Penyebab Virus Oropouche dan Cara Pencegahannya, Perlu Diketahui
Virus Oropouche mirip seperti penyakit DBD. Ketahui penyebab virus Oropouche selengkapnya.
Virus Oropouche mirip seperti penyakit DBD.
Penyebab Virus Oropouche dan Cara Pencegahannya, Perlu Diketahui
Beberapa waktu terakhir, ramai menjadi perbincangan virus Oropouche yang ada di Brazil. Bahkan, Kementerian Kesehatan Brazil telah mencatat kasus kematian akibat virus yang diketahui telah ada tahun 1955 ini.
Konon, virus ini mirip seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Korban meninggal yang ada di Brazil juga diketahui mengalami gejala mirip seperti DBD parah, dengan kondisi kesehatan normal tanpa penyakit penyerta.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
Dengan begitu, penting dipahami apa penyebab virus Oropouche yang sampai menyebabkan korban meninggal ini.
Selain itu, perlu juga dipahami berbagai gejala yang muncul ketika terserang virus Oropouche dan langkah pencegahannya.
Penyebab Virus Oropouche
Pertama, akan dijelaskan penyebab virus Oropouche.
Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia.
Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah. Berikut beberapa penyebab virus Oropouche dan faktor yang berkontribusi terhadap penyebarannya:
1. Vektor Nyamuk: Virus Oropouche terutama ditularkan oleh gigitan nyamuk, terutama spesies Culicoides paraensis. Nyamuk ini sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
2. Hewan Lain: Selain manusia, virus Oropouche juga dapat menginfeksi beberapa jenis hewan, termasuk burung dan mamalia kecil. Hewan-hewan ini bertindak sebagai reservoir, yang berarti mereka dapat menyimpan virus dan berkontribusi pada penyebarannya.
3. Lingkungan: Penyebaran virus Oropouche sering terjadi di daerah yang memiliki banyak vegetasi dan air stagnan, yang merupakan tempat berkembang biak yang ideal bagi nyamuk vektor.
3. Urbanisasi dan Deforestasi: Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh urbanisasi dan deforestasi dapat meningkatkan kontak antara manusia dan nyamuk vektor, sehingga meningkatkan risiko penyebaran virus.
4. Pergerakan Penduduk: Mobilitas penduduk antara daerah endemik dan non-endemik dapat menyebarkan virus ke daerah baru.
5. Faktor Musiman: Penyebaran virus Oropouche sering terjadi pada musim hujan, ketika populasi nyamuk vektor meningkat.
- Punya Julukan Bocah Kosong, Ternyata Vior Pernah Pernah Tepapar Virus dalam Kandungan hingga 10 Dokter Kasih Saran Digugurkan
- Kenali Pengertian Virus Oropouche, Gejala, serta Upaya Pencegahan yang Perlu Dilakukan
- Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
- Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Gejala Virus Oropouche
Setelah mengetahui penyebab virus Oropouche, berikutnya dijelaskan gejala.
Infeksi virus Oropouche (OROV) menyebabkan demam Oropouche, yang ditandai oleh berbagai gejala. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang berbagai gejala yang mungkin dialami:
Gejala Utama
1. Demam Tinggi
- Demam mendadak yang biasanya sangat tinggi.
- Berlangsung selama 3-7 hari.
- Demam dapat menyebabkan rasa lelah dan lemah yang signifikan.
2. Sakit Kepala
- Sakit kepala parah, sering kali di bagian dahi atau belakang mata.
- Biasanya berlangsung sepanjang demam.
3. Nyeri Otot dan Sendi
- Nyeri yang dirasakan di otot dan sendi, mirip dengan gejala flu.
- Dapat terjadi di berbagai bagian tubuh.
- Biasanya berlangsung sepanjang demam.
4. Ruam Kulit
- Ruam kulit yang dapat muncul di berbagai bagian tubuh.
- Bintik-bintik merah atau ruam makulopapular.
- Biasanya muncul beberapa hari setelah demam dimulai.
Gejala Tambahan
1. Fotofobia
Sensitivitas terhadap cahaya.
- Menyebabkan ketidaknyamanan saat berada di tempat terang.
2. Mual dan Muntah
- Perasaan mual yang dapat disertai muntah.
- Dapat terjadi selama fase akut penyakit.
- Kepala terasa pusing atau tidak seimbang.
- Dapat menyebabkan kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
- Nyeri yang terasa di belakang bola mata.
- Menyebabkan ketidaknyamanan, terutama saat menggerakkan mata.
5. Kelelahan
- Rasa lelah dan lemah yang umum terjadi selama dan setelah fase akut penyakit.
- Kelelahan bisa berlangsung lebih lama daripada gejala lainnya, terkadang hingga beberapa minggu setelah demam mereda.
Gejala biasanya muncul beberapa hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi dan dapat bertahan selama 3 hingga 7 hari. Sebagian besar kasus adalah ringan hingga sedang. Namun, gejala yang lebih parah atau komplikasi bisa terjadi, meskipun jarang.
Cara Mencegah Virus Oropouche
Selain penyebab virus Oropouche dan gejalanya, terakhir dijelaskan langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Pencegahan infeksi virus Oropouche terutama berfokus pada menghindari gigitan nyamuk yang menjadi vektor utama penyebaran virus. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah infeksi:
1. Menghindari Gigitan Nyamuk
- Gunakan krim atau semprotan anti-nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau minyak lemon eucalyptus pada kulit yang terpapar.
- Kenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, seperti baju lengan panjang dan celana panjang, terutama saat berada di luar ruangan.
- Gunakan kelambu saat tidur, terutama jika tidur di luar ruangan atau di daerah yang dikenal banyak nyamuk.
2. Perlindungan Rumah
- Nyamuk berkembang biak di air yang tergenang. Pastikan tidak ada wadah yang bisa menampung air di sekitar rumah, seperti ember, ban bekas, dan pot bunga.
- Tutup rapat kontainer air untuk mencegah nyamuk bertelur di dalamnya.
- Jaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan saluran air dan membuang sampah dengan benar.
- Pasang penutup pada jendela dan pintu untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
- Gunakan pendingin udara (AC) jika memungkinkan, karena nyamuk cenderung tidak masuk ke dalam ruangan ber-AC.
3. Perlindungan Diri
- Batasi aktivitas luar ruangan pada waktu-waktu tertentu, terutama saat senja dan fajar, ketika nyamuk paling aktif.
- Gunakan obat nyamuk elektrik atau coil di dalam ruangan untuk mengurangi populasi nyamuk.
4. Edukasi dan Kesadaran
- Mengikuti program penyuluhan kesehatan tentang cara pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
- Tetap mendapatkan informasi terbaru dari sumber yang terpercaya tentang wabah dan langkah-langkah pencegahan.
- Partisipasi dalam program pemantauan vektor lokal untuk mengidentifikasi dan mengendalikan populasi nyamuk.
- Melaporkan kasus infeksi virus Oropouche ke otoritas kesehatan setempat untuk mendapatkan respons yang cepat dan tepat.