Kasus COVID-19 Merebak Lagi di Semarang, Ini 3 Faktanya
Di Kota Semarang, Kasus COVID-19 kembali merebak. Di Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang, sebanyak 13 pasien yang terkonfirmasi COVID-19 dirawat.
Virus Corona seolah sudah hilang kabarnya. Padahal virus ini bisa sewaktu-waktu muncul dengan varian baru yang kebal terhadap vaksin. Terbukti setelah lewat masa lebaran ini, masih ada kasus baru.
Di Kota Semarang, Kasus COVID-19 kembali merebak. Di Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang, sebanyak 13 pasien yang terkonfirmasi COVID-19 dirawat.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Update COVID-19 hari ini (4/5) ada 13 pasien. Kami sejak ada IGD (instalasi gawat darurat) baru, ada kekhususan perawatan di sana,” kata Direktur RSWN Dokter Susi Herawati dikutip dari ANTARA.
Sudah Terdeteksi Sebelum Lebaran
©Liputan6.com/Johan Tallo
Susi mengatakan, RSWN sempat tiga bulan tidak melayani pasien COVID-19 dengan meredanya kasus COVID-19. Tapi belakangan ini rumah sakit itu kembali merawat pasien COVID-19. Mengenai munculnya kembali kasus COVID-19 di Semarang, ia mengatakan bahwa hal itu sudah terjadi sejak sebelum lebaran lalu.
Meski sudah ada 13 pasien COVID-19 yang dirawat, Susi belum mengetahui pasti apakah peningkatan kasus itu terkait adanya varian baru Omicron Arcturus karena masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami harus melihat lagi. Memang COVID-19, tetapi harus dilihat lagi apa variannya. Kami periksakan dulu. Sampelnya sudah dikirim ke Salatiga. Jadi kami belum tahu,” kata Susi.
Seruan Wali Kota Semarang
©YouTube/Semarang Pemkot
Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta vaksinasi COVID-19 digencarkan lagi dan protokol kesehatan kembali digalakkan dengan munculnya subvarian baru COVID-19.
“Kami sudah terus-menerus, sejak sebelum lebaran pun sudah bicara vaksinasi. Kebanyakan yang kena Arcturus adalah mereka yang belum vaksinasi ketiga dan keempat,” kata Hevearita.
Masa Pandemi Belum Berakhir
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Senada dengan Wali Kota Semarang, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Kadarlusman, juga meminta agar vaksinasi digenjot lagi.
Ia juga mengingatkan kalau sebetulnya kasus COVID-19 belum berakhir meski secara keseluruhan mereda. Aktivitas masyarakat yang sebelumnya sempat dibatasi juga sudah dibuka kembali seperti semula.
“Apalagi setelah lebaran ini. menjelang lebaran kan semua orang pada pulang. Kita tidak tahu mereka dari mana saja, singgah di mana, dan seterusnya,” kata Kadarlusman dikutip dari ANTARA.