Qada dan Qadar adalah Takdir dalam Islam, Pahami Perbedaannya
Iman pada qada dan qadar adalah hal penting dalam Islam.
Iman pada qada dan qadar adalah hal penting dalam Islam.
Qada dan Qadar adalah Takdir dalam Islam, Pahami Perbedaannya
Konsep takdir ini mencakup berbagai macam aspek, seperti apa yang akan terjadi, kapan, bagaimana, dan mengapa suatu peristiwa terjadi. Dalam hal ini, Islam membedakan takdir menjadi dua konsep yaitu qada dan qadar. Meski sering diartikan sama, namun qada dan qadar sebenarnya memiliki konsep yang berbeda.
Sebagai salah satu rukun iman yang harus dipercaya, maka penting bagi umat muslim untuk mengetahui lebih jauh tentang qada dan qadar. Mulai dari perbedaan konsep antara qada dan qadar, kewajiban untuk beriman kepada qada dan qadar, manfaat beriman kepada qada dan qadar, hingga cara menghadapi qadarullah dengan sabar.
Ini menjadi hal penting yang perlu dipahami agar menjadi manusia yang lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan. Memahami penjelasan tentang qada dan qadar juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
Dari berbagai sumber, kami merangkum berbagai penjelasan tentang qada dan qadar adalah sebagai berikut.
Perbedaan Qada dan Qadar
Pertama, akan dijelaskan terlebih dahulu perbedaan konsep antara qada dan qadar. Jika dilihat dari kata dan lafal, qada dan qadar memang tampak mirip, namun sebenarnya ini adalah dua konsep yang berbeda.
-
Bagaimana hubungan antara qada dan qadar? Qada dan qadar memiliki hubungan erat karena qada merupakan realisasi dari qadar.
-
Apa perbedaan utama antara qada dan qadar? Perbedaan yang paling mencolok antara qada dan qadar adalah bahwa qada adalah realisasi dari kehendak Allah yang telah ditetapkan, sementara qadar adalah ukuran atau takaran yang diberikan Allah terhadap suatu kejadian.
-
Apa perbedaan utama antara Qada dan Qadar? Qada dan Qadar merupakan dua kata yang memiliki perbedaan sangat jelas. Perbedaan dari Qada dan Qadar sebenarnya dapat dilihat dari pengertiannya baik menurut istilah ataupun menurut bahasa, meskipun keduanya sama-sama mengacu kepada takdir Allah SWT.
-
Apa sebenarnya perbedaan utama antara qada dan qadar dalam Islam? Jika dilihat dari kata dan lafal, qada dan qadar memang tampak mirip, namun sebenarnya ini adalah dua konsep yang berbeda.Meskipun keduanya memang membahas tentang takdir dalam Islam. Qada adalah putusan Allah mengenai suatu hal yang akan menjadi apa kelak. Sedangkan qadar adalah realisasi atau bentuk nyata dari putusan Allah terhadap manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan kata lain, qada adalah suatu kehendak Allah yang direncanakan, sedangkan qadar adalah bentuk realisasi dari kehendak yang telah ditetapkan Allah.
-
Di mana Qadar dicatat dalam keyakinan Islam? Karena qadar telah tertulis di Lauhul Mahfuz sejak zaman azali (dalam kandungan) seperti ajal, jodoh, dan yang lainnya. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengetahui apa yang telah Allah tetapkan di Lauhul Mahfuz sehingga itu sudah tidak dapat diubah lagi.
-
Bagaimana perbedaan Qada dan Qadar dalam cara kita memandang takdir Allah? Qada masih dapat diubah dengan adanya usaha, ikhtiar, bertawakal dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang diinginkan oleh seseorang. Sesuai yang tercantum dalam kitab suci Allah SWT bahwasanya tidak ada yang dapat merubah nasib suatu kaum kecuali mereka yang mengubahnya sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa qada itu adalah ketetapan yang sudah terjadi (keputusan). Berbeda dengan qada, qadar sudah tidak dapat diubah lagi bagaimanapun caranya.
