Tewaskan 10 Siswa, Ini 5 Fakta Kegiatan Susur Sungai Pramuka SMP di Turi Sleman
Kegiatan susur sungai yang dilaksanakan ekstrakulikuler SMPN 1 Turi Sleman berakhir nahas. Berikut lima fakta di balik kejadian nahas tersebut.
Kegiatan susur sungai yang diikuti 257 pelajar SMPN 1 Turi, Sleman berujung petaka. Pada Jumat (21/2) sore, para peserta yang sedang menyusuri Sungai Sempor itu diterjang arus deras dari arah utara.
Ratusan pelajar ini diketahui sedang melaksanakan kegiatan pramuka. Ditemani kakak pembina, yang juga masih pelajar, ratusan pelajar SMP ini nekat menyusuri sungai di tengah cuaca yang tak menentu setelah hujan deras.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Peristiwa ini berakhir nahas, 10 siswi ditemukan meninggal dunia. Berikut adalah 5 fakta kegiatan susur sungai yang diadakan ekstrakulikuler pramuka SMP Negeri 1 Turi.
Belum Hujan Saat Susur Sungai
2020 Merdeka.com
Waktu kegiatan susur sungai dilakukan, kondisi di lokasi kejadian belum hujan. Di lain sisi, hujan sudah turun di bagian lereng Merapi yang berada di sebelah utara lokasi kejadian.
"Cuaca saat kejadian cukup berawan, tapi tidak ada tanda hujan. Aliran sungai juga tidak terlalu deras. Saat kegiatan susur sungai, tiba-tiba air meluap," kata Wahyu Efendi, Kepala Basarnas Yogyakarta dilansir Antaranews.com.
Diselamatkan Pemancing
2020 Merdeka.com
Pada saat peristiwa susur sungai maut itu, Kodir (37) tengah memancing di Sungai Sempor. Pada saat dia belum menaruh alat pancing, ia mendengar teriakan minta tolong dan tangisan. Mendengar itu, Kodir segera turun ke sungai untuk menyelamatkan para siswi yang hanyut itu.
"Saya langsung lari ke bawah. Ternyata ada sekumpulan anak-anak dengan seragam pramuka yang minta tolong. Saya langsung terjun ke sungai," ungkap Kodir dilansir dari Liputan6.com.
Kepala Sekolah Tak Tahu Kegiatan Susur Sungai
2020 Merdeka.com/Purnomo Edi
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Turi, Tutik Nurdiana mengaku tidak tahu ada kegiatan susur sungai dalam acara ekstrakulikuler pramuka tersebut.
"Saya baru menjabat 1,5 bulan sebagai kepala sekolah. Jujur, saya tidak tahu program susur sungai itu," kata Tutik. Tutik juga tidak menyangka bahwa kegiatan susur sungai itu bakal berakhir tragis.
Menurut pemahamannya, para murid sekitar merupakan warga di sekitar Kecamatan Turi dan sudah mengenal Sungai Sempor.
"Kami mohon maaf atas kejadian ini. Mohon doa dan dukungan untuk anak yang ditemukan, yang meninggal semoga khusnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," lanjut Tutik.
Pembina Pramuka Tak Paham Manajemen Risiko
Duka cita atas peristiwa ini berdatangan, salah satunya dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka, Guritno, menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam.
Guritno juga mengingatkan tentang kebijakan manajemen risiko dalam kegiatan pramuka. Kakak-kakak mohon selalu mempertimbangkan berbagai hal dan mengutamakan semua peserta kegiatan.
"Hal ini tertuang dalam SK Kwarnas No. 227 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Risiko dalam Gerakan Pramuka," terang Guritno dilansir dari Liputan6.com.
Guritno menambahkan, peraturan itu dirancang untuk mencegah kerusakan, kerugian, luka atau kehilangan pada gerakan pramuka dan pihak-pihak terkait.
Menyisakan Trauma
2020 Merdeka.com
Kegiatan susur sungai yang berujung maut itu menyisakan trauma bagi keluarga korban. Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta berencana mengirimkan tim trauma healing pada keluarga korban dalam waktu dekat.
Trauma healing tersebut diberikan dengan mendatangi keluarga dari 10 korban meninggal. Kemudian mereka memberi santunan untuk masing-masing keluarga sebanyak Rp 20 juta.
"Ini masih dilakukan pendataan terhadap seluruh keluarga korban. Harapannya dengan santunan ini dapat turut meringankan duka keluarga yang sedang berbela sungkawa," jelas Ketua Program ACT DIY, Kharis Pradana, dilansir dari Liputan6.com.
(mdk/shr)