Mengunjungi Desa Wisata Kiringan di Bantul, Surga Pecinta Jamu Tradisional
Di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ada sebuah desa yang cukup unik. Namanya Desa Wisata Kiringan. Kiringan dikenal sebagai desa penghasil produk jamu. Pada tahun 2016, desa itu dinobatkan sebagai "Desa Wisata Jamu Gendong". Tempat itu pun jadi surga bagi pecinta jamu tradisional.
Di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ada sebuah desa yang cukup unik. Namanya Desa Wisata Kiringan. Sudah diwariskan secara turun temurun, Kiringan ini dikenal sebagai desa penghasil produk jamu. Sejak dulu warga di sana sudah menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan rumah mereka.
Dilansir dari Jadesta.com, penanaman obat itu pada awalnya hanya dilakukan untuk mempermudah perolehan bahan baku pembuatan jamu tradisional pada warga masyarakat Dusun Kiringan. Namun seiring berjalannya waktu, kabar mengenai jamu tradisional ini terdengar hingga ke berbagai daerah sekitar.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Hal inilah yang kemudian membuat permintaan pembuatan jamu makin tinggi. Seiring waktu berjalan, Dusun Kiringan diresmikan menjadi desa wisata pada tahun 2016 dengan nama Desa Wisata Jamu Gendong.
Lantas bagaimana sejarah produksi jamu di Dusun Kiringan hingga akhirnya menjadi sentra jamu tradisional? Berikut selengkapnya:
Sejarah Tradisi Pembuatan Jamu di Kiringan
©Instagram/@desawisatajamukiringan
Dilansir dari Jadesta.com, pada tahun 1950-an, di Kiringan tinggal seorang perempuan bernama Ibu Joparto. Sehari-hari, dia berprofesi sebagai buruh batik di Kota Yogyakarta.
Suatu hari, ia bertemu seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta yang berprofesi sebagai penjual jamu. Sejak itu Ibu Joparto meninggalkan profesi sebagai buruh batik dan menjadi peramu sekaligus penjual jamu di Kiringan.
Saat itu, Ibu Joparto menjajakan jamu dengan cara digendong. Berawal dari dua tetangganya yang ikut berjualan, kini telah terdapat 132 pengrajin jamu gendong di Desa Kiringan.
Surga Pecinta Jamu Tradisional
©Instagram/@desawisatajamukiringan
Di Desa Kiringan, pengunjung bisa merasakan dan melihat langsung proses pembuatan jamu tradisional, mulai dari memilih empon-empon, meracik jamu, hingga meminum sendiri jamu tersebut menggunakan bathok atau tempurung kelapa.
Selain itu, pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan ibu-ibu penjual jamu yang telah berpengalaman puluhan tahun menjual jamu ke kampung-kampung. Lambat laun, mereka menciptakan kreasi jamu instan model bubuk.
Produksi kreasi jamu inilah yang sudah dikirimkan ke seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu, di desa wisata tersebut ada layanan Homestay yang membuat pengunjung bisa bermalam di desa itu.