Menyusuri Terowongan Peninggalan Belanda di Semarang, Lokasinya Tersembunyi di Antara Semak Belukar
Terowongan ini kini menjadi sarang kelelawar dan bernuansa mistis.
Terowongan ini kini menjadi sarang kelelawar dan bernuansa mistis.
Menyusuri Terowongan Peninggalan Belanda di Semarang, Lokasinya Tersembunyi di Antara Semak Belukar
Di daerah Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, persisnya di dekat PLTA Jelok, terdapat sebuah terowongan tua peninggalan Belanda. Terowongan ini lokasinya cukup tersembunyi di antara lebatnya semak belukar. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Terowongan Amsterdam.
-
Kapan Gerbang Amsterdam dibangun? Dari sumber sejarah dikatakan bahwa pembangunannya dilakukan di masa Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff, sekitar abad ke-18 atau persisnya tahun 1743.
-
Bagaimana pengalaman menggunakan trem di Amsterdam? Berjalan dengan trem di Amsterdam menawarkan pengalaman wisata yang unik dan menyenangkan.
-
Dimana lokasi bekas gerbang Amsterdam di Jakarta sekarang? Saat ini, lokasi bekas gerbang diketahui berada di simpang Jalan Cengkeh, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
-
Kapan Benteng Rotterdam dibangun? Benteng Fort Rotterdam dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' Kallonna.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari layanan trem di Amsterdam? Layanan transportasi trem yang ikonik merupakan salah satu daya tarik utama Kota Amsterdam di Belanda.
-
Kapan Trem Amsterdam mulai beroperasi? Trem Amsterdam beroperasi sejak tahun 1875 dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Kota Amsterdam.
Dilansir dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe, Terowongan Amsterdam dibangun sekitar tahun 1920-an. Lantas seperti apa kondisi terowongan itu? Dan apa fungsi dari terowongan itu?
Kondisi lorong terowongan begitu gelap. Tak ada penerangan sama sekali. Lebar dari terowongan itu adalah 170 cm, sementara tingginya 190 cm.
Terowongan Amsterdam diperkirakan punya panjang sekitar 500 meter. Konon saat pembangunan ada seorang pekerja yang meninggal dunia di sana.
Di dalam terowongan itu, ternyata ada mata air yang sangat jernih. Mata air itu terus mengalir deras tiada henti. Keberadaan mata air itu dimanfaatkan oleh warga sekitar.
Banyak kelelawar berterbangan di langit-langit terowongan. Rupanya terowongan itu juga menjadi sarang kelelawar.
Makin ke ujung, lantai terowongan begitu becek tergenang air. Langkah demi langkah dilalui.
Tak terasa tim penelusuran terowongan dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe sampai di ujung terowongan.
Dilansir dari kanal Youtube Jejak Tempo Doeloe, keberadaan Terowongan Amsterdam tak lepas dari pembangunan sebuah pembangkit listrik bernama PLTA Susukan yang dibangun jauh sebelum pembangunan PLTA Jelok.
Adanya Terowongan Amsterdam masih erat hubungannya dengan Bendungan Slomot. Air dari bendungan akan masuk melalui terowongan untuk disalurkan ke sebuah dam.
Dari dam tersebut air akan dialirkan ke terowongan berikutnya yang mana terowongan itu mengolah air menjadi energi listrik.
- Menyusuri Terowongan Kereta Api Sawahlunto, Salah Satu yang Terpanjang di Pulau Sumatra
- Nyaris Satu Bulan, Persembunyian Suami Penganiaya Istri Hingga Luka Berat Terendus & Ditangkap!
- 3 Orang Jadi Tersangka Bentrokan Antarormas di Bekasi, Ini Perannya
- Terowongan untuk Tol Bawah Laut di IKN Nusantara Dibangun Tahun Depan
Tak jauh dari pintu keluar terowongan, terdapat sebuah selokan tua yang sekarang sudah tak berfungsi. Kini dasar selokan itu telah ditumbuhi daun-daun kering yang berguguran.
Mas Taufik, salah seorang warga sekitar, mengatakan banyak cerita mistis yang berkembang di masyarakat seputar terowongan peninggalan Belanda itu. Ia mengatakan, suatu hari seorang warga melihat terowongan seperti ular raksasa yang mulutnya terbuka lebar.
Tak diduga, ternyata ada terowongan lain yang berada di dekat Terowongan Amsterdam. Konon belum ada yang pernah memasuki terowongan ini karena dalamnya sangat gelap dan menakutkan.
Air di lantai terowongan cukup tinggi sekitar 30 cm. Bau kelelawar juga tercium sangat menyengat terlebih jika semakin dalam masuk ke terowongan. Tim Jejak Tempo Doeloe tak bisa melanjutkan penelusuran terowongan kedua ini karena semakin ke dalam, semakin kesulitan untuk bernapas di dalam terowongan.
Dalam perjalanan pulang dan kembali melewati Terowongan Amsterdam, tim melihat ada seekor ular. Tapi untungnya ular itu juga takut pada manusia.