Potret Masjid dan Gereja Berdiri Bersebelahan di Pati, Pendeta: Seduluran Salawase
Di Pati, ada bangunan masjid dan gereja yang berdiri berdampingan. Kedua bangunan itu hanya dipisahkan sebuah jalan gang kecil. Keberadaan masjid dan gereja yang berdiri berdampingan ini bisa dijadikan contoh kecil toleransi umat beragama.
Perbedaan merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan bermasyarakat, apalagi di Indonesia dengan kelompok masyarakat yang beragam. Terkadang perbedaan ini bisa menghasilkan konflik, tapi tak jarang pula perbedaan ini bisa menghasilkan sikap saling menghargai antar satu sama lain.
Wujud dari sikap saling menghargai perbedaan itu ada dalam toleransi umat beragama. Di Pati, ada bangunan masjid dan gereja yang berdiri berdampingan. Kedua bangunan itu hanya dipisahkan sebuah jalan gang kecil.
-
Kapan Tomat Hijau dipanen? Tomat hijau memiliki tekstur yang lebih keras daripada tomat sayur karena dipanen sebelum waktunya.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Apa yang menjadi ancaman utama di 30 kabupaten/kota di Jateng? Memasuki bulan Agustus, potensi kekeringan sudah mulai terlihat pada berbagai tempat. Tak terkecuali di Provinsi Jawa Tengah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan bahwa saat ini ada 30 kabupaten atau kota di Jateng yang telah menetapkan status siaga bencana.
-
Mengapa Doa Tobat Katolik penting? Doa Tobat mengajarkan umat Katolik untuk merendahkan hati, memohon ampun, dan berjanji untuk berubah.
Letak masjid dan gereja yang berdiri bersebelahan itu berada di Desa Winong, Kecamatan Pati Kota, tepatnya di Kompleks Perumahan Griya Kusuma Mukti.
“Berdirinya masjid ini memang belum lama, sekitar tahun 2002. Sedangkan sebelumnya sudah berdiri gereja,” kata Ketua Takmir Masjid Al Muqorrobin Winong dikutip dari ANTARA pada Jumat (31/3).
Berikut selengkapnya:
Wujud Toleransi
©Instagram/@gkmi_winong
Ketua takmir itu mengatakan, tanah yang tersedia untuk dibangun masjid memang langsung berhadapan dengan gereja yang hanya dipisahkan oleh jalan. Namun dalam praktiknya mereka bisa saling bertoleransi dan saling menghormati.
Saat ada kegiatan di masjid yang kebetulan bersamaan dengan kegiatan di gereja, masing-masing pihak saling mengkomunikasikan agar kedua kegiatan itu dapat berjalan lancar. Hal ini pernah terjadi saat pelaksanaan Salat Idul Fitri bersamaan dengan kegiatan umat kristiani di gereja.
“Karena pelaksanaan Salat Id harus dilaksanakan di pagi hari, maka kami berkoordinasi dengan pihak gereja,” katanya dikutip dari ANTARA.
Seduluran Selawase
©Instagram/@gkmi_winong
Sementara itu Pendeta Gereja GKMI Winong, Didik Hartono mengatakan, umat Muslim dan Kristiani di tempatnya saling membantu. Ketika ada kebaktian jemaat gereja bisa parkir di halaman masjid. Begitu pula sebaliknya, saat jamaah masjid cukup banyak mereka bisa parkir di halaman gereja.
Menurutnya, keberadaan masjid dan gereja yang saling bersebelahan itu merupakan simbol dari kerukunan umat beragama. Terlebih saat ini ada kanopi yang dibangun pengurus masjid hingga mencapai bangunan gereja sejak delapan tahun yang lalu.
“Harapannya tentu hal itu menjadi simbol persaudaraan atau istilah Jawa-nya ‘seduluran selawase’. Meski ada perbedaan agama kita tetap bersaudara,” kata Didik.