Niat Puasa Nisfu dan Keutamaannya dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu
Nisfu Syaban sering diperingati dengan menjalankan amalan-amalan baik seperti puasa, zikir, membaca Alquran, dan memperbanyak doa. Lantas, bagaimana cara memulai puasa Nisfu? Berikut ini bacaan niat puasa Nisfu dan keutamaannya yang patut diketahui.
Puasa nisfu biasa dilakukan oleh umat muslim yang sedang ingin menunaikan amalan di bulan Syaban. Nisfu Syaban adalah peringatan tanggal 15 bulan ke delapan dari kalender Islam. Malam Nisfu Syaban dianggap sebagai malam pengampunan, pembebasan, dan penuh berkah.
Ibadah sunnah ini dipandang memiliki kedudukan setara dengan puasa di bulan-bulan terhormat lainnya. Dijelaskan oleh Syeikh Nawawi Al Bantani dalam Nihayatuz Zain sebagai berikut:
-
Apa yang dimaksud dengan doa berbuka puasa? "Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘urûqu wa tsabatal ajru, insyâ Allah" artinya "Telah hilang dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."
-
Apa isi doa niat puasa Senin Kamis? Niat Puasa Senin Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ. Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ." • Niat Puasa Kamis Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ. Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ"
-
Kapan doa niat puasa Senin Kamis dibaca? Doa niat puasa Senin Kamis sebaiknya dibaca di malam hari atau sebelum subuh, waktu dimulainya puasa.
-
Kapan doa Idul Fitri dibaca? Doa ini merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT dan harapan agar amal ibadah salama bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT.
-
Apa arti dari doa sahur ganti puasa? Arti Doa Sahur Ganti Puasa“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
-
Apa yang dimaksud dengan doa pagi hari dalam Islam? Doa ini berisikan permohonan keberkahan dan perlindungan dari bahaya apapun.
"Bulan paling utama adalah Ramadan, kemudian Muharram, lalu Rajab, selanjutnya Zulhijah, kemudian Zulqa'dah, lalu Sya'ban. Ucapan mereka dilihat secara zahir mengatakan bahwa pada bulan selain yang disebutkan kesunahannya sama."
Baca juga: Keutamaan Puasa Syaban Bagi Umat Muslim Simak Pula Tata Cara Dan Niatnya
Pada malam-malam Nisfu Syaban ini, Allah akan mengampuni dosa para umat-Nya yang memohon ampunan, mengasihi yang memohon kasih, menjawab setiap doa, meringankan penderitaan orang susah, dan membebaskan orang dari neraka.
Nisfu Syaban sering diperingati dengan menjalankan amalan-amalan baik seperti puasa, zikir, membaca Alquran, dan memperbanyak doa. Lantas, bagaimana cara memulai puasa Nisfu? Dilansir dari Liputan6.com dan Dream.co.id, berikut ini bacaan niat puasa Nisfu dan keutamaannya yang patut diketahui.
Waktu Pelaksanaan dan Doa Puasa Nisfu
Nisfu Syaban biasanya terjadi di tengah-tengah bulan Syaban atau tanggal 15 Syaban. Puasa pada malam Nisfu Syaban sendiri biasanya dilaksanakan pada Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu pada hari ke 13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya kecuali pada Ramadan.
Selain menjaankan puasa nisfu, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak doa di malam ini. Doa yang bisa dipanjatkan adalah sebagai berikut:
Allahumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in'am, la ilaha illa anta dhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma'manal kha'ifin.
Allahumma in kunta katabtani 'indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw makhruman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famkhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa khirmani waqtitara rizqi, waktubni 'indaka sa'idan marzuqan muwaffaqan lil khoirat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal 'ala lisani nabiyyikal mursalin, yamkhullahu ma yasya'u wa yutsbitu, wa 'indahu ummul kitab, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihî wa sallama, walhamdulillahi rabbil 'alamîn.
Artinya:
"Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."
Bacaan Niat Puasa Nisfu
Hukum puasa Nisfu Sya'ban merupakan sunah. Dan sebelum memulai untuk melaksanakannya, sangat dianjurkan membaca niat puasa nifsu seperti di bawah ini:
©Shutterstock
- Niat puasa Nisfu Syaban pada malam hari:
Nawaitu shauma ghadin 'an adai sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunah Syaban besok karena Allah Ta'ala."
- Niat puasa Nisfu Syaban pada siang hari:
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adai sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
Bulan Syaban berada di antara Rajab dan Ramadan. Bulan ini merupakan saat yang istimewa untuk melaksanakan ibadah sunnah. Namun biasanya, kaum Muslim akan lebih fokus untuk menjalankan sunnah di kedua bulan tersebut. Padahal, ada juga keutamaan puasa nisfu yang tak kalah penting.
Usamah bin Zaid berkata, "Ya Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Sya'ban." Rasulullah SAW berkata, " Ini adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan saat berbagai amalan diangkat kepada Allah SWT. Aku suka amalanku diangkat saat sedang berpuasa." (HR Imam An-Nasa'i).
Seperti dinarasikan Aisyah, "Rasulullah SAW sempat puasa beberapa hari hingga kami berpikir dia akan terus melakukannya. Kemudian, Rasulullah SAW tidak puasa selama beberapa hari dan kami mengira dia tidak akan puasa lagi. Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyelesaikan puasa hingga satu bulan kecuali saat Ramadhan, dan aku tidak pernah melihatnya berpuasa sebanyak di bulan Syaban." (HR Abu Daud).