Penyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui
Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Gunung meletus kerap terjadi di Indonesia.
Penyebab Gunung Meletus dan Proses Terjadinya, Perlu Diketahui
Gunung meletus merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Dikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui apa saja penyebab gunung meletus. Selain penyebabnya, perlu juga dipahami proses serta tanda-tanda yang sering muncul ketika akan terjadi gunung meletus.
Berikut, kami merangkum beberapa penyebab gunung meletus dan penjelasan lainnya, bisa disimak.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Apa saja upaya yang dilakukan dalam mitigasi bencana gunung meletus? Mitigasi bencana gunung meletus ini dilakukan dalam beberapa upaya, mulai dari pemantauan dan pengataman, pembuatan peta rawan bencana, sosialisasi dan edukasi, serta peringatan dini.
Penyebab Terjadinya Gunung Meletus
Pertama, akan dijelaskan penyebab terjadinya gunung meletus.
1. Gempa Vulkanik: Gempa ini terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Akibat pergerakan ini, magma yang tersimpan di dalam bumi dapat naik ke permukaan dan menyebabkan gunung meletus.
2. Pergerakan Tektonik: Pergerakan lempeng tektonik juga dapat menyebabkan gunung meletus. Ketika dua lempeng bertabrakan atau saling bergesekan, tekanan yang terjadi dapat mendorong magma keluar dari gunung api, memicu letusan.
3. Suhu Kawah Meningkat Tajam: Peningkatan suhu kawah dapat menjadi penyebab gunung meletus. Hal ini terjadi ketika magma yang tersimpan di dalam kawah semakin panas dan mencapai titik didihnya. Tekanan yang tinggi akibat panas ini membuat magma meledak secara tiba-tiba, menyebabkan letusan gunung api.
4. Lempeng Bumi Berdesakan: Saat lempeng bumi berdesakan, magma yang terjebak di bawah permukaan bumi dapat tersumbat. Tekanan yang terjadi akibat lempeng yang saling bertumpuk ini dapat mengakibatkan peningkatan tekanan di bawah gunung api, sehingga gunung tersebut dapat meletus.
5. Tekanan Sangat Tinggi: Ketika tekanan magma di bawah permukaan bumi meningkat secara signifikan, gunung api dapat meletus. Tekanan tinggi ini dapat disebabkan oleh banyaknya magma yang tersimpan di dalam kawah atau oleh peningkatan aktivitas gunung api akibat faktor eksternal seperti gempa bumi.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan dan penanganan yang baik dalam menghadapi potensi erupsi gunung api.
Tanda-Tanda Gunung Meletus
Setelah mengetahui penyebab gunung meletus, berikutnya akan dijelaskan tanda-tandanya, sebagai berikut:
- Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Panglima TNI Bentuk Pasukan Reaksi Cepat
- Beberapa Gunung di Indonesia Berpotensi Erupsi Bersamaan, Akademisi ITB Ungkap Fakta di Baliknya
- Gunung Ibu Maluku Utara Erupsi 88 Detik Luncurkan Abu Setinggi 1.000 Meter
- Meletus Setiap 20 Menit Sekali, Intip Fakta Menarik Gunung Api Laut Batutara di NTT
3. Suara Gemuruh: Tanda lainnya adalah terdengarnya suara gemuruh atau dentuman keras dari dalam gunung. Suara ini disebabkan oleh adanya aktivitas magma yang bergerak di dalam saluran gunung. Suara gemuruh ini biasanya semakin keras dan erat kaitannya dengan tingkat aktivitas gunung.
Dalam proses pemantauan gunung api, penting untuk mengamati tanda-tanda ini agar dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya letusan gunung. Dengan mengamati gejala-gejala ini, masyarakat dapat lebih siap menghadapi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh gunung meletus.
Proses Terjadinya Gunung Meletus
Setelah mengetahui penyebab gunung meletus, selanjutnya akan dijelaskan proses terjadinya.
1. Endapan Magma di Perut Bumi: Pada tahap ini, magma terbentuk di dalam perut bumi akibat dari panas yang dihasilkan oleh aktivitas-pergerakan lempeng tektonik. Ketika magma terbentuk, tekanannya yang tinggi menyebabkan terjadinya penumpukan dan akumulasi magma di dalam saluran vulkanik.
2. Adanya Gas Bertekanan Tinggi: Magma yang terbentuk di dalam perut bumi juga mengandung gas-gas, seperti uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida, dan gas lainnya. Selama proses penumpukan magma, tekanan gas-gas ini juga meningkat secara signifikan. Akibatnya, gas-gas tersebut terperangkap dan tidak dapat keluar dari saluran vulkanik.
Mitigasi Bencana Gunung Meletus
Setelah mengetahui penyebab gunung meletus, terakhir akan dijelaskan mitigasinya.
Negara yang memiliki banyak gunung api seperti Indonesia, penting untuk menerapkan mitigasi bencana yang baik.
1. Pemetaan Daerah Rawan: Identifikasi daerah-daerah yang rawan terhadap letusan gunung meletus. Ini memungkinkan pemerintah dan masyarakat untuk merencanakan tindakan mitigasi yang tepat.
2. Pengembangan Sistem Peringatan Dini: Instalasi sistem peringatan dini yang efektif untuk mendeteksi aktivitas gunung berapi dan memberikan peringatan kepada penduduk sebelum terjadinya letusan.
3. Evakuasi dan Perencanaan Pengungsian: Merencanakan rute evakuasi yang aman dan lokasi pengungsian yang sesuai, serta melatih masyarakat dalam prosedur evakuasi darurat.
4. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya gunung meletus, tanda-tanda peringatan, dan tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat.
5. Pembatasan Pembangunan di Daerah Rawan: Menerapkan kebijakan pembatasan pembangunan di daerah rawan gunung meletus untuk mengurangi jumlah orang dan infrastruktur yang terpapar risiko.
7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Darurat: Menyediakan peralatan dan perlengkapan darurat seperti masker, selimut, dan peralatan medis untuk membantu penduduk dalam menghadapi situasi darurat.
8. Perencanaan Penanggulangan Darurat: Membentuk tim penanggulangan darurat yang terlatih dan siap untuk merespons kejadian letusan gunung meletus dengan cepat dan efisien.
9. Rehabilitasi Pasca-Bencana: Merencanakan program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana untuk membantu memulihkan daerah yang terkena dampak letusan gunung.
10. Kolaborasi antara Pemerintah, LSM, dan Masyarakat: Melibatkan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan masyarakat lokal dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi mitigasi bencana gunung meletus.