Masih Minim Dukungan Pemerintah, Ini Kisah Desa di Klaten Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari bagi Warganya
Selama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Selama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Masih Minim Dukungan Pemerintah, Ini Kisah Desa di Klaten Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Matahari bagi Warganya
Desa Nanggulan yang berada di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten memiliki mimpi untuk menjadi desa mandiri energi. Demi mewujudkan mimpi itu kini sudah ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di sembilan titik.
-
Bagaimana panel surya bekerja untuk menghasilkan energi listrik? Saat sinar matahari mengenai sel surya, foton dalam sinar matahari akan menabrak atom dalam sel surya dan melepaskan elektron. Proses ini disebut efek fotovoltaik.
-
Mengapa panel surya dianggap sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan? Meskipun biaya awal pemasangan cukup tinggi, namun panel surya bisa bertahan hingga puluhan tahun. Dalam jangka panjang, biaya pemasangan akan terbayar kembali dengan pengurangan biaya listrik yang signifikan.
-
Apa yang ditransmisikan ke Bumi melalui panel surya di satelit? Sejak Juni tahun lalu, sebuah eksperimen di luar angkasa telah mentransmisikan energi ke Bumi melalui panel surya pada satelit di orbit dan sekarang memiliki hasil pertama mengenai bagaimana eksperimen tersebut berjalan.
-
Apa keuntungan utama yang didapat dari penggunaan panel surya untuk lingkungan? Panel surya adalah sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara.
-
Apa yang dimaksud dengan "SPF" pada tabir surya? SPF atau "sun protection factor" adalah ukuran seberapa baik produk tersebut melindungi kulit dari sinar matahari.
-
Dimana instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dibangun di Desa Donoharjo? Pembuatan Instalasi PLTS dilakukan di Omah Joglo Tanjung, Padukuhan Banteran.
Kepala Desa Nanggulan, Surata, mengatakan bahwa dari sembilan titik itu, satu di antaranya berada di rumah warga tidak mampu bernama Sukarti. Sebelumnya, Sukarti yang hidup sendiri memang belum memiliki aliran listrik di rumahnya. Sementara titik PLTS yang lain berada di area persawahan.
Surata mengatakan bahwa nilai manfaat PLTS untuk penerangan rumah hanya baru dirasakan pada satu rumah saja.
Ia sebenarnya sudah mengajukan dukungan proyek PLTS ini ke Pemprov Jateng, namun hingga kini belum ada realisasi dari pihak terkait.
“Betul, dari pemprov sebenarnya sudah ada programnya. Kami juga sudah mengajukan tahun ini, tapi belum disetujui,” ujar Surata.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa selama ini pengadaan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan melalui dana desa. Namun baginya harapan untuk menjadi desa mandiri energi akan sulit diwujudkan kalau terus menggunakan dana desa.
“Kalau kita mau maksimalkan dana desa tidak memungkinkan karena sudah diplot-plotkan,” kata Surata.
Surata menuturkan, wilayah Klaten khususnya Desa Nanggulan memiliki potensi pengembangan
PLTS.
"Kita sudah diberi matahari, energi matahari luar biasa, tinggal kita yang mengelola
sebenarnya," ungkapnya.
Ia memiliki cita-cita bisa membuat Desa Nanggulan bisa memiliki energi alternatif dari sinar
matahari yang berlimpah.
Harapannya, dengan keberlimpahan energi alternatif nanti pemanfaatannya tak haya untuk rumah-rumah warga, juga bisa untuk kegiatan usaha.
"Harapannya pemerintah lebih berkomitmen terkait energi alternatif ini, PLTS lebih masif, agar
manfaatnya lebih terasa," tuturnya.
- Kembangkan Minyak Goreng Merah, PTPN III Bangun Pabrik Kelapa Sawit Mini di Lahan 1.000 Hektare
- Ketum KNPI Luncurkan Gerakan Demokrasi Cerdas, Ajak Pemuda Tangkal Hoaks dan Awasi Pemilu
- Kemnaker Buka Lowongan untuk 331 Pekerja Formasi PPPK, Lulusan D3 sampai S2 Bisa Daftar!
- Sindiran Ganjar buat Calon Pemimpin Daerah: Jelang Pemilihan Senyum Lebar, Tapi Kecut usai Terpilih
Pemasangan PLTS di Rumah Sukarti
Pada akhir Juni 2023 lalu, pemerintah Desa Nanggulan melakukan pemasangan panel surya di rumah Sukarti, seorang lansia yang tinggal seorang diri.
Sukarti mengatakan energi dari PLTS itu bisa untuk penerangan sekitar enam lampu di
rumahnya.
"Kalau malam mau tidur ya yang nyala cuma satu lampu," ujarnya
Ketua RW 02, Hartoyo, menyebut hanya rumah Sukarti yang baru merasakan manfaat aliran
listrik dari energi panas matahari di desanya.
Ia berharap nilai kebermanfaatan energi alternatif bisa dirasakan lebih banyak warga
dengan dukungan pemerintah.
"Saya dalam hati juga berpikiran ingin pasang, tapi setelah dihitung-hitung biayanya masih
mahal," ujarnya.