PNS Siap Ngantor Lagi, Begini Kondisi Kasus COVID-19 di Kebumen
Mulai tanggal 5 Juni 2020, para PNS di Kebumen sudah harus kembali bekerja di kantor. Walau begitu, protokol kesehatan seperti jaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan harus dijalankan dengan disiplin. Lalu, bagaimana dengan perkembangan kasus COVID-19 di sana?
Tatanan “new normal” mulai diterapkan di sejumlah tempat. Tempat-tempat umum dan perkantoran mulai dibuka. Perlahan-lahan, para pegawai kantoran mulai bekerja lagi di tempat semula.
Hal itulah yang diterapkan pada para PNS di Kebumen. Mulai tanggal 5 Juni 2020, mereka sudah harus kembali bekerja di kantor. Walau begitu, protokol kesehatan seperti jaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan harus dijalankan dengan disiplin.
Dilansir dari Liputan6.com, tatanan normal baru harus sesegera mungkin dijalankan mengingat penyebaran Virus Corona berdampak besar bagi ekonomi masyarakat. Oleh karenanya denyut nadi ekonomi harus segera pulih karena erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Mulai tanggal 5 Juni, PNS sudah tidak lagi Work From Home, kita mulai tahapan new normal,” kata Bupati Kebumen, Yazid Mahfuz. Sementara perkantoran mulai dibuka, lalu bagaimana dengan perkembangan kasus COVID-19 di kabupaten tersebut? Berikut selengkapnya.
Tinggal Dua Orang yang Dirawat
©2020 Merdeka.com
Sementara itu di Kebumen sendiri per Kamis (4/6), kasus positif COVID-19 mencapai 34 orang. Dari jumlah itu 30 di antaranya telah dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal dunia. Sehingga tinggal 2 orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Dua orang pasien positif yang masih dirawat yaitu, TRI (38) yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Kutowinangun, dan UK (44) yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Petanahan.
“Mudah-mudahan minggu ini sudah zero. Saya yakin sebentar lagi semua pasien positif sembuh,” ujar Yazid dikutip dari Liputan6.com pada Jum’at (5/6).
Sambut New Normal
©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani
Atas makin berkurangnya pasien positif COVID-19, Bupati Yazid mengapresiasi kinerja dari para tenaga medis, relawan, dan semua pihak yang telah bekerja keras dalam menangani COVID-19.
Kabar baik itu menjadi persiapan dalam menyambut era “new normal” setelah selama tiga bulan penuh Indonesia diserang wabah pandemi.
Perkembangan Jumlah ODP dan PDP
Sementara itu, total jumlah pasien PDP di Kabupaten Kebumen adalah 215 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 136 orang dinyatakan negatif, 44 selesai pengawasan, 17 orang meninggal tanpa hasil lab, dan 18 orang lainnya masih dirawat.
Sementara itu total Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang sudah tercatat adalah 3.008 orang. Dari jumlah itu, 2.842 di antaranya sudah selesai pemantauan, dan 166 lainnya masih dalam pemantauan.
Gelar Rapid Test Massal
Menyambut diterapkannya normal baru, Gugus Tugas COVID-19 di Kebumen menggelar rapid test massal di setiap pasar yang ada di sana dengan jumlah peserta mencapai 1.268 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29 warga dinyatakan reaktif.
Walau begitu, bupati berpesan agar warga yang hasil tesnya reaktif diharapkan untuk tidak panik. Perlu dilakukan tes swab untuk menentukan dia positif atau negatif COVID-19. Yang jelas, dari hasil itu mereka yang reaktif diminta untuk isolasi mandiri.