Melihat Pertunjukan Tari di Relief Candi Borobudur, Sebuah Potret Kehidupan Masyarakat Jawa di Masa Lalu
Pertunjukan seni tari merupakan kesenian yang berkembang selama pembangunan Candi Borobudur.
Pertunjukan seni tari merupakan kesenian yang berkembang selama pembangunan Candi Borobudur.
Melihat Pertunjukan Tari di Relief Candi Borobudur, Sebuah Potret Kehidupan Masyarakat Jawa di Masa Lalu
Di Candi Borobudur, terdapat sebuah pahatan relief yang menggambarkan budaya pertunjukan tari.
Bentuk tariannya bermacam-macam, ada tarian yang dilakukan seorang gadis, tari perang, dan ada beberapa penonton yang begitu asyik melihat pertunjukan tari itu.
-
Mengapa relief di Candi Borobudur dibuat? Relief merupakan seni pahat dan ukiran 3 dimensi yang dibuat di atas batu atau dinding.Perlu diketahui, Candi Borobudur dihiasi sebanyak 2.672 panel relief. Jumlah relief ini berupa naratif dan dekoratif serta 504 arca Buddha.
-
Apa yang diceritakan oleh relief Lalitavistara di Candi Borobudur? Gambar-gambar pada relief itu membentuk rangkaian cerita yang mengisahkan kehidupan Sang Buddha.
-
Di mana relief Lalitavistara berada di Candi Borobudur? Di bangunan Candi Borobudur, tepatnya di bagian lantai dua, terdapat deretan relief yang menghiasi tembok-temboknya.
-
Apa yang dilambangkan oleh 9 relief perahu layar di Candi Borobudur? Misalnya saja, keberadaan 9 relief pada candi yang menggambarkan berbagai jenis perahu layar digambarkan sebagai fungsi navigasi.
-
Bagaimana AI menggambarkan relief di Candi Borobudur? Konten kreator TikTok @AINusantara mencoba menuangkan relief tersebut ke sebuah bentuk gambar yang dipoles AI. Gambaran yang dihasilkan tentu belum sepenuhnya tepat. Namun menarik untuk disimak karya-karyanya. Berikut adalah gambaran relief Lalitavistara yang dibalut AI karya @AINusantara.
-
Kapan Candi Borobudur dibangun? Dibangun pada abad ke-9, Borobudur dikenal sebagai salah satu situs bersejarah terbesar dan paling indah di dunia.
Dilansir dari Borobudurpark.com, pertunjukan seni tari merupakan kesenian yang berkembang selama pembangunan Candi Borobudur. Penari profesional umumnya tampil di pasar atau berpindah dari satu desa ke desa lain.
Pertunjukan di pasar atau di desa seperti itu umumnya dikenal dengan nama “rara mabramana tintonton” yang artinya “gadis yang berkeliling desa untuk diawasi”. Saat ini para penari jalanan itu lebih dikenal dengan nama tledek atau tayub.
Tarian lain yang diukir di Candi Borobudur adalah tari perang. Tarian ini biasanya dimainkan oleh sepasang penari. Dalam relief, ada seorang pria tua berjenggot yang bertepuk tangan untuk menjaga irama tarian sang penari.
Foto: Borobudurpark.com
Pada umumnya, pertunjukan tari selama periode Candi Borobudur terbagi dua berdasarkan fungsinya. Yang pertama adalah pertunjukan dalam negeri atau pertunjukan domestik, dan yang kedua adalah pertunjukan ritual.
Borobudurpark.com
Pertunjukan domestik sendiri juga terbagi menjadi dua jenis pertunjukan tergantung kelasnya apakah ia menari untuk para bangsawan atau penduduk desa.
Akibatnya penari juga terbagi menjadi dua kelas sosial, yaitu penari kelas atas dan penari kelas bawah.
Dalam prasasti, disebutkan istilah “agensi I haji” dan “agensi agarang”. Istilah pertama mengacu pada penari yang dimiliki oleh raja, sedangkan istilah kedua mengacu pada penari biasa.
- Operasional Candi Borobudur Buka Lebih Lama Selama Libur Lebaran, Cek Jadwalnya di Sini
- Potret Candi Gunung Gangsir di Jawa Timur, Paling Elegan Gaya Arsitekturnya Menandingi Candi Prambanan
- Candi Borobudur Dibangun Berdasarkan Ilmu Astronomi, Ini Buktinya
- Potret Candi Bacem, Dulu Bangunan Megah Zaman Majapahit Kini Tersisa Tumpukan Batu Bata
Dalam Bahasa Jawa saat ini, kelompok penari kedua lebih dikenal sebagai seniman “ambarang” atau barangan. Mereka adalah seniman yang tampil di pasar atau di desa dari satu rumah ke rumah lainnya.