Anwar Sadat, Presiden Mesir Tewas Diberondong Peluru Usai Damai Dengan Israel
Anwar Sadat sempat menjadi pahlawan bagi rakyat Mesir. Kenapa akhirnya dia ditembak?
Sadat pernah dianggap menjadi pahlawan setelah dianggap memenangkan perang. Namun dia kemudian dianggap berkhianat.
Anwar Sadat, Presiden Mesir Tewas Diberondong Peluru Usai Damai Dengan Israel
Anwar Sadat menjadi Presiden Mesir sejak tahun 1970.
Di bawah kepemimpinan Sadat, Mesir berhasil menerobos garis pertahanan Israel dan memenangkan pertempuran di awal Perang Yom Kippur tahun 1973.
-
Bagaimana Anwar Sadat dibunuh? Mereka menggunakan senjata otomatis dan granat, menembaki Sadat dan para pejabat yang hadir.
-
Siapa yang membunuh Anwar Sadat? Pada 6 Oktober 1981, sekelompok militan yang terafiliasi dengan organisasi Al-Jihad, yang dipimpin oleh Khalid Islambouli, menyerang.
-
Kapan Anwar Sadat dibunuh? Anwar Sadat, Presiden Mesir, dibunuh pada 6 Oktober 1981, saat perayaan ulang tahun ke-8 Perang Yom Kippur.
-
Kenapa Anwar Sadat dibunuh? Sadat dikenal karena kebijakan luar negerinya yang pro-Barat dan perjanjian damai yang ditandatangani dengan Israel pada tahun 1979, yang memicu kemarahan di kalangan kelompok-kelompok Islamis dan nasionalis Arab.
-
Dimana Anwar Sadat dibunuh? Pada 6 Oktober 1981, dunia dikejutkan oleh pembunuhan Presiden Mesir, Anwar Sadat, yang terjadi dalam sebuah parade militer di Kairo.
-
Dimana PM Israel mundur? Puncaknya adalah saat PM Golda Meir memutuskan mundur dari posisinya tanggal 11 April 1974.
Anwar Sadat Dielu-Elukan Sebagai Pahlawan Bagi Rakyat Mesir
Sadat saat itu berhasil mengajak Negara-Negara Arab mendukungnya dalam perang Yom Kippur.
Mereka melakukan embargo minyak pada Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa. Harga minyak naik berkali lipat.
Sadat juga berhasil mengembalikan wilayah Sinai yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
Namun Presiden Anwar Sadat mulai berubah haluan.
Dia mengunjungi Israel atas undangan Perdana Menteri Menachem Begin tahun 1977.
Sadat menjajaki perjanjian damai antara Israel dan Mesir.
Puncaknya adalah perjanjian Camp David yang ditandatangani di Amerika Serikat oleh Presiden Sadat dan PM Israel.
Presiden AS Jimmy Carter menjadi mediator perdamaian antara dua negara yang berperang sejak tahun 1948 ini.
Anwar Sadat & Menachem Begin Mendapat Nobel Perdamaian
Dunia Arab mengecam perdamaian tersebut. Mereka menganggap Sadat berkhianat pada Palestina dan persekutuan Negara Arab yang memerangi Israel.
Sadat terlena dengan hubungan baiknya bersama Amerika Serikat. Dia tidak ambil pusing dengan sikap Liga Arab.
Liga Arab memindahkan kantor mereka dari Kairo ke Tunisia.
Di dalam negeri pun banyak yang menyatakan ketidakpuasan akan sikap Presiden Anwar Sadat.
Sejumlah pasukan militer Mesir yang terafiliasi dengan Kelompok Militan Takfir Wal-Hajira, merencanakan membunuh Sadat.
Puncaknya Pada Perayaan Hari Kemenangan Perang Yom Kippur, 6 Oktober 1981
Aksi itu dipimpin oleh Letnan Khaled Islambouli.
Saat Presiden Anwar Sadat tengah menerima penghormatan dari defile militer, Khaled dan pasukannya melompat dari truk.
Mereka melempar granat dan memberondongkan senjata ke arah Presiden Mesir.
Anwar Sadat terkena tembakan empat kali. Dia dinyatakan tewas dua jam kemudian di rumah sakit.
Serangan berdarah tersebut juga menewaskan 10 orang lainnya.
Berakhirlah hidup pemimpin Mesir yang sempat dianggap pahlawan ini.
Wakil Presiden Hosni Mubarak Selamat Dalam Serangan Tersebut
25 Orang ditangkap dan diadili atas penyerangan terhadap Presiden Mesir.
Sebagian besar dengan bangga mengakui keterlibatannya atas usaha pembunuhan Anwar Sadat.
Empat orang dihukum mati, termasuk Letnan Islambouli, sementara 17 lainnya dihukum penjara.
Hosni Mubarak berkuasa hingga tahun 2011 sebelum digulingkan rakyat Mesir.