Menguak Jejak Peradaban Purba di Sungai Oyo, Banyak Ditemukan Bukti Prasejarah
Ditemukan artefak sebagai bukti adanya aktivitas manusia masa Paleolitikum sekitar 70.000 tahun yang lalu di Sungai Oyo.
Sungai Oyo mengalir menembus perbukitan kapur Gunungkidul dari sisi timur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta hingga mengalir ke Samudra Hindia. Alirannya yang berkelok-kelok menembus hijaunya pohon membuat Sungai Oyo sekilas mirip Sungai Amazon di Amerika Selatan.
Di samping sisi keindahannya, Sungai Oyo juga diperkirakan menjadi rumah dari sebuah peradaban manusia purba. Inilah yang coba diungkap oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (BPCB DIY).
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Dampak apa yang ditimbulkan oleh hujan disertai angin kencang di Jogja? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan.
Mereka melakukan ekspedisi mengunjungi salah satu titik lokasi di aliran Sungai Oyo yang diduga menyimpan benda-benda peninggalan purbakala. Dari eksplorasi itu, ditemukan artefak sebagai bukti adanya aktivitas manusia masa Paleolitikum sekitar 70.000 tahun yang lalu.
Lalu apa saja bukti-bukti tersebut? Berikut selengkapnya:
Kebudayaan Pacitanian
©YouTube/Purbakala Yogya BPCB DIY
Indah Asikin Nuraini, peneliti senior BPCB DIY mengatakan, salah satu peradaban purba yang terkenal di Jawa terletak di kawasan Gunung Sewu. Peradaban ini dikenal dengan Kebudayaan Pacitanian.
Penelitian Kebudayaan Pacitanian ini sudah dilakukan sejak lama. Pada tahun 2016 BPCB DIY menyasar aliran Sungai Oyo untuk mencari tahu lebih dalam tentang peradaban Pacitanian.
“Dari hilir sampai ke hulu, yaitu dari Playen sampai ke Semin, itu tampak sekali semakin ke arah timur makin banyak bahan baku maupun artefaknya. Makanya bagian hulu dari Sungai Oyo ini tampak sangat potensial,” kata Indah.
Berdasarkan bukti itu, BPCB DIY menentukan titik Sungai Oyo di daerah Watusigar sebagai lokasi eksplorasi. Di sana mereka ingin mencari artefak-artefak Insitu, yang berada di lokasi persis di mana artefak itu terendapkan.
Artefak yang Ditemukan
©YouTube/Purbakala Yogya BPCB DIY
Setelah sampai di titik yang telah ditentukan, kegiatan ekskavasi mulai dilakukan. Di sana mereka menggali tebing yang berada di tepian sungai.
Singkapan tebing itu mereka bagi ke dalam beberapa lapisan tanah di mana titik paling bawah merupakan lapisan tanah terdalam. Di sanalah mereka menemukan beberapa batuan yang diduga pada masanya merupakan teknologi manusia purba.
Batuan-batuan itu antara lain, serut, yang biasa digunakan untuk menguliti binatang, kapak perimbas, fosil kayu, serta fosil tulang. Walaupun banyak ditemukan jejak kebudayaan manusia purba berupa artefak, sampai saat ini belum ditemukan fosil manusia di kawasan tersebut.
Rencana ke Depan
©YouTube/Purbakala Yogya BPCB DIY
Septi Indrawati K, arkeolog BPCB DIY, mengatakan bahwa penemuan batuan-batuan itu menjadi data awal dalam melakukan penetapan agar situs penemuan itu bisa terlindungi. Di samping itu, menurut Septi yang perlu dilestarikan dari penemuan itu adalah nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
“Beberapa nilai yang patut kita tularkan pada generasi muda seperti nilai sejarahnya, nilai pendidikannya, pengetahuan, dan kebudayaan yang dikandung dari warisan budaya itu harus kita ungkapkan dan sampaikan kepada generasi mua melalui berbagai upaya,” kata Septi dikutip dari kanal YouTube Purbakala Yogya.