Sejarah Saddam Hussein Dibunuh, Ini Profil Singkat dan Kronologinya
Saddam Hussein dikenal sebagai pemimpin yang kompleks dan kontroversial.
Saddam Hussein dikenal sebagai pemimpin yang kompleks dan kontroversial.
Sejarah Saddam Hussein Dibunuh, Ini Profil Singkat dan Kronologinya
Di sisi lain, banyak pihak menilai bahwa kekuasaannya dicirikan dengan represi politik, pelanggaran hak asasi manusia, dan penggunaan kekuatan secara berlebihan terhadap oposisi. Dalam masa kepemimpinannya, Saddam Hussein juga dituduh memiliki program senjata pemusnah massal, yang kemudian menjadi alasan untuk invasi AS ke Irak.
Dengan segala polemik yang ada, Saddam Hussein pernah ditangkap, diadili, kemudian akhirnya dijatuhi hukuman mati. Tepatnya pada 30 Desember 2006, Saddam Hussein dibunuh karena terbukti bersalah atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan. Lalu bagaimana sejarah dan kronologi Saddam Hussein Dibunuh.
Berikut, kami merangkum profil singkat, perjalanan karir, berbagai konflik, hingga sejarah Saddam Husein dibunuh pada tahun 2006, bisa Anda simak.
Profil Singkat
Sebelum mengetahui sejarah Saddam Hussein dibunuh, perlu dijelaskan profil singkat dan masa muda Saddam Hussein.
-
Kapan Saddam Hussein menjadi Presiden Irak? Lahir pada 28 April 1937 di Al-Awja, dekat Tikrit, Irak, Saddam naik ke puncak kekuasaan sebagai Presiden Irak pada tahun 1979 dan memerintah hingga tahun 2003.
-
Apa yang dilakukan Saddam Hussein untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin? Ia menggunakan kombinasi antara ketakutan dan nasionalisme untuk memperkuat posisinya, sering kali melalui kebijakan yang brutal terhadap mereka yang dianggap sebagai ancaman bagi rezimnya.
-
Kenapa Anwar Sadat dibunuh? Sejumlah pasukan militer Mesir yang terafiliasi dengan Kelompok Militan Takfir Wal-Hajira, merencanakan membunuh Sadat.
-
Bagaimana Anwar Sadat terbunuh? Saat Presiden Anwar Sadat tengah menerima penghormatan dari defile militer, Khaled dan pasukannya melompat dari truk.Mereka melempar granat dan memberondongkan senjata ke arah Presiden Mesir. Anwar Sadat terkena tembakan empat kali. Dia dinyatakan tewas dua jam kemudian di rumah sakit.
-
Kenapa Saddam Hussein melakukan pembunuhan terhadap Abd al-Karim Qasim pada tahun 1959? Aksi ini adalah bagian dari kudeta yang dirancang oleh Partai Ba'ath untuk menggulingkan pemerintahan Qasim yang dianggap pro-komunis dan anti-Barat.
-
Bagaimana Saddam Hussein membangun citra dirinya sebagai seorang pahlawan nasional? Ia sering memposisikan dirinya sebagai sosok pahlawan nasional dan pelindung bangsa Arab, bahkan menggunakan media negara untuk menyebarkan propaganda tentang kejayaannya.
Saddam Hussein lahir pada 28 April 1937 di desa Al-Awja, dekat kota Tikrit di Irak. Ia berasal dari keluarga miskin dan tumbuh dalam lingkungan yang sulit. Ayahnya meninggal sebelum kelahirannya, dan ibunya menderita depresi yang parah.
Saddam diasuh oleh pamannya setelah ibunya tidak mampu memberikan perhatian yang cukup. Masa kecilnya penuh dengan kekerasan dan pelecehan, yang mungkin meninggalkan bekas pada dirinya.
Ketika meninggalkan desanya, Saddam melarikan diri ke Baghdad pada tahun 1955. Di ibu kota, ia terlibat dalam geng jalanan dan menjadi pemimpinnya. Masa muda Saddam penuh dengan kegiatan ilegal dan kekerasan, yang memengaruhi sikap dan cara berpikirnya.
Pada tahun 1963, Saddam dipenjara oleh pemerintahan Irak karena terlibat dalam pemberontakan melawan pemerintah. Selama di penjara, ia terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya, terutama di bidang hukum.
Setelah bebas dari penjara pada tahun 1967, Saddam melanjutkan pendidikannya dan lulus dari sekolah hukum Irak. Kemudian, ia bergabung dengan Partai Ba'ath dan naik pangkat melalui lingkaran kekuasaan politik, mencapai posisi presiden Irak pada tahun 1979.
Meraih Kekuasaan Irak
Sebelum mengetahui kronologi Saddam Hussein dibunuh, penting diketahui bagaimana Saddam Hussein memperoleh kekuasaan.
