Kini Ramai Dikunjungi Warga, Ini Potret Jalanan di Magelang yang Penuh Bunga Tabebuya Bermekaran
Suasana mekarnya bunga tabebuya itu serasa sedang berada di negeri Jepang
Suasana mekarnya bunga tabebuya itu serasa sedang berada di negeri Jepang
Kini Ramai Dikunjungi Warga, Ini Potret Jalanan di Magelang yang Penuh Bunga Tabebuya Bermekaran
Pada akhir Oktober ini, bunga tabebuya bermekaran di beberapa sudut Kota Magelang. Suasananya seperti suasana mekarnya bunga sakura di negeri Jepang.
-
Bagaimana warga Salatiga memanfaatkan keberadaan bunga Tabebuya? Mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (9/10), sebagian warga memanfaatkan pohon Tabebuya untuk latar swafoto. Ada juga warga yang memanfaatkan lokasi tersebut untuk konten mereka yang akan diunggah ke media sosial.
-
Apa itu Tambua Tasa? Sebuah kesenian tradisional dari Pariaman ini dimainkan oleh grup musik penabuh gendang, yaitu Gandang Tambua dan Gandang Tasa.
-
Dimana lokasi keberadaan bunga Tabebuya di Salatiga? Pada salah satu sudut kota, tepatnya di Jalan Lingkar Salatiga, terdapat pemandangan indah yang begitu langka.
-
Kapan bunga kamboja mekar? Dengan perawatan yang tepat, adenium swazicum akan memberikan pemandangan yang cantik di halaman atau taman Anda.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Apa itu Bunga Abadi? Bunga abadi, yang lebih dikenal sebagai bunga Edelweis, adalah tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan pegunungan, khususnya di daerah beriklim dingin.
Bunga-bunga tabebuya yang bermekaran itu dapat ditemui di beberapa titik seperti di Jalan Tentara Pelajar, kawasan PJKA Kebonpolo, Jalan Daha, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Kapten Suparman, Jalan Sriwijaya, Taman Shoppin, hingga Desa Payaman.
Tak sedikit warga yang melintas di kawasan tersebut menyempatkan berhenti untuk sekadar berswafoto. Pemandangan mekarnya bunga tabebuya itupun viral baik di media sosial maupun di media mainstream. Bahkan banyak warga yang membuat konten dengan latar mekarnya bunga tabebuya itu.
Dilansir dari Liputan6.com, penanaman bunga tabebuya di Magelang sudah dilakukan sejak tahun 2010, yaitu pada masa kepemimpinan Wali Kota Sigit Widyonindito.
Saat itu bunga tabebuya ditanam sebagai pohon perindang di kawasan Jalan Pahlawan, Jalan Pierre Tendean, kawasan Jurangombo, dan Jalan Sudirman.
Pada saat itu, Pemkot Magelang mencanangkan program Magelang Sejuta Bunga. Sebelumnya pohon yang ditanam adalah pohon bintaro dan pohon sepatu dea.
Penanaman tabebuya dinilai ideal ketimbang pohon lainnya. Apalagi pohon bintaro cukup berbahaya karena memiliki kandungan racun. Sementara pohon sepatu dea kerap merusak trotoar karena akarnya yang cepat membesar.
Bunga tabebuya idealnya mekar setiap dua kali setahun. Biasanya bunga itu mekar pada bulan Maret dan Oktober. Namun pada tahun 2023, bunga tabebuya di Magelang mekar tiga kali setahun.
- Indahnya Tabebuya yang Sedang Berbunga di Salatiga, Serasa di Negeri Sakura Jepang
- Dulu Jadi Tempat Temu Pasangan Kekasih dari Kerajaan Mataram dan Pajang, Begini Eksotisnya Negeri Atas Angin Bojonegoro
- Mengunjungi Taman Bunga Warna-warni di Gunung Papandayan, Mirip Negeri Dongeng saat Berkabut
- Potret Sungai Sanghyang Kenit, Disebut Surga Tersembunyi di Bandung Barat dan Ada Gua Purbanya
Kepala Bidang Pengkajian Dampak dan Penataan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang Joni Budi Hermanto mengatakan, mekarnya bunga tabebuya hingga tiga kali di Magelang merupakan fenomena yang luar biasa.
“Biasanya mekar setahun sekali. Di bulan Juli-Agustus. Tapi kemarin maju. Pada bulan Juni kemarin sudah berbunga. Saya kira karena cuaca panas yang luar biasa sehingga pohon itu berbunga lagi,”
Kata Joni terkait fenomena yang tidak biasa itu.
Jadi Spot Instagramable
Mekarnya bunga tabebuya dimanfaatkan warga sekitar untuk berfoto ria. Pemandangan ini terlihat di Desa Payaman, Magelang. Namun karena banyaknya pengunjung dan bercampur dengan pedagang, suasananya tampak tidak tertata.