Kembangkan Minyak Goreng Merah, PTPN III Bangun Pabrik Kelapa Sawit Mini di Lahan 1.000 Hektare
Pabrik kelapa sawit mini ini ditujukan untuk pengolahan minyak goreng merah yang mengandung unsur betakarotin tinggi.
PTPN Hibahkan Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini di Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit (KPPS) Institut Pertanian Bogor.
Kembangkan Minyak Goreng Merah, PTPN III Bangun Pabrik Kelapa Sawit Mini di Lahan 1.000 Hektare
PTPN III Kembangkan Minyak Goreng Merah, Bangun Parbik Kelapa Sawit Mini di Lahan 1.000 Hektare
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) terus mengembangkan minyak goreng merah.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini di lokasi perkebunan kelapa sawit. Pembangunan PKS mini rencananya akan dilakukan di lahan seluas seribu hektare.
“PKS mini ini ditujukan untuk pengolahan minyak goreng merah yang mengandung unsur betakarotin tinggi. Ini dibutuhkan dalam rangka pencegahan stunting pada anak,” kata Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mohammad Abdul Ghani dikutip di Jakarta, Kamis (19/10).
Belum lama ini, PTPN Holding memberikan hibah berupa pembangunan Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini di Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit (KPPS) Institut Pertanian Bogor, di Jonggol, Jawa Barat.
Atas inisiatif ini, Abdul Ghani bahkan menerima penghargaan dan apresiasi dari Fakultas Pertanian IPB, di kampus IPB, Dramaga, Bogor, Jawa Barat.
Sebagai alumni Fakultas Pertanian IPB, Abdul Ghani berharap laboratorium tersebut mampu meningkatkan keterampilan lulusan IPB.
"Nantinya, lulusan IPB akan siap kerja di industri kelapa sawit, termasuk di lingkungan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)," ujar Abdul Ghani.
Abdul Ghani juga mengisahkan pencapaian yang dilakukannya bersama jajaran di PT Perkebunan Nusantara III (Persero), sejak pertama kali dia ditunjuk menjadi Direktur Utama PTPN Holding.
Dari akhir 2019 hingga sekarang, tutur Abdul Ghani, PTPN Holding mampu membalikkan keadaan dari yang sebelumnya merugi, menjadi perusahaan BUMN yang menghasilkan keuntungan.
merdeka.com
Dekan Fakultas Pertanian IPB, Suryo Wiyono memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Abdul Ghani dan PTPN Holding. Menurut Suryo, Abdul Ghani begitu peduli terhadap dunia pendidikan, terlebih lagi kepada Fakultas Pertanian IPB.
Salah satu bentuk kepedulian itu adalah hibah pembangunan laboratorium riset pengolahan kelapa sawit. Suryo mengatakan, setiap tahun KPPS Jonggol melayani lebih dari 200 mahasiswa yang melakukan penelitian, baik untuk jenjang S1, S2, maupun S3.
“KPPS Jonggol juga menjadi objek kunjungan penelitian dari berbagai negara, seperti Meksiko, Belgia, dan Jepang. Saat ini, kami sedang menjajaki riset bersama dengan peneliti dari Wageningen University & Research Belanda, tentang pemanfaatan limbah untuk biogas,” ucap Suryo.