Pantau Misa Natal di Semarang, Ganjar Ungkapkan Hal Ini Tentang Toleransi
Dalam menyambut malam Hari Raya Natal, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengunjungi pusat-pusat perayaan Natal di Semarang. Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan indahnya toleransi di provinsinya.
Dalam menyambut malam Hari Raya Natal, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengunjungi pusat-pusat perayaan Natal di Semarang. Salah satunya Gereja Katedral Semarang.
Pada saat mengunjungi Gereja Katedral Semarang pada malam Natal, Ganjar mengungkapkan indahnya toleransi di provinsinya.
“Kalau di Jawa Tengah oke-oke saja toleransi beragamanya. Baik-baik saja. Kita senang. Bahkan waktu tadi kita di Gereja Protestan, Holy Stadium tadi ada kegiatan sosialnya disampaikan,” kata Ganjar, mengutip dari Jatengprov.go.id pada Jumat (24/12). Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Praktik Toleransi di Holy Stadium
©jatengprov.go.id
Ganjar mengatakan, di Holy Stadium, praktik toleransi di sana cukup bagus. Walaupun dikelola untuk peribadatan umat Protestan, namun pihak pengelola bersedia meminjamkan tempat itu untuk lokasi vaksinasi massal. Selain itu saat vaksin, masyarakat tidak ditanya agamanya apa.
“Vaksinatornya juga muslim. Jadi artinya vaksinasinya nyata. Bagus ya,” ungkap Ganjar.
Berlangsung Aman
©jatengprov.go.id
Sementara itu, Pastor Paroki Gereja Katedral Semarang, Herman Yoseph Singgih Sutoro mengatakan bahwa dalam Natal kali itu, pihaknya berpesan kepada jemaah untuk membangun persaudaraan. Selain itu, dia juga mengatakan kalau perayaan malam Misa Natal di sana berlangsung aman dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Kami membatasi jumlah 50 persen dari kapasitas gereja. Di dalam gereja kapasitasnya bisa 900 orang, kami isi 400 orang,” ungkap Herman, mengutip dari Jatengprov.go.id.
Imbauan Ganjar Pranowo
©jatengprov.go.id
Melalui akun Instagramnya, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa perayaan Natal di Jateng berjalan lancar dan tertib protokol kesehatannya. Mereka pun berterima kasih pada pihak gereja telah menyelenggarakan acara itu dengan baik dan lancar.
“Rasanya memang tidak enak karena semuanya dibatasi. Tapi kita harus melakukan itu. Silakan merayakan Natal biar kami yang menjaga. Mudah-mudahan ini menjadi cara kita untuk saling bersuka cita,” tulis Ganjar dalam akun Instagramnya.
(mdk/shr)