Desa BRIlian Sambak Magelang Raih Proklim Lestari, Kopi Potorono Jadi Inspirasi
Proklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
Proklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Desa BRIlian Sambak Magelang Raih Proklim Lestari, Kopi Potorono Jadi Inspirasi
Desa Sambak yang terletak di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang menyimpan potensi kopi yang luar biasa. Selain meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, kopi di Sambak juga berperan dalam melestarikan konservasi alam.
-
Kapan BRI Fellowship Journalism 2024 akan diselenggarakan? BRI Fellowship Journalism merupakan program yang digagas oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memberdayakan para jurnalis muda agar bisa berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan dan pemberdayaan UMKM di Jawa Tengah.
-
Apa tujuan utama Program BRI Fellowship Journalism 2023? "Penyelenggaraan BRI Fellowship Journalism 2023 ini bertujuan mengajak insan media untuk turut serta membangkitkan semangat UMKM Indonesia melalui karya mereka. "Mereka adalah salah satu pionir yang kami yakini dapat membawakan semangat optimistis bagi khalayak publik. Melalui tulisan-tulisannya, para jurnalis turut berkontribusi besar bagi kebangkitan UMKM di Indonesia," ungkap Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto.
-
Siapa yang mendapat beasiswa S2 dari program BRI Fellowship Journalism 2023? Dari seluruh rangkaian yang telah dimulai sejak awal tahun ini, telah terpilih 45 Jurnalis penerima beasiswa magister S2.
-
Bagaimana proses seleksi jurnalis untuk mendapatkan beasiswa Program BRI Fellowship Journalism 2023? Seluruh peserta penerima beasiswa tersebut disaring dari proses panjang mulai dari seleksi administratif, psikotes, hingga praktik lapangan selama 2 bulan dalam program Journalist on Site.
-
Mengapa BRI memberikan beasiswa S2 kepada jurnalis? BRI sendiri telah menjadi pionir yang memberikan perhatian kualitas jurnalisme di Indonesia dengan memberikan beasiswa kepada jurnalis se-Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh BRI dalam BSEM MRI 2024? Upaya BRI dalam mengadopsi transformasi digital untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan transaksi nasabah mendapatkan apresiasi dalam survei “Bank Service Excellence Monitor (BSEM) 2024”. BRI memperoleh peringkat pertama dalam kategori Performa Terbaik Mobile Banking Bank untuk BRImo dan Performa Terbaik Chatbot Bank untuk Sabrina.
Sambak bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) melakukan koordinasi dengan pihak Perhutani. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan lahan yang ada di Sambak dengan tetap menjaga ekosistem dan kelestarian hutan.
“Saya berpedoman untuk mempunyai program pembangunan yang berkelanjutan. Maka saya memilih salah satunya dengan cara mengembangkan kopi Potorono,” kata Dahlan.
Kepala Desa Sambak, Dahlan, menjadi penggerak masyarakat untuk menanam kopi yang diberi nama Potorono. Sambak mampu memanfaatkan potensi desanya dengan menanam dan membudidayakan tanaman kopi.
Sebagian besar kopi ini ditanam di bukit Potorono. Oleh karena itu, dinamakanlah kopi Potorono.
"Lahirnya Kopi Potorono itu kan mimpinya bagaimana nanti kopi yang kita kembangkan ini bisa mendunia,” lanjut Dahlan.
Raih Proklim Lestari Melalui Kopi Potorono
Proklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Desa Sambak di Magelang ini memperoleh penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) kategori Lestari tingkat Nasional melalui menanam dan membudidayakan kopi Potorono.
Bermula di awal 2008, Dahlan melakukan sosialisasi budi daya kopi. Dengan memanfaatkan lahan di samping rumahnya, ia mengelola kopi dengan baik dan beberapa tahun kemudian kopi yang ia tanam ternyata dapat berbuah dengan baik.
“Dulunya di kawasan Desa Sambak ini tidak ada tumbuhan kopi tumbuh. Pada tahun 2007-2008 saat saya menjabat sebagai kepala Desa Sambak, saya meminta dinas untuk melakukan sosialisasi tentang penanaman kopi,” cerita Dahlan saat ditemui merdeka.com pada Minggu (10/3).
