Kisah Perempuan Asal Wonogiri Hamil 10 Tahun, Dikira Busung Perut Ternyata Lahirkan 'Bayi Ajaib'
Perempuan ini menduga mengalami busung perut. Namun setelah dibedah terdapat 'bayi ajaib' dengan panjang 40 cm.
Perempuan ini menduga mengalami busung perut. Namun setelah dibedah terdapat 'bayi ajaib' dengan panjang 40 cm.
Kisah Perempuan Asal Wonogiri Hamil 10 Tahun, Dikira Busung Perut Ternyata Lahirkan 'Bayi Ajaib'
Peristiwa viral rupanya tidak hanya terjadi di era sekarang. Jauh sebelum adanya media sosial, kondisi serupa juga pernah dialami masyarakat dan menghebohkan khalayak luas.
Salah satu kasus viral tersebut menimpa seorang perempuan asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
-
Apa saja jenis pelanggaran pemilu yang terjadi di Jawa Tengah? “Data penanganan dugaan pelanggaran Pemilu 2024 di Jateng per 15 Juni 2023 menunjukkan bahwa 16 dugaan pelanggaran yang terbukti itu terdiri dari dua pelanggaran jenis administrasi, 10 pelanggaran jenis kode etik penyelenggara pemilu, serta empat pelanggaran hukum lainnya,”
-
Kapan batu unik tersebut ditemukan? Neneknya menemukan batu tersebut lebih dari setengah abad yang lalu di sebuah ladang di Biłgoraj dan memutuskan untuk menyimpannya.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Apa saja contoh jenis pelanggaran pemilu yang sering terjadi di Indonesia? Pelanggaran pemilu dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain kampanye hitam, politik uang, intimidasi pemilih, dan penyebaran berita bohong atau hoaks.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Pemilu di Indonesia diadakan? Pemilu sebentar lagi akan diselenggarakan. Pemilu akan diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Seorang warga asal Kecamatan Wuryantoro mengandung bayi selama kurang lebih 10 tahun.
Dikabarkan bayi yang dilahirkannya merupakan “bayi ajaib” karena mengalami kondisi yang langka. Berikut selengkapnya
Hamil Selama 10 Tahun
Mengutip ANTARA, kasus ini pernah menghebohkan masyarakat khususnya di wilayah Jawa Tengah pada 1955., 68 tahun lalu.
Perempuan yang tidak disebutkan identitas dan usianya itu didapati mengandung bayi selama kurang lebih 10 tahun.
Agar kondisi ibu dan bayinya selamat, dia kemudian dirujuk ke rumah sakit di Jebres, Kota Surakarta untuk ditangani tim medis berpengalaman.
Mulanya Dikira Busung Perut Ternyata 'Bayi Ajaib'
Ia diketahui tidak melahirkan sejak zaman penjajahan Jepang. Karena tidak ada tanda-tanda itulah, dirinya menyangka jika sedang menderita busung perut.
Namun setelah pembedahan pada April 1955, didapati janin yang mengeras. Orang-orang menyangka jika janin ini adalah bayi ajaib.
Posisi bayi saat diangkat tim medis adalah bersila (menyilangkan kaki), dan kebanyakan menganggap jika bentuknya menyerupai arca.
Bayi Mengeras Dalam Kandungan
Menurut dokter yang kala itu menangani pembedahan, dr. R. Purwadi, usut punya usut perempuan tersebut memang mengalami kehamilan.
Namun, karena lama tidak dilahirkan akhirnya janin mengeras dalam kandungan.
Menurut penjelasan medis yang berkembang di masa itu, kondisi kehamilan ini berada di posisi “baarmoeder” atau istilah kehamilan di luar uterus.
Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
- Kisah Perempuan Asal Subang Miliki 11 Anak di Usia 36 Tahun, Sosok Sang Suami Curi Perhatian
- Bejat, Tampang eks Caleg Sumbar Tega Perkosa Putri Kandungnya Hingga Hamil dan Melahirkan
- Perjuangan Wanita Korban Banjir di Sumsel Terpaksa Melahirkan di Atas Perahu
- Heboh Bayi Perempuan Dilahirkan di Teras Musala, Begini Kejadiannya
Ibu Bayi Selamat
Dokter Purwadi mengatakan jika sang ibu selamat setelah dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan bayi. Bayi ini memiliki panjang hingga 40 cm.
Saat dilakukan pemeriksaan melalui sinar tembus pandang, terlihat tulang-tulang bayi yang menandakan bahwa sebelumnya janin tersebut hidup dan tumbuh di rahim.
Untuk penelitian lebih lanjut, tim medis lantas membawa janin yang membatu itu ke salah satu fakultas kedokteran di Kota Yogyakarta.
Merupakan Kasus Langka
Merujuk FIMELA.com, sebenarnya kasus janin mengeras seperti batu di dalam rahim adalah kondisi langka yang bisa dialami oleh semua perempuan.
Beberapa kasus tersebut juga terjadi di era 2000-an sampai beberapa tahun terakhir. Seperti kasus perempuan asal Kolombia berusia 82 tahun misalnya, ia tidak menyadari jika tengah hamil sejak 40 tahun sebelumnya.
Mulanya ia mengeluh sakit yang luar biasa pada perut. Setelah dilakukan scan secara medis, ditemukan janin yang sudah berusia puluhan tahun. Saat ditelusuri, wanita ini sejak 40 tahun sebelumnya mengaku sudah tidak menstruasi dan menganggapnya sebagai hal normal.
Lalu kasus serupa juga dialami nenek asal China bernama Huang Yijun. Saat beritanya dirilis tahun 2009, usianya sudah memasuki 92 tahun dan mengaku tak pernah sadar jika dirinya tengah hamil selama 60 tahun.
Dirinya beralasan jika kondisi ekonominya lemah, sehingga tidak ada biaya untuk memeriksakan kondisinya selama puluhan tahun itu. Setelah diangkat, dirinya dikabarkan selamat.
Selain di Wonogiri, janin membatu juga pernah dialami perempuan asal Jambi di tahun 2017 lalu. Sebelumnya ia hanya mengeluh susah buang air besar selama puluhan tahun.
Setelah merasa ada benjolan di bagian bawah perutnya, perempuan 60 tahun itu memeriksakan diri ke dokter. Dari hasil pemeriksaan didapati sebuah janin yang sudah mengeras.
Penyebab Bayi Membatu di Rahim
Mengutip jurnal laporan khusus berjudul “Kematian Janin yang Berakhir dengan Lithopedion” dari Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, oleh Juli Purwaningrum dan Aryanto Wibowo, kasus bayi membatu di dalam rahim dikenal dengan istilah medis bernama Lithopedion.
Kondisi ini merupakan janin yang sudah lama meninggal di dalam rahim dan mengalami proses Kalsifikasi atau pembekuan. Ini karena janin yang tumbuh sudah terlalu besar dan sulit untuk kembali diserap ke dalam tubuh.
Bayi pun akan perlahan berubah menjadi benda asing dan kondisinya akan mengeras menyerupai batu. Ini merupakan kasus langka yang dialami manusia dan sudah terdeteksi sebanyak 400-an kasus di seluruh dunia.