Perolehan kekuasaan di Irak terkait erat dengan perkembangan Partai Ba'ath yang dibentuk pada tahun 1947. Partai ini bergerak untuk mencapai penyatuan wilayah Arab dan memperkuat nasionalisme Arab. Pada tahun 1979, Partai Ba'ath berhasil mengambil alih kekuasaan di Irak dengan Saddam Hussein sebagai pemimpinnya.
Namun, dalam beberapa tahun berikutnya, Saddam Hussein menghadapi tantangan kuat terutama setelah penangkapannya dan pelariannya. Saddam Hussein berhasil ditangkap pada tahun 2003 setelah invasi Amerika ke Irak dan dieksekusi pada tahun 2006. Setelah Saddam Hussein digulingkan, perkembangan politik Irak mengalami perubahan signifikan.
Selama masa pemerintahan Saddam Hussein, pembersihan oposisi sering kali terjadi. Setelah Saddam Hussein digulingkan, ada peningkatan yang signifikan dalam infrastruktur dan industri di Irak. Saddam Hussein melakukan penasionalisasi industri minyak di mana pemerintah mengambil alih kendali industri minyak untuk mengoptimalkan sumber daya alam negara.
Dengan demikian, perolehan kekuasaan di Irak terkait dengan perkembangan Partai Ba'ath, pengambilalihan kekuasaan oleh Saddam Hussein, penangkapan dan pelarian Saddam Hussein, pembersihan oposisi, peningkatan infrastruktur dan industri, serta penasionalisasi industri minyak. Semua aspek ini telah berdampak besar terhadap sejarah dan perkembangan politik Irak.
Perang Teluk II
Kronologi Saddam Hussein dibunuh dapat dikatakan, bermula setelah Perang Teluk II.
Perang Teluk II, juga dikenal sebagai Perang Teluk Persia, terjadi pada tahun 1990 hingga 1991 antara Irak yang dipimpin oleh Saddam Hussein dan pasukan koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Perang ini dimulai ketika Irak menginvasi Kuwait pada Agustus 1990.
Latar belakang Perang Teluk II melibatkan berbagai faktor. Salah satunya adalah ketegangan yang meningkat antara Irak dan Kuwait terkait isu perbatasan dan utang perang. Selain itu, Irak juga mengklaim bahwa Kuwait membajak minyak yang seharusnya menjadi bagian dari wilayah Irak. Pada Juli 1990, Saddam Hussein menuduh Kuwait dan Uni Emirat Arab membanjiri pasokan minyak dunia, yang mengakibatkan harga minyak turun drastis. Hal ini memengaruhi perekonomian Irak yang sedang dilanda resesi ekonomi.
Pada Agustus 1990, Saddam Hussein memerintahkan invasi ke Kuwait. Pasukan Irak dengan cepat menduduki Kuwait dan mendeklarasikan wilayah ini sebagai provinsi ke-19 Irak. Tindakan tersebut melanggar hukum internasional dan memicu reaksi keras dari komunitas internasional.
Sebagai respons, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi yang mendesak Irak untuk segera mengakhiri invasi ini. Namun, ketika Saddam Hussein menolak untuk mengindahkan resolusi tersebut, PBB memberlakukan embargo perdagangan terhadap Irak, yang mengakibatkan Irak terisolasi secara ekonomi.
Pada Januari 1991, koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat meluncurkan Operasi Badai Gurun untuk membebaskan Kuwait. Serangan udara dan darat yang intens dilakukan oleh pasukan koalisi berhasil mengusir pasukan Irak dari Kuwait dalam waktu singkat. Perang ini berakhir pada Februari 1991 setelah pasukan Irak yang tersisa diusir keluar dari Kuwait.
Perang Teluk II berakhir dengan kemenangan bagi pasukan koalisi internasional dan pembubaran embargo terhadap Irak. Perang ini memiliki dampak politik, ekonomi, dan militer yang signifikan bagi negara-negara terlibat, terutama Irak yang mengalami kerugian besar akibat serangan dan embargo yang diberlakukan. Perang ini juga memberikan gambaran tentang kekuatan dan dominasi militer Amerika Serikat di panggung internasional.
Ditangkap dan Dihukum Mati
Terakhir, sebelum Saddam Hussein dibunuh, ia ditangkap dan diadili terlebih dahulu.
Saddam Hussein, mantan Presiden Irak, ditangkap pada tanggal 13 Desember 2003 oleh pasukan Koalisi pimpinan Amerika Serikat selama invasi Irak yang dikenal sebagai Perang Teluk III. Setelah penembakan dan penggeledahan gudang di dekat kota Tikrit, Saddam Hussein ditemukan bersembunyi dalam lubang bawah tanah.
Pada 5 November 2006, Saddam Hussein dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati oleh penggantinya, Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki. Hukuman mati dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2006 dengan digantung di sebuah fasilitas militer di dekat Baghdad.