Potret Miris Banjir Semarang, Ketinggian Air Hampir Capai Atap Rumah
Bencana banjir tak henti melanda Kota Semarang. Baru saja banjir di kawasan Semarang Utara surut, kali ini banjir melanda kawasan Meteseh, Kecamatan Tembalang. Banjir terjadi pada Jumat (6/1) sore setelah hujan deras melanda kawasan itu. Bahkan banjir kali ini menyebabkan adanya korban meninggal dunia.
Bencana banjir tak henti melanda Kota Semarang. Baru saja banjir di kawasan Semarang Utara surut, kali ini banjir melanda kawasan Meteseh, Kecamatan Tembalang.
Banjir terjadi pada Jumat (6/1) sore setelah hujan deras melanda kawasan itu. Bahkan banjir kali ini menyebabkan adanya korban meninggal dunia.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dalam foto maupun video yang beredar di media sosial, ketinggian banjir kali ini bahkan ada yang mencapai hampir setinggi atap rumah.
Berikut selengkapnya:
Banjir sudah Membahayakan Warga
©Instagram/@infokejadiansemarangnew
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @infokejadiansemarangnew pada Jumat (6/1), tampak beberapa warga sedang berusaha berjalan di tengah terjangan banjir. Tampak dalam video itu arus air cukup tinggi sehingga membahayakan warga. Mereka pun ketakutan akan bahaya yang mengancam, apalagi banyak di antara mereka merupakan ibu-ibu yang menggendong anak mereka.
“Hati-hati, air semakin tinggi,” kata seorang warga
“Arusnya deras pak,” timpal warga lainnya.
Ketinggian Air Hampir Mencapai Atap
©Instagram/@infokejadiansemarangnew
Dalam video lainnya terlihat ketinggian air hampir mencapai atap rumah warga. Warga pun terpaksa harus mengungsi di atap rumah. Mereka hanya bisa menangis melihat rumah-rumah di sekitar mereka yang sudah tenggelam.
“Mendapat kiriman video dari warga yang meminta bantuan. Banjir merendam tinggi pemukiman warga di Perumahan Dinar Indah RT 6 RW 26 Meteseh, Tembalang saat ini. semoga segera mendapat pertolongan,” tulis @infokejadiansemarangnew dalam caption postingan video tersebut.
Wali Kota Semarang Turun Tangan
©Instagram/@infokejadiansemarangnew
Karena banjir besar ini, Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu harus turun tangan. Pada Jumat (6/1) petang, ia langsung meninjau lokasi banjir di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Tembalang.
Ia mengatakan, banjir di kawasan itu disebabkan oleh jebolnya tanggul Kali Pengkol akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Ungaran.
“Ini adalah banjir kiriman dari Ungaran, dari Sungai Pluweh dan dampaknya adalah banjir di wilayah Dinar Indah,” kata perempuan yang akrab disapa Ita itu.
Ita menjelaskan wilayah Dinar Indah memang bukan wilayah permukiman karena berupa cekungan, sehingga menjadi langganan banjir. Setidaknya di kawasan itu sudah tiga kali terjadi banjir.