Kebakaran di Tegal Hanguskan Belasan Kapal, Ini Reaksi Ganjar Pranowo
Pada Rabu dini hari (17/11), kebakaran terjadi di sebuah galangan kapal di Kota Tegal. Dalam peristiwa itu, dilaporkan sebanyak 13 kapal ikut hangus terbakar. Peristiwa ini menyita perhatian berbagai pihak, tak terkecuali Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Pada Rabu dini hari (17/11), kebakaran terjadi di sebuah galangan kapal yang berada di Jalan Bali, Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. Dalam peristiwa itu, dilaporkan sebanyak 13 kapal ikut hangus terbakar.
Berdasarkan keterangan Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT), tercatat ada 9 orang yang merugi akibat kapalnya terbakar. Mereka adalah Wanda 2 kapal, Rizal 2 kapal, Otong 2 kapal, Andi 2 kapal, Rena 1 kapal, Daryono 1 kapal, Riswanto 1 kapal, Atik 1 kapal, dan Muklas 1 kapal.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Kita masih olah tempat kejadian perkara dan memeriksa empat orang saksi untuk kepentingan penyidikan,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudsy, mengutip dari Merdeka.com pada Rabu (17/11).
Peristiwa ini menyita perhatian berbagai pihak, tak terkecuali Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Lantas bagaimana tanggapannya atas peristiwa ini? berikut selengkapnya:
Api Sulit Dipadamkan
©2021 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama
Melansir dari Merdeka.com, 8 mobil kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api dalam peristiwa itu. Petugas pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan untuk memadamkan api karena jarak antar kapal yang saling berdekatan dan tidak ada akses keluar.
Saat ini polisi masih menggali sejumlah bukti tambahan. Berdasarkan keterangan seorang saksi bernama Toha (50), dia sedang melakukan perbaikan saat kebakaran terjadi. Saat itulah ia melihat api membumbung dari sebuah kapal. Tak lama kemudian, dia mendekat dan api sudah membesar. Ia kemudian melaporkan kejadian itu pada anggota jaga malam perusahaan.
“Selanjutnya mereka melaporkan ke Polsek kawasan pelabuhan dan langsung berkoordinasi dengan pemadam kebakaran,” terang Toha, mengutip dari Merdeka pada Rabu (17/11).
Reaksi Ganjar Pranowo
©2021 Merdeka.com/Istimewa
Mengetahui hal ini, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menginstruksikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan untuk bergerak cepat melihat kondisi dan membantu nelayan yang menjadi korban kebakaran.
Selain itu, ia mengaku menerima laporan langsung dari beberapa nelayan terkait peristiwa itu. Bahkan ia melaporkan hingga pukul 07.00 pagi api belum bisa dipadamkan.
“Laporannya cukup lengkap dan sampai hari ini upaya-upaya pemadaman sedang dituntaskan dan kami lagi mendampingi. Mudah-mudahan nanti bisa segera bisa dibantu,” kata Ganjar, mengutip dari ANTARA pada Rabu malam (17/11).
Komunikasi dengan Seluruh Pihak
Ganjar mengatakan kalau dia akan terus memantau perkembangan serta berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tegal maupun Kabupaten Tegal.
Harapannya pendampingan segera dilakukan agar bisa diketahui kebutuhan yang bisa dikirim sebagai bantuan bagi para nelayan korban kebakaran kapal.
“Nanti kalau diperlukan bantuan segera kami bisa berkomunikasi dengan seluruh pihak. Kami langsung koordinasikan DKP kabupaten/kota terus kemudian nanti pusat dan kami yang berinisiatif untuk menjembataninya,” kata Ganjar, mengutip dari ANTARA.