Kubah Lava Gunung Merapi Terus Membesar, Begini Penampakannya
Dilansir dari kanal YouTube Wong Merapi pada Minggu (12/12), tampak dalam sebuah video kubah lava yang ada di puncak Gunung Merapi makin membesar. Lantas seperti apa penjelasan terhadap keadaan tersebut?
Gunung Merapi sudah berstatus siaga (level 3) sejak 5 November 2020. Keadaan ini menjadikan status siaga terlama sepanjang sejarah dari salah satu gunung api teraktif di Indonesia itu.
Selama status siaga diberlakukan sejak setahun lalu, Merapi sudah sering menunjukkan aktivitasnya, baik dari intensitas kegempaan, keluarnya lava pijar maupun awan panas guguran. Pertanyaannya adalah kapan kondisi seperti ini akan berakhir?
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dilansir dari kanal YouTube Wong Merapi pada Minggu (12/12), tampak dalam sebuah video kubah lava yang ada di puncak Gunung Merapi makin membesar. Lantas seperti apa penjelasan terhadap keadaan tersebut? Berikut selengkapnya:
Pertumbuhan Kubah Lava Merapi
©YouTube/Wong Merapi
Dalam video tersebut, dijelaskan kubah lava Gunung Merapi terus mengalami pertumbuhan. Bahkan volumenya diperkirakan mencapai 3 juta meter kubik.
Ketika volume kubah lava itu makin membesar, maka daya tampung kawah penuh. Hal ini membuat pertumbuhan kubah lava terdesak ke arah selatan puncak. Hal ini dikarenakan bukaan kawah mengarah ke arah selatan. Di sana pula akan berpotensi terjadi luncuran lava.
Pengaruh Curah Hujan
©YouTube/Wong Merapi
Apabila luncuran lava itu terjadi, maka materialnya akan mengalir ke arah Kali Woro, Kali Gendol, dan Kali Kuning.
Selain itu curah hujan yang tinggi juga dapat membuat volume kubah lava itu semakin berat. Ketika kubah lava tidak mampu lagi menahan beratnya, maka potensi terjadi guguran lava semakin besar.
“Kita sebagai warga Gunung Merapi alangkah lebih baik mengikuti perkembangan Gunung Merapi dari sumber yang valid. Sedulur bisa mengecek aktivitas terkini Gunung Merapi di akun media sosial BPPTKG,” kata host dari kanal YouTube Wong Merapi.
Imbauan BPPTKG
©YouTube/Wong Merapi
Pada Minggu (12/12), viral video berdurasi 10 detik yang memperlihatkan Gunung Merapi mengeluarkan awan panas. Mengenai peristiwa tersebut, pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) membenarkan video tersebut. Pihak BPPTKG menjelaskan awan panas itu memiliki jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya.
“Adapun potensi bahaya berupa lava dan awan panas dengan jarak luncur maksimal 3-5 km. Lokasi aliran yang rawan bahaya meliputi Sungai Boyong, Kuning, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh 5 km dan Sungai Gendol 3 km,” terang BPPTKG dikutip dari Merdeka.com.