Pakar UGM Usulkan Candi Borobudur Dibuat di Metaverse, Begini Caranya
Akhir-akhir ini, warga Indonesia dihebohkan dengan kabar yang mengatakan tarif masuk Candi Borobudur dinaikkan hingga Rp750 ribu demi pelestarian candi. Namun pakar UGM ini punya cara unik untuk mengatasi masalah itu. Ia mengusulkan agar bangunan candi dibangun dalam versi metaverse.
Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar yang mengatakan tarif masuk Candi Borobudur dinaikkan hingga Rp750 ribu. Wacana yang pertama kali terlontar oleh Menteri Luhut Binsar Pandjaitan ini menuai kecaman dari berbagai pihak.
Pada faktanya, pemerintah harus melakukan pemeliharaan terhadap warisan dunia itu sehingga kenaikan tarif pengunjung merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan. Tapi sebenarnya ada cara lain agar kondisi bangunan Candi Borobudur tetap terjaga. Salah satunya dengan membuat Candi Borobudur versi virtual di Metaverse sebagai alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana candi tanpa harus menaiki bangunan fisiknya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Melalui metaverse nanti seolah-olah bisa menikmati tidak hanya secara visual, tetapi seolah naik Candi Borobudur,” kata Wiwit Suryanto, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FMIPA UGM dikutip dari ANTARA pada Jumat (10/6).
Lalu bagaimana caranya Candi Borobudur dibuat dengan versi metaverse? Berikut selengkapnya:
Demi Pelestarian
Foto: borobudurpark.com ©2022 Merdeka.com
Wiwit mengatakan, ide tersebut menjadi jalan tengah antara kepentingan pelestarian Candi Borobudur dan aspek pariwisata. Dengan gagasan tersebut, masyarakat yang menaiki bangunan candi secara fisik dapat diutamakan yang memiliki kepentingan khusus sehingga keaslian bangunan tetap terjaga.
Selain itu, penggunaan teknologi juga menjawab persoalan tiket menaiki Candi Borobudur yang sebelumnya ada wacana dinaikkan menjadi Rp750 ribu bagi turis lokal. Apabila wacana itu diterapkan, masyarakat yang keberatan dengan tarif itu bisa tetap naik candi dan menyusuri berbagai bagian sudutnya.
Dengan teknologi itu, wisatawan juga bisa merasakan naik Candi Borobudur sesuai aslinya seperti seolah-olah menaiki batu tangga candi.
“Kaki kita seolah-olah berat naik tangga candi. Suasana juga bisa dibuat seperti sensasi saat sunrise,” kata Wiwit.
Patut Dipertimbangkan
©Pixabay/moslem_alit0
Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) dan peneliti Borobudur Marsis Sutopo menilai penggunaan teknologi patut dipertimbangkan untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur dengan menyesuaikan selera generasi Z.
"Kita juga harus memikirkan selera generasi Z karena sudah tersedia informasinya di metaverse. Maka, daripada panas-panas, cukup buka laptop, kemudian melihat Borobudur melalui metaverse," kata dia.
Namun untuk mewujudkan itu semua, diperlukan studio khusus yang bisa didirikan di kawasan candi dengan dilengkapi peralatan penunjang teknologi metaverse. Wiwit mengatakan FMIPA UGM siap jika diajak kerja sama untuk mendukung pengembangan teknologi itu.