Terlihat Seperti Benang Raksasa yang Menggantung dari Ketinggian, Ini Fakta Unik Air Terjun Benang Kelambu di Lombok
Air Terjun Benang Kelambu merupakan salah satu air terjun terindah di Pulau Lombok. Air terjun ini berada di kaki Gunung Rinjani.
Air Terjun Benang Kelambu merupakan salah satu air terjun terindah di Pulau Lombok. Air terjun ini berada di kaki Gunung Rinjani.
Mengutip situs Goodnewsfromindonesia.id, aliran air terjun Benang Kelambu berasal dari mata air yang mengalir di sekitar tebing. Air terjun itu dinamakan “Benang Kelambu” karena aliran airnya yang tampak tipis seperti benang. Hal itu dapat terjadi karena aliran air tertutup oleh tanaman lebat yang tumbuh di sekitar tebing. Hal ini membuat aliran air yang keluar tidak deras dan menjuntai seperti benang, sehingga tidak menimbulkan suara berisik.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Bagaimana cara menuju ke Air Terjun Jurug Bening? Untuk menuju ke air terjun ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum dari Kota Blitar. Dari kota, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati hutan sekitar 1 km untuk mencapai air terjun.
-
Apa keunggulan dari Air Terjun Kalimalang? Air terjun ini mempunyai pesona pemandangan yang cantik dengan bebatuan yang jarang ditemui di tempat lain.
-
Di mana letak Air Terjun Grenjengan Kembar? Air Terjun Grenjengan Kembar merupakan surga tersembunyi di lereng Gunung Merbabu. Air terjun ini letaknya berada di tengah kawasan hutan pinus Dusun Citran, Desa Muneng, Kecamatan Pakis, Magelang.
-
Apa yang menjadi keunikan dari Air Terjun Temburun? Air Terjun Temburun rupanya memiliki keunikan tersendiri, yaitu terdapat 7 tingakatan air terjun yang indah. Selain itu, debit airnya juga tidak pernah berkurang bahkan selalu deras meskipun musim kemarau.
-
Bagaimana cara mencapai Air Terjun Temburun? Untuk mencapai lokasi tersebut, para pengunjung tidak harus menempuh perjalanan yang sulit. Cukup berkendara menggunakan kendaraan pribadi selama 30 menit dari daerah Tarempa.
Berikut selengkapnya:
Air Terjun Langka
Benang Kelambu bisa dibilang merupakan air terjun yang cukup langka. Jika biasanya sebuah air terjun berasal dari badan sungai yang terpotong jurang, air terjun Benang Kelambu berasal dari beberapa mata air yang berada di sekeliling tebing. Hal ini menyebabkan air terjun tampak seperti keluar dari celah tebing. Pada bagian bawah tebing, terdapat kolam yang sering dijadikan sebagai tempat mandi dan berendam oleh wisatawan.
Selain itu, air terjun tersebut juga memiliki tiga tingkatan. Tingkatan pertama tingginya 30 meter, tingkat kedua 10 meter, dan tingkat ketiga 5 meter.
Mitos yang Dipercaya Warga
Masyarakat sekitar percaya bahwa dulunya air terjun itu merupakan tempat mandi Dewi Anjani yang merupakan penunggu Gunung Rinjani.
Oleh karena itu, banyak warga maupun wisatawan percaya bahwa air dari air terjun Benang Kelambu mengandung banyak khasiat. Mereka percaya, apabila berendam atau minum air di sana maka mereka akan mendapatkan banyak manfaat, seperti awet muda dan sembuh dari segala penyakit.
- 6 Fakta Mengejutkan Tentang Gunung Karangetang, Gunung Berapi Paling Aktif di Indonesia dengan 5 Kawah
- Fakta Olahraga Renang yang Jarang Diketahui, Air Kolam Dijaga dengan Suhu Tertentu
- Fakta Unik Suku Rejang, Diyakini Jadi Penghuni Pertama di Bengkulu
- Langsung Menghadap Danau Toba, Ini Fakta Menarik Gunung Sibuatan di Kabupaten Karo
Apalagi airnya sangat jernih dan bersih sehingga bisa diminum langsung oleh pengunjung. Menurut penelitian, air yang keluar dari mata air membutuhkan proses setidaknya selama 200 tahun untuk muncul sebagai mata air.
Akses ke Air Terjun Benang Kelambu
Air Terjun Benang Kelambu berjarak sekitar 30 km dari Kota Mataram. Butuh waktu sekitar 1 jam dengan kendaraan bermotor untuk bisa sampai ke air terjun ini.
Mengutip Goodnewsfromindonesia.id, air terjun ini buka setiap hari antara pukul 07.00-17.30 WITA. Wisatawan yang datang melewati jam operasional tidak bisa masuk karena penerangan di lokasi wisata masih terbatas.
Untuk bisa masuk ke lokasi, wisatawan cukup membayar biaya retribusi sebesar Rp3 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp10 ribu untuk wisatawan asing.