Mengenal "Macan Kurung", Seni Ukir Jepara Berestetika Tinggi
Macan kurung adalah salah satu seni ukiran legendaris di Jepara. Produk seni ini dipercaya sebagai cikal bakal seni ukir Jepara. Namun keberadaannya terancam punah karena pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dan harganya yang mahal.
Selama ini, Jepara terkenal akan karya seni ukirnya. Hampir di setiap pelosok wilayahnya terdapat ukiran khas dengan seni estetika tinggi. Karena inilah pada tahun 1960 Jepara mendapat predikat sebagai “Kota Ukir” di samping julukan “Bumi Kartini”.
Dilansir dari Jepara.go.id, salah satu ukiran legendaris di Jepara adalah “Macan kurung”. Karya seni ini berbentuk tiga dimensi dengan ikon seekor macan yang hidup di dalam sebuah kurungan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Bahkan produk seni ukir “Macan kurung” dipercaya sebagai cikal bakal seni ukir Jepara. Namun keberadaannya semakin tergeser dengan beragam seni ukiran kayu yang berkembang saat ini. Salah satu faktor yang membuat seni “Macan kurung” sulit dikembangkan adalah karena tingkat kesulitannya yang cukup tinggi dalam pembuatannya. Selain itu harga ukiran ini juga cukup tinggi.
Lantas seperti apa keunikan serta asal usul dari seni ukir “Macan kurung”? berikut selengkapnya:
Simbol Perlawanan
©Wikipedia.org
Dilansir dari Wikipedia.org, karya ukir Macan Kurung berkembang sejak masa RA Kartini dan mengalami kejayaan kurang lebih seabad setelahnya. Keberadaannya muncul di tengah-tengah sistem pemerintahan kolonial dan adat istiadat budaya feodal.
Diduga, kemunculan seni ukir Macan Kurung lahir sebagai simbol perlawanan para pengrajin ukir atas tekanan hidup yang dirasakan akibat sistem pemerintahan kolonial. Macan di dalam kurungan disimbolkan sebagai penjajah Belanda.
Selain macan, di dalam kurungan itu terdapat pula bola yang menggelinding dan rantai pengikat macan. Bagian atas kurungan sering diberi hiasan berbentuk binatang seperti burung, naga Jawa, ular, dan sebagainya.
Karya Seni Bernilai Tinggi
©Wikipedia.org
Berasal dari Desa Mulyoharjo, Jepara, Macan kurung merupakan karya patung berseni tinggi. Bahkan Perdana Menteri Korea Selatan terheran-heran melihat langsung cara pembuatan karya itu dalam sebuah pameran seni di Korea Selatan. Hal itulah yang membuat sang Perdana Menteri membeli Macan kurung meskipun baru setengah jadi alias belum diberi cat.
Karya Macan kurung memiliki keunikan tersendiri dalam teknik pembuatannya. Ukiran tersebut dibuat pada segelondong kayu utuh tanpa dibelah dan tanpa sambungan. Karena keunikan-keunikan itulah karya Macan kurung pernah menjadi primadona saat industri ukir Jepara belum terkenal.
Makna Filosofis Ukiran "Macan Kurung"
©Wikipedia.org
Karena mengalami kelesuan pasar, karya seni ukir Macan kurung terancam punah. Hal inilah yang membuat Pemkab Jepara berniat menerbitkan sebuah buku berjudul “Macan Kurung Belakang Gunung”. Harapannya buku itu dapat dijadikan sebagai referensi bagi masyarakat dan pelajar di Jepara sebagai muatan lokal.
Di kalangan para pengrajin seni ukur, karya Macan kurung merupakan sebuah gambaran pengendalian nafsu.
“Macan kurung merefleksikan nilai-nilai kesabaran dalam kehidupan manusia,” kata Mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi pada tahun 2018 dikutip dari Jepara.go.id.