Keseruan Warga Karanganyar Rayakan Napak Tilas Perjanjian Giyanti, Ini 3 Potretnya
Perjanjian Giyanti merupakan peristiwa bersejarah bagi perjalanan Kerajaan Mataram Islam. Sebagai tempat perjanjian itu dilaksanakan, masyarakat Desa Jantiharjo, Karanganyar rutin memperingati hari perjanjian itu. Pada Minggu (13/2), mereka merayakannya dengan mengadakan kirab budaya.
Perjanjian Giyanti merupakan peristiwa bersejarah bagi perjalanan Kerajaan Mataram Islam. Dalam perjanjian itu, wilayah Mataram dibagi menjadi dua. Di kemudian hari, wilayahnya terwakili oleh keberadaan dua keraton yaitu Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta.
Perjanjian itu sendiri dilaksanakan di Dukuh Kerten, Desa Jantiharjo, Karanganyar. Hingga kini, masyarakat setempat selalu merayakan peristiwa yang terjadi pada 13 Februari 1755.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Hal itu pula yang dilakukan Pemerintah Kelurahan Jantiharjo pada Minggu (13/2). Mereka merayakan momen tersebut dengan menyelenggarakan kirab budaya. Lantas bagaimana keseruan perayaan tersebut? berikut selengkapnya:
Kirab Budaya
©YouTube/Liputan6 SCTV
Peringatan momen Perjanjian Giyanti di Desa Jantiharjo dilakukan dengan menyelenggarakan kirab budaya. Para peserta kirab itu tampak berpakaian ala prajurit dan melangkahkan kaki diiringi bunyi drum.
Lalu ada pula ibu-ibu yang berjalan beriringan dengan membawa tumpeng. Lalu ada pula warga yang membawa gunungan berupa hasil bumi setempat.
Warga Berebut Gunungan
©YouTube/Liputan6 SCTV
Setelah prosesi arak-arakan itu, selanjutnya gunungan diletakkan di depan Situs Giyanti untuk selanjutnya didoakan. Setelah selesai didoakan, gunungan itu menjadi rebutan warga. Dilansir dari kanal YouTube Liputan6 SCTV pada Selasa (15/2), warga tampak antusias memperebutkan gunungan itu.
Mereka bahkan nekat berkerumun meski petugas berulang kali memperingatkan warga untuk menjaga protokol kesehatan. Seluruh isi gunungan ludes tak bersisa.
Momen Guyub Rukun
©YouTube/Liputan6 SCTV
Lurah Jantiharjo, Budi Triyono mengatakan kalau acara itu dimanfaatkan sebagai ungkapan rasa syukur warga dan berbagi dengan sesama.
“Acara ini sebenarnya sudah kita agendakan. Untuk tahun ini prokes tetap kita jalankan, meskipun dengan suasana seperti ini, tapi mereka tetap berebutan,” kata Budi dikutip dari kanal YouTube Liputan6 SCTV.
(mdk/shr)