Para Pengusaha Toko Siap Percantik Lorong Malioboro, Begini Penataannya
Semenjak relokasi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro ke gedung baru, kondisi trotoar di sepanjang Jalan Malioboro makin longgar. Para pengusaha toko yang berdiri di sepanjang tepi trotoar itu siap membuat kawasan wisata itu lebih cantik lagi. Lalu bagaimana penataannya?
Semenjak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro ke gedung baru, kondisi trotoar di sepanjang Jalan Malioboro makin longgar dan membuat wisatawan makin leluasa.
Kini tinggal gedung-gedung pertokoan di tepian jalan yang harus berbenah agar kawasan wisatawan itu makin terasa nyaman. Mereka, para pengusaha pemilik gedung pertokoan itu, mengaku siap untuk mempercantik Malioboro.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Apa yang dijajal oleh Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen di Polines? Pada Senin (7/8) Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, menghadiri Dies Natalis ke-41 Politeknik Negeri Semarang (Polines) ke-41 di Ruang Serbaguna Polines. Dalam kesempatan itu, ia meninjau beberapa stand yang memamerkan produk-produk inovatif, seperti aplikasi Sipadu (Sistem Layanan Administrasi Desa Dukuh), aplikasi peta digital desa, mesin pemotong tempe, truk pengangkut sawit, dan kendaraan berbahan bakar listrik. Selain itu, pria yang akrab disapa Gus Yasin tersebut juga menyempatkan diri untuk menjajal Vysatic, modifikasi kendaraan Vespa Super 150.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
“Sudah ada imbauan dari pengurus ke seluruh anggota untuk ikut mempercantik lorong yang ada di depan toko masing-masing. Tentunya sesuai kemampuan anggota,” kata Koordinator Lapangan Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani (PPMAY) KRT Karyanto Purbohusodo dikutip dari ANTARA pada Selasa (15/2).
Lantas seperti apa nantinya penataan di sepanjang lorong Malioboro oleh para pengusaha itu?
Mengecat Toko
Instagram @magelang_raya ©2022 Merdeka.com
Karyanto mengatakan bahwa di sepanjang Jalan Malioboro hingga Jalan Ahmad Yani terdapat 220 toko. Agar lorong-lorong Malioboro semakin cantik, salah satu upaya yang dilakukan para pengusaha adalah mengecat toko dengan mengikuti imbauan pemerintah, yaitu penggunaan cat warna putih.
Namun keputusan untuk mengecat kembali lagi pada pemilik toko apakah mereka mampu dan bersedia melakukannya atau tidak. Selain mengecat ulang, PPMAY berharap agar pemerintah daerah juga menindaklanjuti penataan PKL Malioboro dengan memperbaiki teraso pedestrian dan menata ulang kabel listrik, kabel telepon, atau internet agar lebih tertata, serta mengecat ulang zebra cross yang sudah pudar.
“Setelah tidak ada PKL, baru terlihat ada teraso dan tegel di pedestrian yang rusak. Harapannya pemerintah daerah bisa memperbaiki sehingga kondisi Malioboro semakin baik,” ujar Karyanto.
Beri Dampak Baik
©2017 Merdeka.com
Karyanto menyebut, penataan PKL Malioboro ke Teras Malioboro 1 dan 2 memberikan dampak yang baik terhadap kondisi kawasan Malioboro karena pedestrian terlihat semakin lapang dan pejalan kaki bisa berjalan dengan lebih nyaman. Namun perubahan itu justru banyak yang dimanfaatkan untuk kegiatan yang bisa mengganggu pejalan kaki.
“Sekarang ini banyak yang bermain otoped listrik dan melintas di sepanjang lorong. Kegiatan ini bisa membahayakan orang. Takutnya menabrak orang yang melintas. Apalagi kalau sore hari banyak pengunjung yang berjalan-jalan. Kalau malam juga sering dilintasi pengguna sepeda, juga untuk parkir becak,” kata Karyanto.
Mengenai omzet, ia menyebut belum ada kenaikan signifikan karena masih masa-masa “low session”. Di Bulan Februari hingga Maret, wisatawan yang datang tidak sebanyak pada bulan-bulan lainnya.
Kebersihan yang Utama
©2021 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan pihaknya akan segera melakukan pembenahan di kawasan Malioboro agar semakin tertata dengan baik, rapi, dan bersih.
Dengan begitu, wisatawan yang datang akan semakin nyaman. Salah satu penataan yang dilakukan adalah dengan mengecat bangunan di sepanjang Malioboro dengan warna yang seragam, yaitu warna putih.
“Kebersihan dan keindahan juga menjadi bagian tidak terpisahkan dan atraksi wisata. Eksotisme Malioboro yang berpadu dengan kebersihan dan keindahan tentu menjadikan kawasan ini menarik dikunjungi,” pungkas Haryadi dikutip dari ANTARA pada Selasa (15/2).
(mdk/shr)