Di Sambak terdapat lahan tanah kering atau hutan rakyat milik warga Sambak. Ada juga pangkuan hutan milik negara seluas kurang lebih 66 hektare.
“Kalau petani kopi Potorono sudah ada sekitar 300 orang petani kopi. Lahan yang digunakan seluas 66 hektare dan sudah 60% ditanami kopi dan sudah berbuah sekitar 40% untuk produksi,” lanjut Dahlan menjelaskan.
- Berkat Komitmen Menjaga Lingkungan, Kota Bontang Sabet Penghargaan ProIklim KLHK
- Sukses Gali Potensi Pertanian dan Wisata, Ini Cerita Desa Cikaso yang Raih Juara Desa BRILian
- Desa Polengan Magelang Terima Penghargaan Desa BRIlian
- Ubah Limbah Tahu Jadi Biogas, Kini Warga Desa Sambak Magelang Tak Ketergantungan Elpiji
Kopi Potorono khas Desa Sambak dihasilkan dari 100% biji merah. Ya, petani kopi di Desa Sambak hanya dibolehkan memetik biji yang sudah merah. Cara ini biasa disebut dengan petik merah.
Kenapa biji merah? Karena kopi biji merah dinilai sudah layak atau matang. Sampai sekarang, budaya memetik kopi merah terus dilestarikan oleh petani kopi di Desa Sambak.
Namun, usaha yang dilakukan Dahlan sebagai kepala Desa Sambak saat itu tidak berjalan mulus. Pada periode pertama, kopi yang ditanam di Desa Sambak belum membuahkan hasil. Perubahan iklim membuat kopi Potorono mengalami penurunan produksi.
Tahun 2020, satu lahan di Sambak, baru mendapatkan kurang lebih 7,5 ton red cherry (kopi biji merah) basah kopi baru petik. Pada 2021 mendapatkan dan mengelola 21 ton red cherry baru petik. Pada 2022 menurun menjadi 14 ton dan pada 2023 lebih parah lagi menjadi 4 ton.
"Hal ini terjadi karena perubahan iklim yang tidak menentu,” kata Dahlan.
Kopi Potorono Dapat Bantuan Berupa Kemasan Kopi dari BRI
Setelah perjalanan panjang menanam kopi, akhirnya Desa Sambak menghasilkan 400 bungkus kopi per bulan.
“Untuk penghasilan UMKM Kopi Potorono, satu bulan kurang bisa mencapai 300-400 bungkus atau sekitar Rp4-5 jutaan per bulan,” kata Dahlan.
Kesuksesan produksi kopi Potorono mengantarkannya untuk memperoleh Desa BRIlian. Bank BRI melalui Desa BRIlian melakukan pemberdayaan (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) UMKM dan mendorong potensi desa yang ada. Dengan keberhasilan dan keinganan terus mendukung keberlanjutan Pondok Kopi Potorono, BRI memberikan bantuan berupa kemasan atau packaging untuk kopi Potorono.
“Alhamdulillah untuk kemasan kopi Potorono, diberikan bantuan oleh bank BRI. Mulai dari desain kemasan dan kemasan cetak diberikan sebanyak 500 bungkus,“ cerita Dahlan.
Langkah BRI memberikan bantuan melalui program Desa BRIlian ini sangat membantu Pondok Kopi Potorono untuk mengembangkan UMKM. Dengan bantuan yang diberikan BRI, kini Pondok Kopi Potorno memiliki bungkus kopi dengan desain kekinian. Dengan begini, kopi Potorono dapat disebar luaskan ke banyak toko sehingga produknya semakin dikenal.
“Dengan masuknya Sambak menjadi desa BRIlian, Kopi Potorono sudah diberikan packaging yang lebih modern, menarik dan keren,” cerita Dahlan sumringah.
Desa BRIlian merupakan bentuk apresiasi BRI bagi desa-desa yang aktif bergerak memajukan desanya. Desa-desa yang tergabung dalam program Desa BRIlian diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya.