Serunya Menjelajahi Geopark Wonogiri, Salah Satu Warisan Dunia UNESCO yang Eksotis
Geopark Wonogiri memiliki potensi wisata alam seperti pantai, goa, dan pegunungan.
Geopark Wonogiri memiliki potensi wisata alam seperti pantai, goa, dan pegunungan
Serunya Menjelajahi Geopark Wonogiri, Salah Satu Warisan Dunia UNESCO yang Eksotis
Sejak 19 September 2015, Geopark Wonogiri masuk sebagai salah satu warisan dunia UNESCO.
Selain menjadi laboratorium alam untuk belajar mengenai pegunungan karst atau kapur, Geopark Wonogiri juga punya daya tarik alam yang eksotis, mulai dari keindahan tebing pantai selatan hingga keberadaan goa-goa yang tersembunyi di antara hamparan perbukitan kapur yang luas.
-
Apa yang menjadi fokus utama Museum Karst Indonesia di Wonogiri? Dilansir dari Ugm.ac.id, Museum Karst Indonesia didirikan untuk memenuhi tujuan mendukung Kawasan Eco Karst dan Global Geopark Gunungsewu.
-
Apa saja wisata populer yang ditawarkan di Wonogiri? Jika Anda berencana mengunjungi Wonogiri, terdapat beberapa objek wisata yang bisa menjadi pilihan destinasi Anda. Wisata di Wonogiri populer seperti Pantai Nampu, Pantai Sembukan, Bukit Cumbri, Air Terjun Girimanik, hingga Puncak Joglo.
-
Dimana lokasi Bukit Cumbri yang menjadi wisata populer di Wonogiri? Bagi yang ingin berkunjung, Anda bisa datang langsung ke lokasi wisata di Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
-
Apa yang dihasilkan dari kerajinan limbah kayu jati di Wonogiri? Eko Lukistyanto punya kemampuan unik yang tak banyak dimiliki orang lain, yaitu mengolah limbah kayu jati menjadi produk seni bernilai tinggi.
-
Kenapa Puncak Joglo menjadi wisata populer di Wonogiri? Ini adalah destinasi wisata paralayang yang cukup hits di daerah Wonogiri.
-
Dimana lokasi persis Kampung Kopen Lama di Wonogiri? Secara administratif kampung itu terletak di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
Salah satu eksotisme itu terlihat di Pantai Sembukan. Selain pasirnya yang putih, jejeran tebing-tebing tinggi menambah eksotisme salah satu dari tujuh geosite dari Geopark Wonogiri.
Tidak hanya sebagai destinasi wisata, Pantai Sembukan juga dijadikan lokasi ritual Larungan Agung setiap malam satu suro.
Dilansir dari YouTube Liputan6, tradisi Larungan Agung di Pantai Sembukan merupakan warisan Raden Mas Said, pendiri Kadipaten Mangkunegaran, saat melakukan perang gerilya melawan penjajah Belanda di pantai tersebut.
Selain Pantai Sembukan, ada enam geosite lain di kawasan Geopark Wonogiri yaitu Geosite Goa Sodong, Geosite Goa Tembus, Geosite Luweng Sapen, Geosite Goa Mrico, Geosite Goa Potro Bunder, dan Geosite Lembah Kering Giritontro.
Salah satu geosite lain adalah Goa Tembus. Dinamakan Goa Tembus karena terdapat lorong yang menembus ke pematang bukit. Pembentukan goa itu terjadi jutaan tahun silam. Stalagtit dan stalagmit di Goa Tembus masih tersusun rapi secara alami.
Pak Darmadi, salah seorang pengelola kawasan Geopark Wonogiri mengatakan, dulunya goa itu sering digunakan masyarakat untuk melakukan ritual semedi. Namun ke depan tempat itu akan dikembangkan menjadi tempat edukasi dan penelitian bagi banyak kalangan.
- Menparekraf Ajak Warga Sulsel Jaga Karst Rammang-Rammang: Jangan seperti Toba dapat Kartu Kuning
- Usianya Disebut Jauh Lebih Tua dari Gunung Merapi, Ini Fakta Unik Bukit Turgo-Plawangan
- Resmi Diakui UNESCO, Intip Pesona Keindahan Geopark Belitung
- Banyuwangi Tuan Rumah Munas Badan Geopark, Perkuat Kerja Sama Geopark se-Indonesia
Tujuh Geosite yang berada di Wonogiri dikelola oleh Museum Karst Indonesia yang dibangun pada tahun 2009. Pelestarian kawasan pegunungan kapur itu dilakukan untuk menjaga kandungan air sekaligus menjaga agar kawasan itu tidak dirusak penambangan liar.
Lingkungan karst tersebut meliputi batuan kapur berpori sehingga air di permukaan tanah selalu masuk ke dalam tanah.
“Adanya museum karst ini untuk memberi pengetahuan kepada warga tentang manfaat karst. Selama ini kan mereka tahunya kawasan karst itu untuk ditambang. Tapi sebenarnya adanya penambangan itu merusak lingkungan karst. Kalau sudah rusak nanti sumber mata air yang ada di bawah karst akan hilang,” kata Dani, pengurus Museum Karst Indonesia Wonogiri.
Geopark Wonogiri tersusun dari batuan gamping yang membentuk karst secara alami jutaan tahun silam. Selain sebagai sarana edukasi, kawasan tersebut juga potensial menjadi daya tarik ekologi wisata.