Ratu Kalinyamat Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Tanggapan Bupati Jepara
Semasa hidupnya, Ratu Kalinyamat dari Jepara menunjukkan keberanian dengan melakukan perlawanan terhadap Penjajah Portugis. Hal inilah yang membuat sosoknya diajukan menjadi pahlawan nasional.
Ratu Kalinyamat merupakan seorang ratu dari Kerajaan Kalinyamat di Jepara. Semasa hidupnya, dia menunjukkan keberanian dengan melakukan perlawanan terhadap Penjajah Portugis. Berkatkeberanian itu, pada akhir 2019 silam Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengusulkan agar Ratu Kalinyamat dijadikan pahlawan nasional.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyetujuinya dengan syarat hasil kajiannya harus matang. Seiring waktu, naskah akademik hasil kajian jadi. Kini hasil kajian itu sudah sampai ke tangan Bupati Jepara Dian Kristiandi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada tim pakar yang sudah menyelesaikan tugasnya, juga Yayasan Dharma Bakti Lestari yang sudah melaksanakan sejak awal proses penyusunan naskah akademik Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional,” kata Dian dikutip dari Jatengprov.go.id pada Kamis (13/1).
Lantas apa alasan Bupati Jepara itu menyetujui Ratu Kalinyamat diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Berikut selengkapnya:
Penyusunan Naskah Akademik Ratu Kalinyamat
©kemenag.go.id
Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat Prof Ratno Lukito mengatakan bahwa penelitian naskah akademik Ratu Kalinyamat sudah dimulai sejak tahun 2018. Setelah itu, naskah tersebut diberi judul “Ratu Kalinyamat Perempuan Perintis Antikolonialisme 1549-1579.
Prof. Ratno mengatakan bahwa naskah akademik itu ditulis dengan mendasarkan riset kualitatif yang melibatkan sejarawan, arkeolog, arsiparis, serta para akademisi dari Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Indonesia, Universitas Islam Nadlatul Ulama Jepara, serta University Of Porto Portugal.
Dari kerja sama itu, tim peneliti berhasil menemukan delapan sumber primer dari Portugal.
“Sumber primer inilah yang memperkuat bukti-bukti ketokohan Ratu Kalinyamat sebagai perintis antikolonialisme pada masanya,” ungkap Prof Ratno.
Tanggapan Bupati Jepara
Sementara itu dengan adanya naskah akademik tersebut, Bupati Jepara Dian Kristiandi berharap gelar pahlawan nasional tak hanya diberikan pada pemerintah pusat. Namun masyarakat juga harus ikut meneladani sosok Ratu Kalinyamat mulai dari kehidupan masyarakatnya, keberaniannya, hingga sifat-sifat keibuan yang dia miliki.
“Semangat Ratu Kalinyamat ini harus diwariskan pada anak cucu kita. Bisa sebagai pemersatu bangsa,” kata Dian dikutip dari Jatengprov.go.id.
Setelah naskah akademik itu ditandatangani bupati, selanjutnya akan diajukan secara berjenjang mulai dari tingkat provinsi hingga lalu ke pusat, baru setelah itu mendapat gelar pahlawan nasional.