Qada adalah putusan Allah mengenai suatu hal yang akan menjadi apa kelak. Sedangkan qadar adalah realisasi atau bentuk nyata dari putusan Allah terhadap manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan kata lain, qada adalah suatu kehendak Allah yang direncanakan, sedangkan qadar adalah bentuk realisasi dari kehendak yang telah ditetapkan Allah.
Sehingga, dapat dipahami bahwa qadar adalah suatu qada yang menjadi kenyataan sesuai dengan kehendak Allah. Dalam hal ini, jelas bahwa Allah memiliki kekuasaan untuk mengatur segala sesuatu, termasuk kehidupan bagi setiap makhluk-Nya.
Kewajiban Iman pada Qada dan Qadar
Setelah mengetahui perbedaan konsep qada dan qadar, berikutnya akan dijelaskan perintah Islam untuk beriman pada dua hal ini.
Seperti diketahui, Allah telah mewajibkan setiap umat manusia untuk beriman kepada qada dan qadar, atau takdir Allah.
Dalam hal ini, Allah telah menetapkan takdir kehidupan setiap hamba-Nya dengan detail atau rinci. Ada yang mengatakan bahwa Allah menetapkan takdir di lauhul mahfudz 5000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.
Dari konsep penetapan takdir tersebut, setiap manusia harus percaya bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berkuasa dalam mengatur segala sesuatu, baik di langit maupun di bumi. Bahwa setiap makhluk, alam, dan lingkungan yang diciptakan memiliki tujuan tertentu, yang dalam prosesnya diatur oleh Allah.
Manfaat Beriman pada Qada dan Qadar
Setelah mengetahui konsep qada dan qadar serta kewajiban terhadapnya, selanjutnya akan dijelaskan manfaat beriman pada qada dan qadar.
Perlu diketahui, setiap perintah yang diberikan Allah tentu dilakukan agar seorang hamba bisa mendapatkan manfaat kebaikan darinya.
Termasuk perintah untuk beriman kepada qada dan qadar. Manfaat beriman kepada qada dan qadar tidak lain sebagai sarana penghibur ketika ditimpa suatu musibah.
Dengan mengimani qada dan qadar, hati menjadi lebih lapang bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah atas izin Allah SWT.
Iman kepada qada dan qadar juga mengurangi risiko stres, cemas, dan gangguan kesehatan mental lainnya. Dengan melepaskan segala sesuatu di luar kontrol, membuat Anda lebih mudah menjalani kehidupan. Jika saat ini sedang ditimpa musibah, tentu Allah memberikan kemudahan setelahnya. Hal yang tak kalah penting untuk dipercaya, bahwa Allah adalah sebaik-baik penentu takdir bagi setiap hamba-Nya.
Cara Menghadapi Ketetapan Allah
Setelah mengetahui manfaat beriman pada qada dan qadar, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara menghadapi ketetapan Allah dengan sabar. Harus diakui, menghadapi segala sesuatu dengan sabar memang bukan suatu hal yang mudah.
Kemampuan untuk sabar pun perlu dilatih setiap waktu dalam berbagai macam keadaan.
Salah satunya dengan percaya kepada qada dan qadar. Di mana setiap umat muslim harus menanamkan dalam hati dan pikiran, bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Kuasa yang mengatur kehidupan. Meskipun manusia masih diberikan hak untuk memilih setiap pilihan dalam kehidupan, namun pada akhirnya Allah yang menentukan takdirnya.
Jika dihadapkan dengan suatu masalah atau musibah, percaya bahwa hal tersebut termasuk takdir yang telah diatur oleh Allah. Bahwa Allah yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui masa depan, sedangkan manusia tidak memiliki kemampuan sedikit pun. Sehingga setiap takdir yang terjadi, Allah sudah menakar dan selalu terdapat kebaikan di dalamnya.
Kesimpulannya, berserah diri adalah satu-satunya cara menghadapi ketetapan Allah. Ini adalah sikap di mana seorang hamba menyerahkan segala perkara kepada Allah, sebaik-baik penentu takdir. Dengan usaha, doa, dan tawakal, maka Allah akan menjamin kebaikan dalam hidup seorang hamba-Nya.