Mengenal Sosok KH Saifudidn Zuhri, Pemimpin Laskar Hisbullah yang Menjadi Menteri Agama Era Presiden Soekarno
Ia lahir dari keluarga petani yang taat beragama. Ia kemudian dibesarkan dalam pendidikan pesantren di daerah kelahirannya.
Ia lahir dari keluarga petani yang taat beragama. Ia kemudian dibesarkan dalam pendidikan pesantren di daerah kelahirannya.
Mengenal Sosok KH Saifudidn Zuhri, Pemimpin Laskar Hisbullah yang Menjadi Menteri Agama Era Presiden Soekarno
Prof KH Saifuddin Zuhri adalah Menteri Agama Republik Indonesia pada masa Presiden Soekarno, tepatnya pada 6 Maret 1962 hingga 17 Oktober 1967.
Ia lahir pada 1 Oktober 1919 dari keluarga petani yang taat beragama. Ia kemudian dibesarkan dalam pendidikan pesantren di daerah kelahirannya. Ia memasuki pergerakan pemuda dalam tempaan pada zaman pergolakan bersenjata dan pergerakan politik.
Pada usia 19 tahun, ia dipilih menjadi pemimpin Gerakan Pemuda Ansor Nadlatul Ulama Daerah Jawa Tengah Selatan dan Konsul Nadlatul Ulama Daerah Kedu. Berbarengan dengan itu, ia aktif di dunia kewartawanan, menjadi koresponden kantor berita Antara dan beberapa harian serta majalah.
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
-
Siapa Harun Al-Rasjid Zain? Harun Al-Rasjid Zain, merupakan seorang ekonom, dosen, politikus, dan pejuang Indonesia yang berasal dari Pariaman, Sumatra Barat.
-
Di mana Mochammad Afifuddin lahir? Dikutip dari situs KPU, Mochammad Afifuddin biasa disapa Afif, lahir pada 1 Februari 1980 di Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Siapa Imam Syafi'i? Imam Syafi’i adalah salah satu mazhab dalam agama Islam yang sekaligus merupakan kontributor pertama dari prinsip-prinsip yurisprudensi Islam.
-
Siapa Muhammad Fajri? Pasien 26 tahun bernama Muhammad Fajri itu sebelumnya ditangani tim medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
-
Di mana Mohammad Sjafei dimakamkan? Makamnya pun kini berada di samping ibu angkatnya, Andung Khadijah di kompleks sekolah INS Kayutanam.
Saat masa revolusi, ia memimpin laskar Hizbullah untuk bersama-sama pasukan TKR di bawah pimpinan Kolonel Soedirman dan berbagai pasukan lainnya untuk bertempur di peristiwa Palagan Ambarawa.
Atas jasanya dalam peristiwa Palagan Ambarawa dan perang gerilya lainnya, Presiden RI menganugerahinya “Tanda Kehormatan Bintang Gerilya”.
Selain itu, KH Saiduddin Zuhri sering mendapatkan penghargaan berupa tanah dari masyarakat. Namun tanah itu tidak dijadikan sebagai tanah pribadi, melainkan memberikannya kembali pada kiai lokal untuk dijadikan sebagai pesantren atau lembaga pendidikan Islam.
Selain menjadi pemimpin perang, KH Saifuddin Zuhri juga pernah menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia. Penunjukannya sebagai Menteri sudah dipikirkan matang-matang oleh Presiden Soekarno.
“Penunjukkan saudara sudah saya pikir masak-masak. Telah cukup lama saya mempertimbangkannya. Sudah lama saya ikut sepak terjang saudara sebagai wartawan, politisi, dan pejuang. Baru-baru ini saudara saya ajak keliling dunia dari Jakarta, Beograd, Washington, lalu Tokyo. Saya semakin mantap memiliih saudara sebagai Menteri Agama,”
ujar Presiden Soekarno pada waktu itu dikutip dari Wikipedia.
Permintaan ini tidak serta merta diambil oleh KH Saifuddin Zuhri, tetapi justru meminta pendapat terlebih dahulu kepada tokoh NU, khususnya KH Wahab Chasbullah dan KH Idham Chalid. Setelah semua mendukung, barulah KH Saifuddin Zuhri menerima penunjukannya sebagai Menteri Agama.
Pada periode kepemimpinannya, dunia pendidikan Islam berkembang pesat. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) berkembang di sembilan provinsi.
- Sosok Sjafrie Sjamsoeddin Menteri Pertahanan RI, Teman Dekat Prabowo Sejak Muda yang Hobi Menulis dan Lulus S-3 Summa Cumlaude
- Sosok Eks Kondektur dan Sopir Angkot Ini Kariernya Enggak Main-main, Calon Menteri Prabowo & Ketum Partai
- Sosok Jenderal M. Jusuf, Panglima ABRI Asal Bone yang Bikin Presiden Soeharto Kalah Pamor
- Sosok Dahlan Djambek, Letnan Kolonel yang Menjadi Mendagri Era Kabinet PRRI
KH Saifuddin Zuhri mengabadikan kisah hidupnya pada sebuah buku berjudul “Berangkat dari Pesantren” yang ia selesaikan penulisannya pada 10 September 1985. Enam bulan setelah peluncuran buku itu, ia wafat yaitu pada 25 Februari 1986.