Perkembangan Aktivitas Gunung Merapi, Luncurkan Awan Panas ke Dua Arah Berbeda
Pada Kamis (1/7), Gunung Merapi meluncurkan guguran awan panas sebanyak empat kali. Dalam peristiwa itu, luncuran terjauh mencapai jarak 1.300 meter. Bahkan, guguran awan panas itu meluncur ke dua arah berbeda, yaitu tenggara dan barat daya.
Pada Kamis (1/7), Gunung Merapi meluncurkan guguran awan panas sebanyak empat kali. Dalam peristiwa itu, luncuran terjauh mencapai jarak 1.300 meter.
Bahkan guguran awan panas itu meluncur ke dua arah berbeda, yaitu tenggara dan barat daya. Walau begitu, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di Level Siaga (Level III). Ketua BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 01.44 WIB dengan jarak luncur sejauh 1.000 meter ke arah tenggara.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Awan panas guguran ini tercatat di seismograf dengan amplitudo 30 mm dan durasi maksimal 70 detik,” kata Hanik mengutip dari ANTARA.
Berawal dari awan panas inilah, tiga awan panas lainnya meluncur dari atas puncak. Berikut selengkapnya.
Meluncur ke Dua Arah
©2021 Merdeka.com
Setelah luncuran pertama, awan panas kedua kembali meluncur pada pukul 01.52 WIB dengan jarak luncur 1.100 meter ke arah tenggara, dengan amplitudo 55 mm dan durasi 86 detik. Lalu awan panas ketiga meluncur pada pukul 06.39 WIB dengan jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya dengan amplitudo 22 mm dan durasi 125 detik.
Sedangkan awan panas guguran keempat terjadi pada pukul 07.35 WIB dengan jarak luncur 900 meter dengan amplitudo 60 mm dan durasi 73 detik. Selain itu, selama pengamatan antara pukul 00.00 hingga 06.00, Gunung Merapi mengeluarkan empat kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 500 meter ke arah tenggara.
Potensi Hujan Abu
Akhir-akhir ini, Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya. Apabila sebelumnya luncuran awan panas lebih banyak mengarah ke arah barat daya, kini ancaman itu juga mengarah ke arah tenggara. Bahkan pada Jumat (25/6), luncuran awan panas yang mengarah ke tenggara mencapai radius 3 km.
Selain itu, beberapa tempat di wilayah Kabupaten Sleman juga dilanda hujan abu, seperti di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, dan di Kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem. Hanik mengatakan, meski hujan abu mengguyur kawasan itu, warga diimbau untuk tidak panik.
“Warga di wilayah itu diimbau tetap tenang dan terus bersiaga. Kondisi tetap aman terkendali dan warga tetap beraktivitas seperti biasa,” kata Hanik pada Jumat (25/6).