatasan dengan jalan atau gang kecil yang menjadi akses masuk ke masjid tersebut.