Terseret Pusaran Air, Remaja Ini Tenggelam di Air Terjun Baturraden
Seorang remaja asal Banjarnegara dilaporkan tenggelam di Curug Tiga, Banyumas, pada Senin siang (22/2). Sebenarnya, ketiga temannya yang kebetulan juga ikut bermain bersama korban sudah berusaha menyelamatkannya. Namun usaha mereka gagal.
Kejadian nahas bisa menimpa siapa saja dan di mana saja. Terkadang, hal-hal tak terduga bisa terjadi tanpa disadari.
Seorang remaja asal Desa Tanjungtirta RT 2/1, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, bernama Agung Haryanto (18) dilaporkan tenggelam di Curug Tiga, Karangsalam, Baturraden, Banyumas, pada Senin siang (22/2).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dilansir dari Liputan6.com pada Selasa (23/2), korban diketahui terseret pusaran air yang ada di air terjun itu. Sebenarnya, ketiga temannya yang kebetulan juga ikut bermain bersama korban sudah berusaha menyelamatkannya. Namun usaha mereka gagal.
Lalu, bagaimana kronologi kejadian itu? Berikut selengkapnya:
Kronologi Kejadian
©2021 Liputan6.com
Kecelakaan itu terjadi saat korban bersama dengan empat rekan praktik kerja lapangannya (PKL) yaitu Imron (19), Adit (17), Gusti (17), dan Satria (18) pulang ke rumah indekos yang berada di Kelurahan Bancarkembang, Kecamatan Purwokerto Utara pada pukul 13.00 WIB. Setelah itu, mereka kemudian bermain ke Curug Tiga, Karangsalam, Baturraden.
Setelah tiba di Curug Tiga, mereka kemudian berfoto-foto. Setelah itu, barulah korban bersama tiga orang lainnya berenang di Curug Tiga. Sementara itu satu teman korban, Satria, berada di pinggir curug sambil melihat hasil foto.
Tanpa diduga, korban tiba-tiba terseret pusaran air terjun. Ketiga temannya berusaha menolong namun usaha itu gagal.
Usaha Evakuasi yang Gagal
©2021 Liputan6.com
Karena gagal menyelamatkan korban, keempat teman korban kemudian menginformasikannya kepada pengelola Curug Tiga. Namun pihak pengelola juga gagal menyelamatkan korban. Akhirnya, pengelola itu menghubungi pihak desa, Polsek, dan Koramil dan kemudian diteruskan ke tim SAR Gabungan.
Setelah mendapat kabar, tim SAR gabungan membantu proses pencarian dengan menggunakan alat selam dan juga secara manual. Namun, posisi korban yang terjepit di bebatuan dan tepat berada di bawah air terjun menyulitkan usaha tim evakuasi.
Korban kemudian baru bisa dievakuasi oleh tim SAR Gabungan di malam harinya.
“Namun, berkat kerja sama seluruh pihak, pada pukul 21.05 WIB korban berhasil dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan. Selanjutnya, operasi SAR ditutup dan semua unsur kembali ke Mako masing-masing,” kata Koordinator Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Banyumas, Heriana Ady Chandra, dikutip dari Liputan6.com.
Dibawa ke Keluarga
Setelah berhasil dievakuasi, korban selanjutnya dibawa ke RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto, dan kemudian diserahkan ke pihak keluarga. Serah terima jenazah dilakukan di Polsek Baturraden dan disaksikan oleh Kades Tanjungtirta dan perangkat Desa Karangsalam.
“Korban murni karena kecelakaan tenggelam di Curug Tiga, bukan karena penganiayaan karena tidak ditemukan tanda-tanda luka. Atas kehendak keluarga, korban langsung dibawa ke Banjarnegara untuk disucikan di rumah,” kata Heriana.